Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Resep kebahagiaan dari Yesus

Sketsa Iman - 18 Juli 2019

Bacaan 1  :  Kel. 3:13-20
Bacaan Injil : Mat 11:28-30

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Renungan :

Saat ini kita semua menyadari bahwa tantangan hidup kita tidaklah semakin ringan. Semakin majunya perkembangan jaman menyebabkan juga semakin kompleksnya masalah yang harus dihadapi. Ukuran kebahagiaan seseorang pun menjadi membingungkan, karena banyak tawaran - tawaran dan trend - trend yang menghadirkan kebahagiaan semu. Kitapun dipancing untuk banyak melihat kehidupan orang lain sebagai standar kebahagiaan. Misalkan kita melihat foto seseorang yang nampak tersenyum bahagia dengan latar belakang foto yang luar biasa, yang ternyata sudah mengalami editan sana sini. Sementara itu, hidupnya sendiri ternyata mengalami banyak kesulitan dan tantangan yang tidak diketahui secara umum.

Kebahagiaan - kebahagiaan semu ini seringkali diselimuti misteri, karena hanya menghadirkan yang baik - baik saja. Lalu muncullah "resep - resep sukses" seseorang yang ternyata bila coba kita ikuti, belum tentu menghasilkan buah yang sama baiknya. Kita pun akhirnya menjadi kurang bersemangat, kehilangan motivasi dan bahkan kepercayaan diri dan kepercayaan orang lain. Kita menjadi bingung, mana sih sebenarnya yang benar - benar  kehidupan asli seseorang dan mana yang palsu, memakai topeng.

Sebenarnya, kita harus mencari keseimbangan dalam hal - hal duniawi dan rohani supaya bisa menjawab pertanyaan apa itu kebahagiaan ? Disinilah kita patut merenungkan sungguh - sungguh undangan Yesus yang sudah sangat populer ini, yang sekarang menjadi sabda motivasi utama dalam hidup mereka yang sedang tertimpa masalah berat.

Hanya Yesus saja yang mampu memberikan kelegaan sejati kepada kita. Ia meminta kita untuk banyak - banyak belajar. Belajar soal kepasrahan kepada Allah, belajar soal rasa syukur kepada Allah. Ingatlah bahwa rasa syukur kepada Allah bahkan memampukan Yesus menghasilkan banyak mujizat - mujizat, dan bilapun kita kurang yakin cobalah menyimak di dalam Ekaristi , bagian puncak iman kita. Gereja menyebutnya secara resmi Doa Syukur Agung dimana kita mensyukuri hasil bumi roti dan anggur yang akan diubahkan menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Dan rasa syukur kecil - kecilan seperti saya bisa bernafas, saya bisa bergerak bebas, saya bebas beropini merupakan anugerah - anugerah yang seringkali luput kita syukuri karena begitu "biasa" kita terima.

Kelegaan jiwa dan ketenangan merupakan kebutuhan spiritual utama dewasa ini. Kita takut menerima telpon, dikejar - kejar oleh penagih hutang. Kita sulit tidur, karena berbagai beban - beban di hati kita. Datanglah kepada Yesus karena Ia juga berkata  : "kesusahan hari ini, cukuplah untuk hari ini" yang artinya apa ? Tuhan adalah penguasa waktu dan kehidupan. Ia memampukan kita melewati tantangan per hari, bukan per minggu, bukan per bulan atau bahkan per tahun. Cara Yesus menguatkan kita adalah harian.

Resep yang tidak boleh kita lupakan saat mau belajar kepada Yesus juga tertuang dalam Doa Bapa Kami, dimana semua hal yang kita lakukan untuk memuliakan Tuhan. Tarik menarik kepentingan dengan mudah di putuskan jika kita bertanya : Yesus senang nggak sama perbuatan yang ini ? Lalu kita bekerja sesuai kehendak Tuhan, karena dengan begitu kita sinkron dengan rencanaNya yang pasti terbaik untuk kita. Kita juga meminta kecukupan rejeki hari ini, terutama kebutuhan pokok kita. Kita juga belajar mengampuni, yang sudah jelas adalah salah satu kunci kebahagiaan sejati. Kita tidak punya musuh, kita bebas mengasihi orang lain. Dan yang terakhir, biarlah tangan kuat Tuhan melindungi kita dari pencobaan dan kuasa - kuasa si jahat.


Doa :

Berdoalah Bapa Kami 1x dengan penuh syukur dan persembahkanlah seluruh aktifitas hidupmu hari ini, dan lihatlah apa yang tejradi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...