Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Yesus sang dermawan

Sketsa Iman - 22 Juli 2019

Bacaan 1 : 2 Kor 5:14-17
Bacaan Injil : Yoh. 20:1,11-18

5:14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. 5:16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Renungan : 

Kita seringkali mendengarkan bahwa keselamatan ada didalam Tuhan Yesus, dan kita semua menjadi manusia / ciptaan baru karena kepercayaan kita kepadaNya. Ada dua hal yang bisa kita resapkan secara lebih mendalam dari firman ini. Pertama, terkait dengan penebusan Yesus dan kedua, penilaian kita terhadap Kristus dan sesama.

Anggaplah saat ini, anda berhutang sangat besar kepada seseorang, dan karena tidak mampu membayar, harta benda anda habis terjual, keluarga menjadi melarat karenanya dan juga anda dilaporkan pihak kepolisian. Datanglah seorang dermawan yang baik, dan setelah mengetahui duduk persoalannya, ia bersedia mengambil alih pembayaran hutang itu. Ia berkata bahwa semua hutang anda akan lunas. Dititik orang itu membayar hutang - hutang anda, sebenarnya hutang itu berpindah dari orang pertama ke sang dermawan ini.

Sang dermawan pun memutuskan supaya anda harus hidup menurut ketentuan yang ia terapkan, supaya anda jangan jatuh ke dalam lubang kesalahan yang sama dan berhutang lagi diluar sana. Ia memberikan anda kebebasan untuk menjalani hidup, tapi anda tidak bisa melanggar aturan yang sudah ditetapkannya. Bila melanggar, konsekuensinya adalah anda akan terlilit hutang lagi dan kali ini sang dermawan belum tentu mampu menolong anda. Sebagai gantinya, seperangkat peralatan bisnis baru dan juga pengetahuan baru ditawarkan kepada anda sehingga anda bisa memulai hal - hal dengan cara dan gaya berbeda. Anda tentu tidak mau kembali ke kehidupan lama yang beresiko itu bukan ?

Seperti itulah gambaran kita ditebus oleh Kristus, dan kenyataan bahwa "penilaian" kitapun menjadi berubah adalah sebuah fakta yang jelas. Sayangnya seringkali kita begitu mudah menganggap bahwa status "anak Allah" kita tidak bisa berbuat banyak dikala masalah , ancaman, tantangan menimpa kita. Di saat kita berharap mendapatkan rejeki lewat peluang - peluang, kita memohon bantuan Tuhan namun dengan banyak keraguan. Kita tidak yakin apakah akan berhasil, karena kita tidak melihat hasilnya didepan.

Nah, bila hal itu masih melekat pada diri kita, maka sekarang kita disadarkan bahwa itulah maksud dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus ini. Penilaian dan kacamata yang dipakai untuk memandang, masih yang lama, bukan yang baru. Kita mesti belajar untuk mengedepankan iman kita, bahwa walaupun ada hal - hal yang belum kita terima, tapi sepanjang kita sudah menyampaikan semua itu, kita bisa yakin bahwa hasil terbaik akan diberikan kepada kita.

Maka, satu tips jitu yang tidak pernah usang, mau ditawarkan kepada kita masing - masing hari ini. Bawalah diri kita masing - masing : pekerjaan, keluarga, relasi, semua harapan, semua cita - cita, semua syukur, semua sukacita, semua dukacita, semua kesedihan, semua kesalahan, semua kelemahan, semua dosa kita kepadaNya. Persembahkan semua itu dan mintalah dengan doa sederhana : "Kasihanilah aku ya Tuhan", supaya dengan rahmat dan belas kasihNya, kita dibenarkan dan kita diberikan yang terbaik. Lalu buka hati anda, terimalah semua tawaran dari Kristus.

Doa :

Allah Bapa kami di Surga, yang Mahabaik dan Mahakuasa. Kasihanilah kami Ya Tuhan, supaya kami boleh membuka hati dan menerima kebaikan dan keselamatanMu dalam hidup kami. Buatlah iman kami senantiasa terpelihara dan kami mampu melakukan hal - hal yang sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...