Ada sebuah anekdot yang pernah saya baca di buku pelajaran dulu... seorang misionaris datang mewartakan "Kabar Gembira" kepada penduduk pedalaman. Sang kepala suku berdialog dengan si misionaris. "Jadi siapakah tokoh besar yang telah menyelamatkan dunia itu ?" Misionaris menjawab dengan meyakinkan "Namanya adalah Yesus Kristus!"... kepala suku itu lalu bertanya " Dimanakah dia sekarang?" si Misionaris menjawab " err... ya , Dia hidup 2000 tahun yang lalu" , kepala Suku lalu tertunduk dengan sedih dan ketika dia menyampaikannya kepada para penduduk desanya, dia berkata " Kabar baik dan kabar buruk sodara - sodara... kita menerima kabar keselamatan dari seorang bernama Yesus...., sayangnya orang ini terlambat 2000 tahun!"
1. Yesus yang kekinian...
Siapa yang punya hasrat besar dan keinginan untuk dapat berjumpa dengan Tuhan secara langsung ? Siapa yang suka berpikir, beruntungnya saya jika hidup di zaman Yesus, ada diantara orang - orang yang berjalan kesana - kemari, mengikuti sepak terjang Yesus dalam mengajar dan melakukan mukjizat ? Bisa saja kita adalah salah satu yang disembuhkan dan dijamah oleh Yesus. Betapa indahnya gambaran itu!
Namun sekarang, jika kita mengetahui bahwa ada kesempatan untuk dapat berjumpa dengan Yesus setiap saat, kita pasti akan berpikir yang lain. Dulu, pribadi Yesus hanya dikenal segelintir orang namun sekarang semua orang mengetahui bahwa Yesus adalah Putra Allah, entah mengakui atau tidak!
Saat ini, Yesus terasa jauh karena kita tidak melihat Dia secara fisik dalam wujud manusia. Namun Ia teristimewa telah mendekatkan diriNya sedemikan rupa sehingga kita dapat menyatu dengan Yesus. Ya, tentu saja lewat Ekaristi Kudus, dalam Misa Kudus , baik harian atau mingguan. Yesus tampil dalam wujud roti bundar kecil, yang siap untuk disantap dan tinggal menyatu dengan diri kita. Betapa kita harus bersyukur bahwa Yesus Kristus tinggal dan sungguh - sungguh menyatu dengan tubuh kita sendiri dengan cara yang sangat intim seperti ini. Saya menyadari bahwa inilah puncak iman kita, perjumpaan Yesus.
2. Jumpa Fans di Kapel Pradipa Kumara
Ketika saya mulai kuliah di Bandung, saya baru pertama kali mendengarkan istilah "Adorasi". Saya mendengarkan pengumuman di Gereja Paroki Pandu 7 Kedukaan Bunda Maria, bahwa akan dibuka ruang Adorasi Abadi yang memungkinkan umat untuk datang ke sana.
Saya mendengarkan penjelasan orang - orang bahwa Adorasi itu adalah saat penyembahan kita kepada Yesus secara langsung. Hosti Kudus berada didalam Sakramen Mahakudus dan ditahtakan diatas altar dan kita dapat berdoa , menyembah, memuliakan Dia tanpa batas! Ketika saya mendengar tentang konsepnya, saya betul - betul merasa bahagia. Saya berpikir sederhana saja, wow... doa kepada Yesus, tutup mata mungkin hanya bisa sekedar membayangkan Dia, namun kali ini, ketika berdoa, saya bisa menatap Yesus dalam Sakramen Mahakudus, berlutut dan berdoa sepanjang waktu setiap hari.
Saya segera membuka internet dan mencari tahu, Adorasi itu apa sih ? Ada cerita tentang seorang ibu yang katanya baru saja bertengkar dengan suaminya, dan ketika itu ia masuk ke ruang Adorasi untuk berdoa. Ia menceritakan pengalamannya bahwa ia tak dapat menahan emosi itu berlama - lama. Kurang lebih 5 menit kemudian, perasaan hatinya menjadi tenang dan tidak lama setelah berdoa disitu, dia dapat keluar dari ruang Adorasi dengan hati yang lebih tenang dan damai.
Cerita demi cerita saya dengarkan tentang betapa indahnya segala yang dialami orang-orang yang mencari Yesus dengan hati terbuka ini. Hingga tibalah kesempatan pertama saya mengunjungi ruang Adorasi ini.
Jumpa Fans dengan Yesus di Kapel Pradipa Kumara pada kesempatan pertama sangat berkesan bagi saya. Untuk pertama kalinya saya memandang Yesus yang ditahtakan diatas altar kecil. Hostinya putih bersih melingkar dan ketika memandangNya, saya terharu. Saya memandang dengan penuh kekaguman akan Yesus dan saya mengucapkan syukur berkali - kali karena untuk pertama kalinya saya merasa boleh mendapatkan kesempatan begitu istimewa langsung duduk didepan Yesus.
Saya merasakan suasananya seperti seorang rakyat biasa yang diajak masuk ke Istana Agung sang Raja Surgawi! Dimana sih dengan begitu mudahnya dan sederhananya, seseorang yang biasa berjumpa dengan seorang Raja yang mengagumkan tanpa diganggu oleh peraturan dan keamanan yang ketat ? Dan disinilah saya, bisa bertatapan langsung dengan Sang Raja Agung sangat dekat dan mudah! Hanya datang, berlutut, menyembah dan berdoa... saya bisa dengan sangat bebas mengungkapkan isi hati saya dan juga bisa dibentuk olehNya sesuka hatiNya? Ini sungguh-sungguh indah.
Ketika pertama kali masuk ke ruangan, saya teringat juga akan semua cerita - cerita yang saya dengar tentang bagaimana memukaunya Yesus itu. Saya pun terpikat dan mengatakan dalam hati bahwa saya akan senantiasa berkomitmen untuk selalu mengunjungi Yesus dengan setia. Singkatnya, saya benar - benar jatuh cinta dengan Yesus.
3. Menjalin hubungan akrab yang mengubah hidup
Adorasi Ekaristi Abadi berdiri sejak tanggal 25 Juni 2010. Kata "Abadi" disini bermakna bahwa kapel ini dibuka selama 24 x 7 jam dan karena sifatnya itu, adorasi abadi harus selalu ada orang yang berdoa dan sebaiknya jangan pernah kosong. Ini suatu tantangan yang luar biasa bagi kita semua untuk bergiliran menemani Yesus.
Saya belajar untuk melihat ada orang-orang yang sungguh sukarela menyediakan kontaknya untuk dihubungi di jam-jam sepi sekitar pukul 1 sd pukul 4 pagi. Di saat semua orang tertidur, orang-orang ini bersedia bangun dan menemani Yesus dengan tekun dan setia.
Saya sendiri belum pernah ikut di jam-jam tersebut, namun berhubung kampus saya sangat dekat dan saya punya motor, maka saya seringkali menyempatkan diri untuk datang ke ruang adorasi ini walau hanya sesaat. Setiap hari, setelah pelajaran dikampus selesai, saya merasakan dorongan dan kerinduan untuk datang ke ruang adorasi ini untuk berdoa.
Berhubung waktunya sangat longgar, seringkali saya selalu berusaha untuk menghabiskan waktu minimal 1 jam. Yang saya lakukan sederhana : membaca kitab suci dan renungan, berdoa rosario atau doa-doa tertentu yang saya sukai dan terkadang hanya datang, memandang Yesus dengan penuh kekaguman.
Seiring dengan berjalannya waktu, saya mudah merasakan berbagai bentuk dorongan hati ketika berdoa. Ada kalanya ketika saya mendapatkan berkat, misalkan baru selesai ujian dan nilainya bagus, saya akan datang kepada Yesus dan bersyukur atas berkat-berkatNya sehingga ujian tersebut lancar. Di lain waktu, saat mengalami kesulitan, saya berdoa dan mendapatkan ketenangan. Terkadang saya merasa kebahagiaan hati yang begitu dalam sehingga saya tidak bisa berkata apa-apa. Hanya tutup mata, menenangkan hati dan merasakan Yesus memberikan kedamaian yang tidak ditemukan ditempat lain.
Adakalanya, Yesus seolah-olah bermain dengan saya. Awal-awal berdoa, rasanya biasa-biasa saja, namun menjelang saya mau menyelesaikan doa saya, perasaan dikasihi dan dicintai oleh Tuhan malah datang dengan begitu kuat sampai saya tak ingin segera beranjak dari situ. Rasanya membuat saya merasa sangat sayang untuk segera beranjak pergi. Sungguh curang hahaha...
Disini, saya juga mengembangkan kepekaan suara hati nurani saya. Saya mendengarkan dan mendapatkan pengertian dan pengajaran yang luar biasa dalam hidup saya. Berbagai kesulitan dan tantangan yang saya hadapi, dapat saya lalui bersama Yesus.
Sebuah masalah besar terjadi dikeluarga saya sepanjang tahun 2011. Selama setahun itu, dan satu-satunya sumber sukacita dan penghiburan saya ada disana. Dengan berbagai cara, Tuhan selalu menyapa hati saya dan mengundang saya untuk datang. Rasanya ada yang kurang ketika saya tidak hadir di ruang adorasi ini.
4. Undangan teristimewa, hanya untuk anda
Yesus mengundang kita semua untuk menyingkir sejenak dari kesibukan duniawi kita. Tak jarang kita temukan dalam Injil, Yesus memulai karyaNya setiap hari dengan berdoa. Ketika Ia hendak membuat keputusan penting, diantaranya saat Ia hendak memilih para murid (Luk 16 : 12), dan bahkan ketika Ia akan ditangkap dan menyendiri di Taman Getsemani (Mat 26:40).
Khusus di taman Getsemani inilah, sebuah undangan terbuka Yesus dinyatakan kepada kita semua. Waktu itu, Yesus begitu bersedih hati karena Ia akan segera ditangkap dan Ia mengharapkan para murid kesayanganNya mau mendampingi. Seruan Yesus " Tidak dapatkah kamu berjaga-jaga 1 jam saja ?" (Mat 26 : 40) adalah seruan kerinduan untuk mengakrabkan diriNya dengan kita semua.
Ya, teristimewa pada Kamis Putih, malam tuguran, Yesus menyatakan hal itu kepada kita. Tradisi Gereja memungkinkan kita semua untuk ikut tuguran dengan berjaga - jaga dan berdoa. Undangan terbuka inilah yang hadir dalam wujud Adorasi untuk kita semua.
Jika anda belum pernah untuk datang mencoba berdoa di ruang adorasi, cobalah luangkan waktu untuk mengunjungi dan berdoa langsung kepada Yesus. Memang tidak semuanya adalah adorasi Abadi, yang lain memiliki jam tertentu dari pagi sampai malam. Namun saya percaya, hal ini tidaklah mengurangi kesempatan untuk berjumpa dengan Yesus.
5. Komitmen hati untuk mencoba setia
Terkadang, tidak semua orang bisa benar-benar bebas untuk meluangkan waktu di ruang adorasi. Apakah benar-benar harus satu jam ? tidak juga, anda dapat menempatkan waktu kurang dari itu asalkan niat dan kedatangan untuk berdoa itu benar-benar tulus.
Terkadang saya mengalami hujan yang lumayan deras, atau ketika saya sedang tidak sehat, keinginan hati untuk datang ke Adorasi pun dibatalkan. Sesungguhnya, ketika hati kita tergerak untuk berusaha datang ke Adorasi pun, kita sudah mendapatkan berkat sebab yakinlah bahwa bukan anda yang mulai tetapi Yesuslah yang telah terlebih dahulu mengundang untuk hadir. Ia sungguh memahami kondisi kita.
Yesus memberkati kita semua yang dengan setia mencoba untuk hadir menyembah Dia dalam Adorasi Ekaristi Abadi. Semakin anda berjuang, semakin kesempatan dibuka lebar. Dan percayalah, jumpa fans dengan Yesus ini, membuat candu lho. Anda akan semakin hari merindukan Dia dan pada akhirnya Dia akan menguasai hidup anda, senantiasa. Hidup kita akan sungguh-sungguh melekat dengan Yesus.
Saya bersyukur dan berharap semoga melalui artikel ini, undangan untuk berjumpa dengan Yesus sampai di hati anda masing-masing. Semoga anda semua boleh diberkati dan mengalami perjumpaan, pengalaman tak tergantikan yang indah bersama Yesus. Tuhan menyertai kita semua.
1. Yesus yang kekinian...
Siapa yang punya hasrat besar dan keinginan untuk dapat berjumpa dengan Tuhan secara langsung ? Siapa yang suka berpikir, beruntungnya saya jika hidup di zaman Yesus, ada diantara orang - orang yang berjalan kesana - kemari, mengikuti sepak terjang Yesus dalam mengajar dan melakukan mukjizat ? Bisa saja kita adalah salah satu yang disembuhkan dan dijamah oleh Yesus. Betapa indahnya gambaran itu!
Namun sekarang, jika kita mengetahui bahwa ada kesempatan untuk dapat berjumpa dengan Yesus setiap saat, kita pasti akan berpikir yang lain. Dulu, pribadi Yesus hanya dikenal segelintir orang namun sekarang semua orang mengetahui bahwa Yesus adalah Putra Allah, entah mengakui atau tidak!
Saat ini, Yesus terasa jauh karena kita tidak melihat Dia secara fisik dalam wujud manusia. Namun Ia teristimewa telah mendekatkan diriNya sedemikan rupa sehingga kita dapat menyatu dengan Yesus. Ya, tentu saja lewat Ekaristi Kudus, dalam Misa Kudus , baik harian atau mingguan. Yesus tampil dalam wujud roti bundar kecil, yang siap untuk disantap dan tinggal menyatu dengan diri kita. Betapa kita harus bersyukur bahwa Yesus Kristus tinggal dan sungguh - sungguh menyatu dengan tubuh kita sendiri dengan cara yang sangat intim seperti ini. Saya menyadari bahwa inilah puncak iman kita, perjumpaan Yesus.
2. Jumpa Fans di Kapel Pradipa Kumara
Ketika saya mulai kuliah di Bandung, saya baru pertama kali mendengarkan istilah "Adorasi". Saya mendengarkan pengumuman di Gereja Paroki Pandu 7 Kedukaan Bunda Maria, bahwa akan dibuka ruang Adorasi Abadi yang memungkinkan umat untuk datang ke sana.
Saya mendengarkan penjelasan orang - orang bahwa Adorasi itu adalah saat penyembahan kita kepada Yesus secara langsung. Hosti Kudus berada didalam Sakramen Mahakudus dan ditahtakan diatas altar dan kita dapat berdoa , menyembah, memuliakan Dia tanpa batas! Ketika saya mendengar tentang konsepnya, saya betul - betul merasa bahagia. Saya berpikir sederhana saja, wow... doa kepada Yesus, tutup mata mungkin hanya bisa sekedar membayangkan Dia, namun kali ini, ketika berdoa, saya bisa menatap Yesus dalam Sakramen Mahakudus, berlutut dan berdoa sepanjang waktu setiap hari.
Saya segera membuka internet dan mencari tahu, Adorasi itu apa sih ? Ada cerita tentang seorang ibu yang katanya baru saja bertengkar dengan suaminya, dan ketika itu ia masuk ke ruang Adorasi untuk berdoa. Ia menceritakan pengalamannya bahwa ia tak dapat menahan emosi itu berlama - lama. Kurang lebih 5 menit kemudian, perasaan hatinya menjadi tenang dan tidak lama setelah berdoa disitu, dia dapat keluar dari ruang Adorasi dengan hati yang lebih tenang dan damai.
Cerita demi cerita saya dengarkan tentang betapa indahnya segala yang dialami orang-orang yang mencari Yesus dengan hati terbuka ini. Hingga tibalah kesempatan pertama saya mengunjungi ruang Adorasi ini.
Jumpa Fans dengan Yesus di Kapel Pradipa Kumara pada kesempatan pertama sangat berkesan bagi saya. Untuk pertama kalinya saya memandang Yesus yang ditahtakan diatas altar kecil. Hostinya putih bersih melingkar dan ketika memandangNya, saya terharu. Saya memandang dengan penuh kekaguman akan Yesus dan saya mengucapkan syukur berkali - kali karena untuk pertama kalinya saya merasa boleh mendapatkan kesempatan begitu istimewa langsung duduk didepan Yesus.
Saya merasakan suasananya seperti seorang rakyat biasa yang diajak masuk ke Istana Agung sang Raja Surgawi! Dimana sih dengan begitu mudahnya dan sederhananya, seseorang yang biasa berjumpa dengan seorang Raja yang mengagumkan tanpa diganggu oleh peraturan dan keamanan yang ketat ? Dan disinilah saya, bisa bertatapan langsung dengan Sang Raja Agung sangat dekat dan mudah! Hanya datang, berlutut, menyembah dan berdoa... saya bisa dengan sangat bebas mengungkapkan isi hati saya dan juga bisa dibentuk olehNya sesuka hatiNya? Ini sungguh-sungguh indah.
Ketika pertama kali masuk ke ruangan, saya teringat juga akan semua cerita - cerita yang saya dengar tentang bagaimana memukaunya Yesus itu. Saya pun terpikat dan mengatakan dalam hati bahwa saya akan senantiasa berkomitmen untuk selalu mengunjungi Yesus dengan setia. Singkatnya, saya benar - benar jatuh cinta dengan Yesus.
3. Menjalin hubungan akrab yang mengubah hidup
Adorasi Ekaristi Abadi berdiri sejak tanggal 25 Juni 2010. Kata "Abadi" disini bermakna bahwa kapel ini dibuka selama 24 x 7 jam dan karena sifatnya itu, adorasi abadi harus selalu ada orang yang berdoa dan sebaiknya jangan pernah kosong. Ini suatu tantangan yang luar biasa bagi kita semua untuk bergiliran menemani Yesus.
Saya belajar untuk melihat ada orang-orang yang sungguh sukarela menyediakan kontaknya untuk dihubungi di jam-jam sepi sekitar pukul 1 sd pukul 4 pagi. Di saat semua orang tertidur, orang-orang ini bersedia bangun dan menemani Yesus dengan tekun dan setia.
Saya sendiri belum pernah ikut di jam-jam tersebut, namun berhubung kampus saya sangat dekat dan saya punya motor, maka saya seringkali menyempatkan diri untuk datang ke ruang adorasi ini walau hanya sesaat. Setiap hari, setelah pelajaran dikampus selesai, saya merasakan dorongan dan kerinduan untuk datang ke ruang adorasi ini untuk berdoa.
Berhubung waktunya sangat longgar, seringkali saya selalu berusaha untuk menghabiskan waktu minimal 1 jam. Yang saya lakukan sederhana : membaca kitab suci dan renungan, berdoa rosario atau doa-doa tertentu yang saya sukai dan terkadang hanya datang, memandang Yesus dengan penuh kekaguman.
Seiring dengan berjalannya waktu, saya mudah merasakan berbagai bentuk dorongan hati ketika berdoa. Ada kalanya ketika saya mendapatkan berkat, misalkan baru selesai ujian dan nilainya bagus, saya akan datang kepada Yesus dan bersyukur atas berkat-berkatNya sehingga ujian tersebut lancar. Di lain waktu, saat mengalami kesulitan, saya berdoa dan mendapatkan ketenangan. Terkadang saya merasa kebahagiaan hati yang begitu dalam sehingga saya tidak bisa berkata apa-apa. Hanya tutup mata, menenangkan hati dan merasakan Yesus memberikan kedamaian yang tidak ditemukan ditempat lain.
Adakalanya, Yesus seolah-olah bermain dengan saya. Awal-awal berdoa, rasanya biasa-biasa saja, namun menjelang saya mau menyelesaikan doa saya, perasaan dikasihi dan dicintai oleh Tuhan malah datang dengan begitu kuat sampai saya tak ingin segera beranjak dari situ. Rasanya membuat saya merasa sangat sayang untuk segera beranjak pergi. Sungguh curang hahaha...
Disini, saya juga mengembangkan kepekaan suara hati nurani saya. Saya mendengarkan dan mendapatkan pengertian dan pengajaran yang luar biasa dalam hidup saya. Berbagai kesulitan dan tantangan yang saya hadapi, dapat saya lalui bersama Yesus.
Sebuah masalah besar terjadi dikeluarga saya sepanjang tahun 2011. Selama setahun itu, dan satu-satunya sumber sukacita dan penghiburan saya ada disana. Dengan berbagai cara, Tuhan selalu menyapa hati saya dan mengundang saya untuk datang. Rasanya ada yang kurang ketika saya tidak hadir di ruang adorasi ini.
4. Undangan teristimewa, hanya untuk anda
Yesus mengundang kita semua untuk menyingkir sejenak dari kesibukan duniawi kita. Tak jarang kita temukan dalam Injil, Yesus memulai karyaNya setiap hari dengan berdoa. Ketika Ia hendak membuat keputusan penting, diantaranya saat Ia hendak memilih para murid (Luk 16 : 12), dan bahkan ketika Ia akan ditangkap dan menyendiri di Taman Getsemani (Mat 26:40).
Khusus di taman Getsemani inilah, sebuah undangan terbuka Yesus dinyatakan kepada kita semua. Waktu itu, Yesus begitu bersedih hati karena Ia akan segera ditangkap dan Ia mengharapkan para murid kesayanganNya mau mendampingi. Seruan Yesus " Tidak dapatkah kamu berjaga-jaga 1 jam saja ?" (Mat 26 : 40) adalah seruan kerinduan untuk mengakrabkan diriNya dengan kita semua.
Ya, teristimewa pada Kamis Putih, malam tuguran, Yesus menyatakan hal itu kepada kita. Tradisi Gereja memungkinkan kita semua untuk ikut tuguran dengan berjaga - jaga dan berdoa. Undangan terbuka inilah yang hadir dalam wujud Adorasi untuk kita semua.
Jika anda belum pernah untuk datang mencoba berdoa di ruang adorasi, cobalah luangkan waktu untuk mengunjungi dan berdoa langsung kepada Yesus. Memang tidak semuanya adalah adorasi Abadi, yang lain memiliki jam tertentu dari pagi sampai malam. Namun saya percaya, hal ini tidaklah mengurangi kesempatan untuk berjumpa dengan Yesus.
5. Komitmen hati untuk mencoba setia
Terkadang, tidak semua orang bisa benar-benar bebas untuk meluangkan waktu di ruang adorasi. Apakah benar-benar harus satu jam ? tidak juga, anda dapat menempatkan waktu kurang dari itu asalkan niat dan kedatangan untuk berdoa itu benar-benar tulus.
Terkadang saya mengalami hujan yang lumayan deras, atau ketika saya sedang tidak sehat, keinginan hati untuk datang ke Adorasi pun dibatalkan. Sesungguhnya, ketika hati kita tergerak untuk berusaha datang ke Adorasi pun, kita sudah mendapatkan berkat sebab yakinlah bahwa bukan anda yang mulai tetapi Yesuslah yang telah terlebih dahulu mengundang untuk hadir. Ia sungguh memahami kondisi kita.
Yesus memberkati kita semua yang dengan setia mencoba untuk hadir menyembah Dia dalam Adorasi Ekaristi Abadi. Semakin anda berjuang, semakin kesempatan dibuka lebar. Dan percayalah, jumpa fans dengan Yesus ini, membuat candu lho. Anda akan semakin hari merindukan Dia dan pada akhirnya Dia akan menguasai hidup anda, senantiasa. Hidup kita akan sungguh-sungguh melekat dengan Yesus.
Saya bersyukur dan berharap semoga melalui artikel ini, undangan untuk berjumpa dengan Yesus sampai di hati anda masing-masing. Semoga anda semua boleh diberkati dan mengalami perjumpaan, pengalaman tak tergantikan yang indah bersama Yesus. Tuhan menyertai kita semua.
Komentar
Posting Komentar