Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Sejatinya kitalah gandum yang dipelihara Tuhan

Sketsa Iman - 30 Juli 2019

Bacaan 1 : Kel. 33:7-11; 34:5b-9,28
Bacaan Injil : Mat 13:36-43

13:36 Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu." 13:37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 13:38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. 13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 13:42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Renungan : 

Kita sudah sering mendengarkan bacaan hari ini, yang terkait dengan akhir zaman. Yesus bersedia mengungkapkan arti perumpamaan ini kepada para muridNya dan dengan begitu, menjadi jelas bagi kita bahwa benih adalah anak - anak Kerajaan, dan lalang adalah anak - anak si jahat. Ladang adalah dunia, dan karena itu kita menemukan ada kebaikan - kebaikan tetapi juga ada kejahatan dimana - mana. Sepanjang kita masih hidup didunia ini, kita yang adalah anak - anak Allah akan tetap diganggu oleh pengaruh - pengaruh jahat. Walaupun sering diganggu, ada batas waktu yang sudah ditetapkan Tuhan, yaitu sampai akhir zaman tiba. 

Pada waktu akhir zaman itu, Allah akan bertindak sebagai Hakim yang adil dimana Ia akan mengumpulkan lalang untuk dibakar. Nasibnya sudah sangat jelas. Yang unik disini, tidak dijelaskan apa yang terjadi dengan benih - benih itu namun dituliskan dibagian terakhir bahwa orang - orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. 

Pada dasarnya ketika masih sama-sama muda, lalang dan gandum sangat sulit dibedakan. Itulah sebabnya juga petani yang bijak dan mahir paham betul bahwa ia tidak bisa memisahkan keduanya sebelum musim panen tiba. Perbedaan mencolok terjadi ketika musim panen, karena gandum akan menghasilkan bulir - bulir sementara lalang kosong saja. 

Bila kita tahu akhir zaman pasti akan tiba suatu saat nanti, dan lalang juga gandum adalah jenis tumbuhan yang berbeda, mengapa kita harus waspada ? Kita harus memastikan jalan keselamatan kita dengan berusaha hidup benar. Hidup benar ini, ditandai dengan sikap kita yang baik, penuh kasih kepada Allah dan sesama, dan mau bertobat senantiasa. Kita akan tetap diganggu oleh sijahat, namun kita harus selalu berusaha kembali kepada Allah. Yang kita patut waspadai, jangan sampai kita menjadi gandum yang tidak menghasilkan, sehingga tidak berbeda dengan lalang yang siap dibakar.

Orang - orang yang berhasil umumnya adalah orang - orang yang sudah banyak mengalami kegagalan - kegagalan. Mereka belajar untuk memperbaiki cara bekerja mereka hingga akhirnya sukses. Begitupun dengan kita, kita perlu belajar mengenali perangkap - perangkap si jahat, kelemahan - kelemahan kita. Lalu kita berusaha untuk memperbaiki itu semua, sehingga kita semakin lama semakin baik. 

Satu hal penting, jangan sampai kita tergoda bahwa keselamatan tidak mungkin kita dapatkan karena kita seringkali mudah jatuh dalam dosa. Sebaliknya, kita harus bersedia bangun kembali karena pada dasarnya kita ini "gandum", anak - anak kerajaan Allah yang sudah diselamatkan. Kita sudah sering diberikan pupuk rohani yaitu Sabda, sinar kasih Tuhan, air hujan kerahimanNya yang besar dan kita juga sudah ditolong di dunia ini sehingga kita bisa bertumbuh dan berbulir. Jangan biarkan hidup kita sia - sia saja tanpa berbuat kebaikan.

Doa : 

Allah, Bapa kami yang sungguh mengasihi kami, berilah kami semangat untuk berjuang didalam hidup ini, terutama ketika kami mengalami banyak pencobaan dan penderitaan. Berilah kami iman, ketahanan dan kekuatan untuk bertahan dan tetap setia sehingga akhirnya kami boleh menerima keselamatan yang Engkau berikan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...