Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang.
Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita.
Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seorang guru yang luar biasa dipertengahan kelas 1 dan hingga kelas 2 dan 3 , beliaulah orang terpenting dalam hidup saya yang telah membina saya dengan pelajaran Agama Katolik yang paling berkesan.
Salah satu topik yang saya sangat sukai dan tunggu - tunggu adalah tentang HATI NURANI. Guru saya itu, memberikan penjelasan bahwa Hati Nurani itu adalah tempat dimana kita dapat berbicara dengan Tuhan secara langsung. Wow! saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan jawaban doa saya dari pelajaran di sekolah.
Saya sungguh - sungguh menyimak dan sangat antusias, membuka hati untuk pelajaran berharga ini. Saya benar - benar mendalami tentang suara hati ini, dan menemukan bahwa Tuhan sungguh - sungguh dapat sangat dekat dengan saya, dan dapat memberikan bimbingan - bimbinganNya yang membuat saya bertumbuh tidak hanya dari sisi rohani, tetapi juga semua yang lain secara luar biasa.
Izinkan saya, membagikan pengalaman itu kepada anda dengan pelajaran yang saya dapatkan tentang suara hati itu. Artikel kali ini cukup panjang, jadi saya berharap anda dapat benar - benar meluangkan waktu untuk membacanya dengan seksama dan juga bila perlu, bisa diiringi dengan doa kepada Tuhan terlebih dahulu.
Apa sih suara hati atau kata hati itu ?
Menurut KGK 1778, Hati nurani adalah keputusan akal budi, di mana manusia mengerti apakah satu perbuatan konkret yang ia rencanakan, sedang laksanakan, atau sudah laksanakan, baik atau buruk secara moral.
Menurut Gaudium Et Spes 16 , Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang sapaan-Nya menggema dalam batinnya”
Jika kita bicara santai, tanpa teori yang konkrit, berdasarkan pengalaman pribadi saya meyakini bahwa Hati nurani adalah sarana Allah berbicara kepada manusia. Allah berbicara kepada kita semua dengan banyak cara, dan salah satu cara terintim yang dapat diberikan adalah melalui hati nurani.
Suara hati melakukan penilaian suatu perbuatan benar atau salah, baik atau buruk. Suara hati itu seperti hakim yang baik, jujur dan bisa cukup adil dalam menilai, namun tidak lepas dari kekeliruan. Untuk mencegah kekeliruan, seseorang perlu untuk membentuk kekuatan suara hatinya.
Bagaimana cara melatih suara hati nurani ?
Dalam proses untuk melakukan hal itu, kita dapat melakukan beberapa cara berikut ini :
1. Melakukan Pemeriksaan batin rutin untuk menilai tindakan kita setiap hari.
Mari kita berusaha untuk jujur terhadap diri sendiri. Jika memang kita benar, katakan benar dan jika kita salah, akuilah juga kesalahan itu. Jangan khawatir, karena dalam pemeriksaan batin ini, tidak ada orang lain yang tahu selain Tuhan sendiri. Kepekaan pada yang benar dan salah ini mampu membentuk kekuatan suara hati untuk mengetahui perilaku kita, baik yang kelihatan di orang banyak maupun yang tidak terlihat, seperti emosi terpendam atau pikiran - pikiran terselubung.
Tujuan dari praktik ini untuk membentuk kesadaran suara hati yang merupakan awal mula untuk menentukan bobot kebaikan atau keburukan dalam diri kita. Suatu waktu nanti, penggunaan suara hati akan sangat terasa ketika kita rajin memeriksa batin setiap hari. Dari sinilah, kita memberikan waktu kepada suara hati kita untuk mengungkapkan penilaiannya.
2. Mengumpulkan informasi yang banyak menyentuh sisi kemanusiaan dan moralitas.
Salah satu cara standar yang bisa dilakukan adalah membaca buku - buku biografi tokoh - tokoh penggerak kemanusiaan seperti Hendri Dunant dengan Palang Merah Internasionalnya. Dari sisi rohani, kita bisa banyak membaca kisah hidup dan keteladanan dari orang - orang Kudus Gereja, misalkan menonton dan membaca kisah tentang Bunda Theresia dengan Ordo Misionaris Cinta Kasihnya di Kalkuta India.
Tujuan dari praktik ini adalah membentuk pengetahuan suara hati agar tidak keliru dalam memberikan nasihat bagi kita semua. Dari sini, suara hati kita sendiri akan menjadi semakin bijak dan makin diterangi. Keputusan - keputusan moral yang kita buat akan makin kuat, kesadaran - kesadaran kita akan nilai - nilai dan praktik yang benar itu semuanya akan menjadi semakin kokoh.
3. Memiliki kehidupan rohani yang baik.
Ini adalah kekuatan inti yang dapat diserap oleh suara hati kita sendiri. Yaitu memiliki kehidupan rohani yang baik, seperti melatih kebiasaan berdoa rutin, membaca kitab suci dan ke Gereja, mendengarkan homili dari Romo dan menerima sakramen - sakramen Gereja.
Mintalah kepada Tuhan, yang mengalirkan kebijaksanaanNya lewat suara hati ini supaya kita senantiasa diterangi dengan kuasa Roh Kudus. Setiap hari, saya berdoa kepada Tuhan supaya Ia berkenan menerangi suara hati saya. Setiap hari juga, ketika belajar sesuatu yang baru, dan mendengarkan keputusan suara hati, saya selalu menambahkan rumusan berikut... "Ya Tuhan, jauhkanlah saya dari kesesatan. Jika penilaian yang saya dapatkan ini keliru, tuntun saya kembali ke jalan yang benar, tetapi jika sudah tepat, teguhkanlah hal itu."
Tujuan dari praktik ini adalah membentuk pagar rohani yang tepat bagi perkembangan suara hati kita. Anda bisa belajar apa saja, sangat banyak dan anda tak perlu khawatir bahwa anda akan tersesat atau gagal karena Tuhanlah yang membentuk pengetahuan dalam diri anda.
Saya meyakinkan kepada anda bahwa jika anda tidak melakukan tiga hal ini, suara hati anda tidak berbobot dan akan menjadi sangat tidak berguna dalam membantu kehidupan pribadi anda. Saya juga sering mengalami koq, ketika suara hati saya tidak mendapatkan pengetahuan yang tepat, nasihat yang saya terima akan terasa "mengambang" dan tidak jelas. Ya, anda juga bisa peka terhadap bimbingan dan keputusan yang tepat, sebaliknya jika anda mendapatkan bimbingan yang tepat, segala sesuatu dapat lebih dimudahkan.
Bagaimana proses penilaian suara hati?
1. Pada saat sebelum kejadian
Ketika kita hendak melakukan sesuatu, dan perkara itu cara melakukannya bisa dengan jujur dan baik atau tidak jujur dan salah, suara hati akan bergerak untuk memberikan nasihat.
2. Pada saat sedang berlangsung
Ketika sedang berlangsung, tak jarang suara hati juga tetap tampil untuk menunjukkan kepada kita ketika kita melakukan kesalahan dan mengajak kita berhenti sebelum kerusakan yang ditimbulkan semakin besar. Demikian juga jika itu hal yang baik, kita akan mendapatkan semangat dan dorongan untuk semakin rajin maju.
3. Pada saat sesudah kejadian
Ketika sudah selesai, suara hati akan memberikan penilaiannya. Akan menjadi lebih jelas lagi jika kita pun merasakan akibat dari perbuatan kita itu, yang baik dan yang buruk. Suara hati akan mendukung penilaian tersebut dan memberikan kepada kita hasilnya yang jelas.
Apa saja manfaat dari Hati Nurani ini ?
Awalnya, saya selalu merasa tak biasa ketika saya bertanya dalam hati, kepada suara hati saya untuk menilai sesuatu. Saya selalu mengawali dengan berdoa kepada Tuhan atau setidak - tidaknya suatu seruan supaya Tuhan menjaga saya dari kesesatan. Seiring dengan berjalannya waktu, saya benar - benar akrab dan mengalami banyak sekali bantuan dari suara hati itu.
1. Memberikan kebijaksanaan dalam perkara - perkara hidup.
Seseorang disebut bijaksana, jika dia mampu melihat keseluruhan keadaan yang ada dan membuat keputusan yang tepat. Suara hati mampu memberikan penilaian - penilaian yang tepat sehingga kita tidak salah langkah dalam perkara hidup kita.
Contohnya : Suara hati akan memberikan nasihat kepada saya untuk sebisa mungkin berhemat. Misalkan saya sedang melihat ada handphone keluaran terbaru yang sangat menarik. Suara hati saya akan membantu memberikan pertimbangan seperti , " HPmu yang sekarang, baru dibeli setahun lalu dan masih sangat layak pakai. Yuk, ini jangan dibeli dulu, kalau kamu tunggu enam bulan lagi dan kondisi keuanganmu lebih baik mungkin harganya juga akan lebih turun dan kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli lagi. Tidak usah ikut trend beli HP baru setiap kali keluar model baru, ingatlah bahwa ada strategi marketing disini untuk mendongkrak penjualan HP mereka. Pikirkan kebutuhan, bukan keinginan."
2. Membantu membuang kebiasaan - kebiasaan buruk dan melawan kejahatan dan dosa.
Suara hati adalah hakim yang baik, jadi dia akan dengan mudah memberikan penilaian apakah yang kita lakukan benar atau salah. Dan karena suara hati itu ada didalam diri kita, pemikiran dan emosi kita pun dapat diketahui dengan mudah.
Saya seringkali menceritakan kepada banyak orang bahwa saya adalah anak yang nakal dulunya, ketika SD kelas 1 dan 2, saya sudah berkelahi. Berhubung saya juga berlatih bela diri silat yang disebut kungtao, banyak teman - teman SD yang menjadi sasaran kenakalan saya. Orang tua saya sering dipanggil ke sekolah, dan saya seringkali bolak - balik kantor kepala Sekolah dan juga sering dihukum berdiri diluar kelas.
Semenjak saya mengenal suara hati, setiap kali bersikap emosi, suara hati saya datang dengan memberikan pengertian.
Kurang lebih, katanya : "Coba sabar dulu. Coba pikirkan tuh, kalau marah sekarang, kamu pukul temanmu, rasa puasnya cuman sebentar saja. Kasihan dia juga, kalau kamu pukul sampai babak belur, berhubung kamu bisa silat. Setelah itu, coba lihat rentetannya... dia menangis, atau dia cuman memar sedikit, kamu mungkin dipanggil wali kelas dan dapat teguran. Lebih jauh lagi, mamimu dipanggil lagi ke sekolah, malu dong yah?
Kemudian, coba lihat lagi kasihan temanmu, orang tuanya juga sedih karena kamu berkelahi dan memukul anaknya. Ini pun jika hanya memar sedikit, tapi kalau misalkan masuk rumah sakit, kamu bisa berhadapan dengan polisi lho".
Lalu kemudian, hal kedua memberikan kepada saya manfaatnya dengan bertahan melakukan itu, "jika kamu bertahan tidak marah, kamu berhasil bersikap sabar dan nantinya ini akan melatih kamu untuk tidak mudah emosi. Ketika lebih tenang, kamu akan bisa membereskan masalah ini dengan tepat. Jika dia yang mulai terpancing emosinya duluan, dan kamu sabar, ini nilai plus buat kamu. Nanti jika ada panggilan dari wali kelas, kamu bisa dengan baik menjelaskan duduk persoalannya dan bisa tidak akan dipersalahkan juga."
"Selalu pikirkan apa untungnya buat saya jika saya berkelahi sekarang?" adalah gema rutin dari suara hati saya ketika saya emosi dan marah, sehingga saya benar - benar mampu berubah. Sejak saat itu, saya selalu berusaha keras tidak bersikap emosi dan lambat laun saya benar - benar berhasil membuang kebiasaan buruk marah dan berkelahi.
3. Membantu memberikan keputusan moral yang tepat.
Tak jarang, kita semua sangat mudah untuk ikut - ikutan dengan trend masa kini yang kadang tidak sehat. Suara hati bisa membantu menilai dan menguatkan kita dalam mengambil keputusan yang tepat.
Contoh: katakan anda sedang membawa kendaraan dan tanpa sadar anda melanggar menerobos lampu merah lalu lintas, lalu anda ditilang polisi. Jika mau ikut dan main aman, anda biasanya memilih berdamai dengan polisi dan memberikan uang suap. Suara hati akan bergema dan mengatakan , " Yuk terima saja surat tilang dari polisi. Memang nggak enak, tapi harus jujur lho! Hitung - hitung belajar juga supaya tidak melakukan kesalahan lagi. Kamu ngga buat polisi berdosa, kamu sendiri juga belajar taat hukum!"
4. Membantu mendekatkan kita kepada Tuhan dan sesama.
Setiap hari, suara hati yang peka mampu memberikan bimbingan yang tepat dan mengarahkan kita mengerti rencana Tuhan dan juga membantu menjaga hubungan kita dengan sesama.
Misalkan, saya sempat marah dengan seorang teman suatu hari. Suara hati saya akan menegur saya, dengan nasihat yang baik. "kamu ingat tidak waktu itu pernah baca artikel tentang mangga busuk. Seorang guru minta supaya murid-muridnya membawa kantong kresek besar dan lalu membawa juga beberapa buah mangga, sesuai dengan jumlah teman - temannya yang tidak disukainya. Setelah itu, masing - masing diminta untuk membawa mangga itu ke mana - mana. Sudah berat, lama kelamaan busuk dan akan menimbulkan bau. Ingat ? Nah, kamu sekarang lagi seperti itu lho. Ayo dibuang semua mangga - mangga busuk itu, dan maafkanlah temanmu itu. Jika dia tidak memaafkanmu, tidak menjadi masalah, yang penting kamu berdamai dengan dia."
Dengan Tuhan juga sama, ketika ada waktu kosong, biasanya saya suka berdiskusi dengan suara hati saya. Terkadang suara hati itu meminta saya untuk mengisi waktu kosong itu dengan berdoa, "Waktumu kosong kan sekarang ? daripada tidak tahu harus buat apa, lebih baik coba luangkan waktu doa rosario. Ini waktu yang tepat, lho, Tuhan lagi panggil kamu sekarang dan menyediakan waktu ini untuk berdoa."
Demikian juga setiap kali sedang stress dan frustasi, maka dorongan untuk berdoa dan bersandar kepada Tuhan juga akan diarahkan oleh suara hati saya.
Bagaimana cara mendengarkan suara hati ?
Pada dasarnya, saat anda bisa "ngedumel" dalam hati, dan berkata dalam hati, sebenarnya itu adalah ruang yang seharusnya anda berikan untuk mendengarkan suara hati. Suara hati itu dapat tampil sebagai jawaban berbentuk suara yang dapat kita dengar dari dalam hati kita. Suaranya serupa suara kita, namun bijaksana dan mempu memberikan penilaian yang baik.
Dalam situasi tertentu, suara hati tidak berbentuk kata - kata tetapi reaksi fisik yang kita rasakan. Misalkan ketika anda sedang menerobos lampu lalu lintas dan merasa sedikit panik, jangan - jangan akan ditangkap polisi. Jantung anda akan berdebar - debar kencang, itu adalah reaksi suara hati yang memberitahukan tindakan anda salah.
Salah satu contoh nyata pengaruh suara hati, ada pada kondisi orang yang berdosa, misalkan mereka yang membunuh atau melakukan aborsi. Tindakan itu berpengaruh terhadap hidup mereka, dan mereka mendapatkan tuduhan dari suara hatinya. Orang - orang akan merasakan perasaaan bersalah dan tak tenang.
Di waktu seperti ini, jika kita menerima tuduhan yang keras dan kuat, baiklah jika kita mengarahkan hati mencari kerahiman Tuhan dan bertobat. Tindakan tobat akan menghapuskan tuduhan itu dan akan menghantarkan kita menjadi lebih baik.
Kondisi - kondisi yang harus diwaspadai dalam mendengarkan suara hati
Harap diingat juga bahwa mendengarkan suara hati, adalah mendengarkan pertimbangan akal budi dan bukan berdasarkan asumsi - asumsi semu, prediksi - prediksi apalagi yang berbau ramalan. Harus bijaksana untuk memahami bahwa suara hati tidak bisa memutuskan kondisi yang belum terjadi dan meramalkan masa depan.
Yang kedua, kekeliruan dapat saja terjadi jika seseorang salah memahami atau kurang mengerti tentang suatu hal. Sebagai contoh, tarzan yang sudah terbiasa hidup dihutan, ia terbiasa memetik buah dan mengambil makanan sesuka hatinya. Saat ia berada dikota, ia melihat buah - buahan yang dijual dipasar dan mengambil seperti biasa. Berdasarkan penilaian suara hatinya, ia tidak bersalah karena memang tidak pernah mengetahui bahwa itu adalah tindakan mencuri ketika ia berada dilingkungan perkotaan.
Contoh kedua, ketika seseorang merasa terdorong untuk berpuasa di hari senin, dan berpikir itu adalah hal yang baik sesuai praktik Gereja. Ternyata menurut Gereja, praktik pantang dan puasa adalah hari jumat. Jadi yang dia lakukan adalah perbuatan benar, dengan cara dan pemahaman yang keliru.
Hal terakhir yang perlu diingat adalah bahwa suara hati ini tunduk kepada tindakan - tindakan kita, Apa yang bisa diberikan oleh suara hati nurani adalah seruan - seruan untuk bertobat, maju dalam kebaikan tapi tidak bisa mengendalikan tindakan kita diluar kemauan kita. Jadi, salah satu hal yang paling menantang adalah bagaimana berusaha sedapat mungkin mendengarkan suara hati itu.
Jika kita terlalu sering menolak, mengabaikan dan tidak mendengarkan suara hati, maka lambat laun suara hati itu akan menjadi buta dan kita akan kehilangan kepekaan kita dalam perkara - perkara hidup. Seorang yang telah terbiasa berbuat dosa, misalkan berbohong lambat laun akan "kebal" dan tidak lagi merasa bersalah jika dia berbohong. Ini tanda bahwa suara hati itu sudah tidak kuat lagi menahan gempuran dosa.
Siapa saja yang boleh mendapatkan talenta suara hati ini ?
Saya meyakini, semua orang memiliki kemampuan dasar untuk mengenal dan melatih suara hatinya. Hanya saja terkadang orang - orang tidak tahu tentangnya dan tidak menyadari tentang hal ini. Sebagian yang lain tidak tahu bagaimana mengembangkannya dan bahkan tidak terlalu peduli atau takut untuk melatih suara hati.
Saya sendiri sudah melalui semuanya ini, dari sekedar tahu tentang hal ini hingga saat ini, saya dapat secara bebas mendengarkan suara hati saya untuk berbagai perkara. Memang cukup sulit mengikuti standar tinggi kebenaran yang dipegang oleh suara hati, tapi ingatlah juga bahwa kita punya Allah yang mampu membimbing kita untuk dapat bertindak sesuai dengan kehendakNya dalam melakukan kebaikan - kebaikan. Pembentukan suara hati berlangsung secara terus menerus, karena ini adalah tugas seumur hidup.
Di waktu - waktu awal, saya diajarkan tentang begitu banyak hal. Suara hati membantu saya mengerti tentang berbagai hal yaitu tentang kasih,tentang iman, harapan, kerajinan, keberanian, kerendahan hati, berdoa, dan membantu saya memahami tentang apa yang biasanya diajarkan dalam kitab suci, hingga membuat saya dapat mengendalikan emosi saya, mengubah pola pikir saya menjadi lebih dewasa, membantu saya menetapkan tujuan dan mandiri serta membantu saya mengenal tahap – tahap rencana yang diberikan Tuhan lewat penggalian pengalaman yang saya dapatkan.
Sejak kecil karena kenakalan saya, saya hanya memiliki sedikit teman, tetapi ketika saya sudah SMP dan mengenal suara hati, saya mampu berubah dan hingga kini proses pembentukan itu terus terjadi. Saya juga mengalami jatuh bangun bersama dengan keluarga dan orang - orang terdekat saya, dengan suara hati, saya selalu diingatkan untuk percaya pada bimbingan Tuhan.
Saya juga boleh membuat target, tujuan hidup yang besar dan hingga saat ini saya bersyukur karena inilah metode Tuhan yang paling efektif dalam membentuk saya. Inilah rahasia saya dalam melakukan berbagai hal yang baik dan juga pengetahuan saya yang baik dan cukup banyak, semuanya dibina oleh suara hati saya.
Tulisan - tulisan yang saya sudah bawakan, terutama dengan label Sketsa Nurani , adalah pelajaran dan bimbingan yang saya dapatkan secara langsung dari suara hati saya. Saya berharap, dengan membagikan semuanya ini, anda semua boleh merasakan kasih Tuhan yang melimpah dan bisa belajar untuk mengerti kehendak Tuhan dan juga bersedia untuk membagikan seluruh diri anda kepada orang lain.
Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita.
Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seorang guru yang luar biasa dipertengahan kelas 1 dan hingga kelas 2 dan 3 , beliaulah orang terpenting dalam hidup saya yang telah membina saya dengan pelajaran Agama Katolik yang paling berkesan.
Salah satu topik yang saya sangat sukai dan tunggu - tunggu adalah tentang HATI NURANI. Guru saya itu, memberikan penjelasan bahwa Hati Nurani itu adalah tempat dimana kita dapat berbicara dengan Tuhan secara langsung. Wow! saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan jawaban doa saya dari pelajaran di sekolah.
Saya sungguh - sungguh menyimak dan sangat antusias, membuka hati untuk pelajaran berharga ini. Saya benar - benar mendalami tentang suara hati ini, dan menemukan bahwa Tuhan sungguh - sungguh dapat sangat dekat dengan saya, dan dapat memberikan bimbingan - bimbinganNya yang membuat saya bertumbuh tidak hanya dari sisi rohani, tetapi juga semua yang lain secara luar biasa.
Izinkan saya, membagikan pengalaman itu kepada anda dengan pelajaran yang saya dapatkan tentang suara hati itu. Artikel kali ini cukup panjang, jadi saya berharap anda dapat benar - benar meluangkan waktu untuk membacanya dengan seksama dan juga bila perlu, bisa diiringi dengan doa kepada Tuhan terlebih dahulu.
Apa sih suara hati atau kata hati itu ?
Menurut KGK 1778, Hati nurani adalah keputusan akal budi, di mana manusia mengerti apakah satu perbuatan konkret yang ia rencanakan, sedang laksanakan, atau sudah laksanakan, baik atau buruk secara moral.
Menurut Gaudium Et Spes 16 , Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang sapaan-Nya menggema dalam batinnya”
Jika kita bicara santai, tanpa teori yang konkrit, berdasarkan pengalaman pribadi saya meyakini bahwa Hati nurani adalah sarana Allah berbicara kepada manusia. Allah berbicara kepada kita semua dengan banyak cara, dan salah satu cara terintim yang dapat diberikan adalah melalui hati nurani.
Suara hati melakukan penilaian suatu perbuatan benar atau salah, baik atau buruk. Suara hati itu seperti hakim yang baik, jujur dan bisa cukup adil dalam menilai, namun tidak lepas dari kekeliruan. Untuk mencegah kekeliruan, seseorang perlu untuk membentuk kekuatan suara hatinya.
Bagaimana cara melatih suara hati nurani ?
Dalam proses untuk melakukan hal itu, kita dapat melakukan beberapa cara berikut ini :
1. Melakukan Pemeriksaan batin rutin untuk menilai tindakan kita setiap hari.
Mari kita berusaha untuk jujur terhadap diri sendiri. Jika memang kita benar, katakan benar dan jika kita salah, akuilah juga kesalahan itu. Jangan khawatir, karena dalam pemeriksaan batin ini, tidak ada orang lain yang tahu selain Tuhan sendiri. Kepekaan pada yang benar dan salah ini mampu membentuk kekuatan suara hati untuk mengetahui perilaku kita, baik yang kelihatan di orang banyak maupun yang tidak terlihat, seperti emosi terpendam atau pikiran - pikiran terselubung.
Tujuan dari praktik ini untuk membentuk kesadaran suara hati yang merupakan awal mula untuk menentukan bobot kebaikan atau keburukan dalam diri kita. Suatu waktu nanti, penggunaan suara hati akan sangat terasa ketika kita rajin memeriksa batin setiap hari. Dari sinilah, kita memberikan waktu kepada suara hati kita untuk mengungkapkan penilaiannya.
2. Mengumpulkan informasi yang banyak menyentuh sisi kemanusiaan dan moralitas.
Salah satu cara standar yang bisa dilakukan adalah membaca buku - buku biografi tokoh - tokoh penggerak kemanusiaan seperti Hendri Dunant dengan Palang Merah Internasionalnya. Dari sisi rohani, kita bisa banyak membaca kisah hidup dan keteladanan dari orang - orang Kudus Gereja, misalkan menonton dan membaca kisah tentang Bunda Theresia dengan Ordo Misionaris Cinta Kasihnya di Kalkuta India.
Tujuan dari praktik ini adalah membentuk pengetahuan suara hati agar tidak keliru dalam memberikan nasihat bagi kita semua. Dari sini, suara hati kita sendiri akan menjadi semakin bijak dan makin diterangi. Keputusan - keputusan moral yang kita buat akan makin kuat, kesadaran - kesadaran kita akan nilai - nilai dan praktik yang benar itu semuanya akan menjadi semakin kokoh.
3. Memiliki kehidupan rohani yang baik.
Ini adalah kekuatan inti yang dapat diserap oleh suara hati kita sendiri. Yaitu memiliki kehidupan rohani yang baik, seperti melatih kebiasaan berdoa rutin, membaca kitab suci dan ke Gereja, mendengarkan homili dari Romo dan menerima sakramen - sakramen Gereja.
Mintalah kepada Tuhan, yang mengalirkan kebijaksanaanNya lewat suara hati ini supaya kita senantiasa diterangi dengan kuasa Roh Kudus. Setiap hari, saya berdoa kepada Tuhan supaya Ia berkenan menerangi suara hati saya. Setiap hari juga, ketika belajar sesuatu yang baru, dan mendengarkan keputusan suara hati, saya selalu menambahkan rumusan berikut... "Ya Tuhan, jauhkanlah saya dari kesesatan. Jika penilaian yang saya dapatkan ini keliru, tuntun saya kembali ke jalan yang benar, tetapi jika sudah tepat, teguhkanlah hal itu."
Tujuan dari praktik ini adalah membentuk pagar rohani yang tepat bagi perkembangan suara hati kita. Anda bisa belajar apa saja, sangat banyak dan anda tak perlu khawatir bahwa anda akan tersesat atau gagal karena Tuhanlah yang membentuk pengetahuan dalam diri anda.
Saya meyakinkan kepada anda bahwa jika anda tidak melakukan tiga hal ini, suara hati anda tidak berbobot dan akan menjadi sangat tidak berguna dalam membantu kehidupan pribadi anda. Saya juga sering mengalami koq, ketika suara hati saya tidak mendapatkan pengetahuan yang tepat, nasihat yang saya terima akan terasa "mengambang" dan tidak jelas. Ya, anda juga bisa peka terhadap bimbingan dan keputusan yang tepat, sebaliknya jika anda mendapatkan bimbingan yang tepat, segala sesuatu dapat lebih dimudahkan.
Bagaimana proses penilaian suara hati?
1. Pada saat sebelum kejadian
Ketika kita hendak melakukan sesuatu, dan perkara itu cara melakukannya bisa dengan jujur dan baik atau tidak jujur dan salah, suara hati akan bergerak untuk memberikan nasihat.
2. Pada saat sedang berlangsung
Ketika sedang berlangsung, tak jarang suara hati juga tetap tampil untuk menunjukkan kepada kita ketika kita melakukan kesalahan dan mengajak kita berhenti sebelum kerusakan yang ditimbulkan semakin besar. Demikian juga jika itu hal yang baik, kita akan mendapatkan semangat dan dorongan untuk semakin rajin maju.
3. Pada saat sesudah kejadian
Ketika sudah selesai, suara hati akan memberikan penilaiannya. Akan menjadi lebih jelas lagi jika kita pun merasakan akibat dari perbuatan kita itu, yang baik dan yang buruk. Suara hati akan mendukung penilaian tersebut dan memberikan kepada kita hasilnya yang jelas.
Apa saja manfaat dari Hati Nurani ini ?
Awalnya, saya selalu merasa tak biasa ketika saya bertanya dalam hati, kepada suara hati saya untuk menilai sesuatu. Saya selalu mengawali dengan berdoa kepada Tuhan atau setidak - tidaknya suatu seruan supaya Tuhan menjaga saya dari kesesatan. Seiring dengan berjalannya waktu, saya benar - benar akrab dan mengalami banyak sekali bantuan dari suara hati itu.
1. Memberikan kebijaksanaan dalam perkara - perkara hidup.
Seseorang disebut bijaksana, jika dia mampu melihat keseluruhan keadaan yang ada dan membuat keputusan yang tepat. Suara hati mampu memberikan penilaian - penilaian yang tepat sehingga kita tidak salah langkah dalam perkara hidup kita.
Contohnya : Suara hati akan memberikan nasihat kepada saya untuk sebisa mungkin berhemat. Misalkan saya sedang melihat ada handphone keluaran terbaru yang sangat menarik. Suara hati saya akan membantu memberikan pertimbangan seperti , " HPmu yang sekarang, baru dibeli setahun lalu dan masih sangat layak pakai. Yuk, ini jangan dibeli dulu, kalau kamu tunggu enam bulan lagi dan kondisi keuanganmu lebih baik mungkin harganya juga akan lebih turun dan kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli lagi. Tidak usah ikut trend beli HP baru setiap kali keluar model baru, ingatlah bahwa ada strategi marketing disini untuk mendongkrak penjualan HP mereka. Pikirkan kebutuhan, bukan keinginan."
2. Membantu membuang kebiasaan - kebiasaan buruk dan melawan kejahatan dan dosa.
Suara hati adalah hakim yang baik, jadi dia akan dengan mudah memberikan penilaian apakah yang kita lakukan benar atau salah. Dan karena suara hati itu ada didalam diri kita, pemikiran dan emosi kita pun dapat diketahui dengan mudah.
Saya seringkali menceritakan kepada banyak orang bahwa saya adalah anak yang nakal dulunya, ketika SD kelas 1 dan 2, saya sudah berkelahi. Berhubung saya juga berlatih bela diri silat yang disebut kungtao, banyak teman - teman SD yang menjadi sasaran kenakalan saya. Orang tua saya sering dipanggil ke sekolah, dan saya seringkali bolak - balik kantor kepala Sekolah dan juga sering dihukum berdiri diluar kelas.
Semenjak saya mengenal suara hati, setiap kali bersikap emosi, suara hati saya datang dengan memberikan pengertian.
Kurang lebih, katanya : "Coba sabar dulu. Coba pikirkan tuh, kalau marah sekarang, kamu pukul temanmu, rasa puasnya cuman sebentar saja. Kasihan dia juga, kalau kamu pukul sampai babak belur, berhubung kamu bisa silat. Setelah itu, coba lihat rentetannya... dia menangis, atau dia cuman memar sedikit, kamu mungkin dipanggil wali kelas dan dapat teguran. Lebih jauh lagi, mamimu dipanggil lagi ke sekolah, malu dong yah?
Kemudian, coba lihat lagi kasihan temanmu, orang tuanya juga sedih karena kamu berkelahi dan memukul anaknya. Ini pun jika hanya memar sedikit, tapi kalau misalkan masuk rumah sakit, kamu bisa berhadapan dengan polisi lho".
Lalu kemudian, hal kedua memberikan kepada saya manfaatnya dengan bertahan melakukan itu, "jika kamu bertahan tidak marah, kamu berhasil bersikap sabar dan nantinya ini akan melatih kamu untuk tidak mudah emosi. Ketika lebih tenang, kamu akan bisa membereskan masalah ini dengan tepat. Jika dia yang mulai terpancing emosinya duluan, dan kamu sabar, ini nilai plus buat kamu. Nanti jika ada panggilan dari wali kelas, kamu bisa dengan baik menjelaskan duduk persoalannya dan bisa tidak akan dipersalahkan juga."
"Selalu pikirkan apa untungnya buat saya jika saya berkelahi sekarang?" adalah gema rutin dari suara hati saya ketika saya emosi dan marah, sehingga saya benar - benar mampu berubah. Sejak saat itu, saya selalu berusaha keras tidak bersikap emosi dan lambat laun saya benar - benar berhasil membuang kebiasaan buruk marah dan berkelahi.
3. Membantu memberikan keputusan moral yang tepat.
Tak jarang, kita semua sangat mudah untuk ikut - ikutan dengan trend masa kini yang kadang tidak sehat. Suara hati bisa membantu menilai dan menguatkan kita dalam mengambil keputusan yang tepat.
Contoh: katakan anda sedang membawa kendaraan dan tanpa sadar anda melanggar menerobos lampu merah lalu lintas, lalu anda ditilang polisi. Jika mau ikut dan main aman, anda biasanya memilih berdamai dengan polisi dan memberikan uang suap. Suara hati akan bergema dan mengatakan , " Yuk terima saja surat tilang dari polisi. Memang nggak enak, tapi harus jujur lho! Hitung - hitung belajar juga supaya tidak melakukan kesalahan lagi. Kamu ngga buat polisi berdosa, kamu sendiri juga belajar taat hukum!"
4. Membantu mendekatkan kita kepada Tuhan dan sesama.
Setiap hari, suara hati yang peka mampu memberikan bimbingan yang tepat dan mengarahkan kita mengerti rencana Tuhan dan juga membantu menjaga hubungan kita dengan sesama.
Misalkan, saya sempat marah dengan seorang teman suatu hari. Suara hati saya akan menegur saya, dengan nasihat yang baik. "kamu ingat tidak waktu itu pernah baca artikel tentang mangga busuk. Seorang guru minta supaya murid-muridnya membawa kantong kresek besar dan lalu membawa juga beberapa buah mangga, sesuai dengan jumlah teman - temannya yang tidak disukainya. Setelah itu, masing - masing diminta untuk membawa mangga itu ke mana - mana. Sudah berat, lama kelamaan busuk dan akan menimbulkan bau. Ingat ? Nah, kamu sekarang lagi seperti itu lho. Ayo dibuang semua mangga - mangga busuk itu, dan maafkanlah temanmu itu. Jika dia tidak memaafkanmu, tidak menjadi masalah, yang penting kamu berdamai dengan dia."
Dengan Tuhan juga sama, ketika ada waktu kosong, biasanya saya suka berdiskusi dengan suara hati saya. Terkadang suara hati itu meminta saya untuk mengisi waktu kosong itu dengan berdoa, "Waktumu kosong kan sekarang ? daripada tidak tahu harus buat apa, lebih baik coba luangkan waktu doa rosario. Ini waktu yang tepat, lho, Tuhan lagi panggil kamu sekarang dan menyediakan waktu ini untuk berdoa."
Demikian juga setiap kali sedang stress dan frustasi, maka dorongan untuk berdoa dan bersandar kepada Tuhan juga akan diarahkan oleh suara hati saya.
Bagaimana cara mendengarkan suara hati ?
Pada dasarnya, saat anda bisa "ngedumel" dalam hati, dan berkata dalam hati, sebenarnya itu adalah ruang yang seharusnya anda berikan untuk mendengarkan suara hati. Suara hati itu dapat tampil sebagai jawaban berbentuk suara yang dapat kita dengar dari dalam hati kita. Suaranya serupa suara kita, namun bijaksana dan mempu memberikan penilaian yang baik.
Dalam situasi tertentu, suara hati tidak berbentuk kata - kata tetapi reaksi fisik yang kita rasakan. Misalkan ketika anda sedang menerobos lampu lalu lintas dan merasa sedikit panik, jangan - jangan akan ditangkap polisi. Jantung anda akan berdebar - debar kencang, itu adalah reaksi suara hati yang memberitahukan tindakan anda salah.
Salah satu contoh nyata pengaruh suara hati, ada pada kondisi orang yang berdosa, misalkan mereka yang membunuh atau melakukan aborsi. Tindakan itu berpengaruh terhadap hidup mereka, dan mereka mendapatkan tuduhan dari suara hatinya. Orang - orang akan merasakan perasaaan bersalah dan tak tenang.
Di waktu seperti ini, jika kita menerima tuduhan yang keras dan kuat, baiklah jika kita mengarahkan hati mencari kerahiman Tuhan dan bertobat. Tindakan tobat akan menghapuskan tuduhan itu dan akan menghantarkan kita menjadi lebih baik.
Kondisi - kondisi yang harus diwaspadai dalam mendengarkan suara hati
Harap diingat juga bahwa mendengarkan suara hati, adalah mendengarkan pertimbangan akal budi dan bukan berdasarkan asumsi - asumsi semu, prediksi - prediksi apalagi yang berbau ramalan. Harus bijaksana untuk memahami bahwa suara hati tidak bisa memutuskan kondisi yang belum terjadi dan meramalkan masa depan.
Yang kedua, kekeliruan dapat saja terjadi jika seseorang salah memahami atau kurang mengerti tentang suatu hal. Sebagai contoh, tarzan yang sudah terbiasa hidup dihutan, ia terbiasa memetik buah dan mengambil makanan sesuka hatinya. Saat ia berada dikota, ia melihat buah - buahan yang dijual dipasar dan mengambil seperti biasa. Berdasarkan penilaian suara hatinya, ia tidak bersalah karena memang tidak pernah mengetahui bahwa itu adalah tindakan mencuri ketika ia berada dilingkungan perkotaan.
Contoh kedua, ketika seseorang merasa terdorong untuk berpuasa di hari senin, dan berpikir itu adalah hal yang baik sesuai praktik Gereja. Ternyata menurut Gereja, praktik pantang dan puasa adalah hari jumat. Jadi yang dia lakukan adalah perbuatan benar, dengan cara dan pemahaman yang keliru.
Hal terakhir yang perlu diingat adalah bahwa suara hati ini tunduk kepada tindakan - tindakan kita, Apa yang bisa diberikan oleh suara hati nurani adalah seruan - seruan untuk bertobat, maju dalam kebaikan tapi tidak bisa mengendalikan tindakan kita diluar kemauan kita. Jadi, salah satu hal yang paling menantang adalah bagaimana berusaha sedapat mungkin mendengarkan suara hati itu.
Jika kita terlalu sering menolak, mengabaikan dan tidak mendengarkan suara hati, maka lambat laun suara hati itu akan menjadi buta dan kita akan kehilangan kepekaan kita dalam perkara - perkara hidup. Seorang yang telah terbiasa berbuat dosa, misalkan berbohong lambat laun akan "kebal" dan tidak lagi merasa bersalah jika dia berbohong. Ini tanda bahwa suara hati itu sudah tidak kuat lagi menahan gempuran dosa.
Siapa saja yang boleh mendapatkan talenta suara hati ini ?
Saya meyakini, semua orang memiliki kemampuan dasar untuk mengenal dan melatih suara hatinya. Hanya saja terkadang orang - orang tidak tahu tentangnya dan tidak menyadari tentang hal ini. Sebagian yang lain tidak tahu bagaimana mengembangkannya dan bahkan tidak terlalu peduli atau takut untuk melatih suara hati.
Saya sendiri sudah melalui semuanya ini, dari sekedar tahu tentang hal ini hingga saat ini, saya dapat secara bebas mendengarkan suara hati saya untuk berbagai perkara. Memang cukup sulit mengikuti standar tinggi kebenaran yang dipegang oleh suara hati, tapi ingatlah juga bahwa kita punya Allah yang mampu membimbing kita untuk dapat bertindak sesuai dengan kehendakNya dalam melakukan kebaikan - kebaikan. Pembentukan suara hati berlangsung secara terus menerus, karena ini adalah tugas seumur hidup.
Di waktu - waktu awal, saya diajarkan tentang begitu banyak hal. Suara hati membantu saya mengerti tentang berbagai hal yaitu tentang kasih,tentang iman, harapan, kerajinan, keberanian, kerendahan hati, berdoa, dan membantu saya memahami tentang apa yang biasanya diajarkan dalam kitab suci, hingga membuat saya dapat mengendalikan emosi saya, mengubah pola pikir saya menjadi lebih dewasa, membantu saya menetapkan tujuan dan mandiri serta membantu saya mengenal tahap – tahap rencana yang diberikan Tuhan lewat penggalian pengalaman yang saya dapatkan.
Sejak kecil karena kenakalan saya, saya hanya memiliki sedikit teman, tetapi ketika saya sudah SMP dan mengenal suara hati, saya mampu berubah dan hingga kini proses pembentukan itu terus terjadi. Saya juga mengalami jatuh bangun bersama dengan keluarga dan orang - orang terdekat saya, dengan suara hati, saya selalu diingatkan untuk percaya pada bimbingan Tuhan.
Saya juga boleh membuat target, tujuan hidup yang besar dan hingga saat ini saya bersyukur karena inilah metode Tuhan yang paling efektif dalam membentuk saya. Inilah rahasia saya dalam melakukan berbagai hal yang baik dan juga pengetahuan saya yang baik dan cukup banyak, semuanya dibina oleh suara hati saya.
Tulisan - tulisan yang saya sudah bawakan, terutama dengan label Sketsa Nurani , adalah pelajaran dan bimbingan yang saya dapatkan secara langsung dari suara hati saya. Saya berharap, dengan membagikan semuanya ini, anda semua boleh merasakan kasih Tuhan yang melimpah dan bisa belajar untuk mengerti kehendak Tuhan dan juga bersedia untuk membagikan seluruh diri anda kepada orang lain.
Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. (Rom 2:14-16)
Ref :
http://www.katolisitas.org/tentang-suara-hati/
Manfaat dr mendengarkan Hati Nurani���� �� nice n well written!
BalasHapusWow baru baca tulisan ini, menarik, thx u😄👍 Doa ini juga bagus didoain tiap pagi utk menjaga biar kita gak tersesat: Doa di Hadapan Salib dr St Fransiskus Asisi https://ofm-indonesia.org/butir-renungan-transitus-doa-fransiskus-di-hadapan-salib-san-damiano/
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus