Sketsa Iman - 8 Juni 2019
Bacaan 1 : Kej 28:10-22a
Bacaan Injil : Mat 9:18-26
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 9:19 Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, 9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. 9:26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Bacaan 1 : Kej 28:10-22a
Bacaan Injil : Mat 9:18-26
9:18 Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 9:19 Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, 9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. 9:26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Renungan :
Iman merupakan sesuatu yang mahal harganya bagi kita orang Kristen. Iman sejati yang diajarkan Gereja itu merupakan rahmat dari Allah bagi kita. Kita harus senantiasa berdoa memohon supaya Tuhan menambahkan iman itu di dalam diri kita. Sambil berdoa, kita diharapkan juga peka dan mau menyelidiki karya - karya Tuhan dalam hidup harian kita.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan adalah : berdoa, bersyukur, mendengarkan kesaksian - kesaksian tentang karya Tuhan yang indah, bergabung dalam komunitas orang percaya dan mencintai sakramen - sakramen Gereja. Semua tindakan ini adalah langkah nyata kita mau terbuka terhadap iman dari Yesus untuk kita masing - masing.
Bagaimana caranya kita bisa percaya dan yakin akan bantuan seseorang yang tidak kita kenal? Umumnya ketika ada masalah - masalah tertentu, kita akan memanggil / meminta tolong orang - orang yang kita tahu berkompeten dalam menyelesaikan masalah itu. Misalkan ketika mobil kita mogok tengah malam, kita akan mencoba menghubungi bengkel yang beroperasi 24 jam. Saat komputer kita bermasalah di tempat kerja, kita akan menghubungi bagian IT, dan saat kita sakit, kita akan berkonsultasi dengan dokter dan meminta pengobatan dan perawatan yang sesuai.
Hal yang sama juga sepantasnya berlaku dalam relasi kita dengan Allah. Yesus berkata kepada wanita yang sakit pendarahan : imanmu telah menyelamatkan engkau. Imanlah yang merekatkan kita kepada Allah dan anugerah iman inilah yang mampu mengalirkan kasih Allah kepada kita. Kita bisa melihat juga bahwa dalam kisah Yesus membangiktkan anak kepala rumah ibadat yang meninggal, Ia mengusir orang - orang yang menertawakan Dia. Yesus mencegah supaya orang - orang yang tidak beriman, jangan menggangu proses penyembuhan bagi keluarga sang kepala rumah ibadat.
Disinilah kita dipanggil dan diingatkan oleh Yesus, betapa pentingnya iman itu. Sikap kita menentukan bagaimana kita menyambut rahmat yang diberikan oleh Yesus. Bila kita ragu - ragu dan tidak percaya, sebenarnya kita sudah menolak bantuan dari Yesus. Namun bila kita mau belajar percaya dan mempersembahkan usaha kita kepadaNya, kita sudah membuka hati untuk bantuan dari Yesus, Raja segala Raja yang mampu mewujudkan kebaikan - kebaikan di hidup kita. Tunggu apa lagi ?
Doa :
Ya Allah, Bapa yang penuh cinta kasih, tambahkanlah iman kami supaya kami boleh senantiasa merasakan kasih dan kebaikanMu yang Engkau sediakan bagi orang - orang yang percaya. Melalui iman , kami bisa menemukan karya - karya tanganMu seperti yang dilakukan oleh Yesus bagi banyak orang. Semoga dengan iman ini, kami semakin mengenal Engkau di dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar