Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Berlaku seperti anak - anak Allah sejati

Sketsa Iman - 1 Juli 2019

Bacaan 1 : Kej 18:16-33
Bacaan Injil : Mat 8:18-22

8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. 8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." 8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."

Renungan : 

Di awal bulan yang baru ini, marilah kita bersama-sama menyegarkan komitmen kita sebagai murid Kristus dan putera Allah Bapa. Konsekuensi menjadi anak - anak Allah, adalah memiliki pola pikir dan pandangan yang berbeda dari mereka - mereka yang tidak mengenal Allah seperti kita. Kita mengetahui tujuan hidup kita dan kita juga tahu bahwa kematian bukanlah akhir dari segala sesuatu, melainkan ada hidup kekal abadi di Surga.

Pada suatu kesempatan, ada seorang ahli Taurat, seorang yang mengerti kitab suci mau mengikuti kemana Yesus pergi. Yesus menegaskan kepadanya bahwa sebagai Anak Manusia, sulit sekali untuk diterima di dalam hati dan pikiran orang - orang. Entah apa yang menjadi motivasi dari ahli Taurat dalam mengikuti Yesus, namun bagi Yesus, orang - orang yang mengikuti Dia tidak menjalani perjalanan yang selalu nyaman. Butuh perjuangan, untuk menjadikan Yesus prioritas. Berapa sering sih, kita menempatkan Yesus bukan no 1 dalam hidup kita. Di saat masih ada dilema antara mengikuti Yesus atau pergi ke kegiatan lain, dan kita memilih selain yang Yesus itu, disitu Yesus merasa sedih!

Pada kesempatan yang sama, orang lain yang bicara,  bahkan ia salah satu murid Yesus mau minta izin untuk menguburkan ayahnya. Bukan berarti Yesus menentang penghormatan terakhir kepada sang ayah, tapi Yesus mengajak supaya sebagai anak - anak Allah yang mengikutiNya, kita semua sadar bahwa kita juga adalah anak - anak dari Allah yang hidup.

Penggambaran mengikuti Yesus, berarti kita juga ikut serta dalam pelayanan Yesus yang penuh kuasa, termasuk didalamnya kepasrahan penuh Yesus akan hidupnya. Kita bisa melihat hal - hal ini di seluruh Injil, misalkan saat Yesus harus membayar pajak bersama dengan Petrus dan Dia tidak punya uang, Ia meminta Petrus memancing ikan dan dari situ mendapatkan 4 dirham di dalam mulut ikan itu, atau ketika orang banyak berkumpul mendengarkan Yesus dan hari sudah makin malam, bagaimana Yesus menggandakan makanan dengan bahan - bahan seadanya saja atau hal - hal lain dimana Yesus dengan penuh kuasa mengajar, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit dan menolong yang tertindas.

Semua yang dilakukan Yesus membesarkan hati kita karena memberikan jaminan atas hidup harian kita. Karena itu, mari kita persembahkan semangat dan ujud doa kita serta usaha - usaha terbaik kita di hadapan Tuhan, di depan kakiNya dan kita menatap masa depan kita dengan keyakinan yang teguh. Mari bersikap seperti anak Allah, yang telah diberikan kuasa melimpah, yang di dalam hidupnya ada kehadiran Roh Kudus yang menuntun dan membimbing.

Doa : 

Allah, Bapa kami yang penuh kuasa, kami bersyukur karena awal bulan Juli ini boleh kami lalui dengan pembaharuan semangat untuk menjalankan apa yang menjadi kehendakMu dalam hidup kami.  Di titik awal ini, kami menyadari bahwa kami yang sudah dibaptis telah menjadi anak - anakMu, untuk itu kami harus memiliki kesadaran dan pola pikir berbeda. Bimbinglah kami untuk setia dan tahu bahwa Engkau selalu beserta kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...