Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Cara mendengarkan kehendak Allah

Sketsa Iman - 24 Juli 2019

Bacaan 1 : Kel. 16:1-5,9-15
Bacaan Injil : Mat 13:1-9

13:1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. 13:2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. 13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 13:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 13:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. 13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. 13:9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Renungan :

Hari ini, kita dipanggil Tuhan untuk belajar tentang bagaimana cara belajar itu sendiri, saat kita mencari Tuhan. Dikisahkan bahwa Yesus dikerumuni oleh orang banyak yang mau melihat Dia. Dalam perjumpaan itu,  Yesus melihat berbagai macam orang dengan latar belakang yang berbeda - beda. Tidak mengherankan juga bila orang - orang ini datang dengan banyak motivasi.

Sebagian mungkin benar - benar mau berjumpa dengan Yesus, mempersembahkan hidup mereka dan rela dibentuk oleh Tuhan. Sebagian lain membawa masalah - masalah pribadi : keresahan hati mereka, masalah dan tantangan di tempat kerja, hubungan yang kurang baik dengan sesama, keretakan dalam rumah tangga, terbelit hutang , sakit penyakit dan lain - lain. Motivasi mereka, ingin disembuhkan. Sebagian yang lain hanya ingin menjadi penonton biasa saja, yang melihat betapa spektakulernya mujizat - mujizat yang mungkin akan diadakan oleh Yesus saat itu. Sebagian dari mereka memang percaya, dan sebagian yang lain ragu - ragu.

Dengan memandang semua ini, Yesus melihat perlunya pengajaran kali ini sedikit berbeda. Ia tidak memberikan wejangan - wejangan tentang bagaimana hidup yang baik, bagaimana mencapai kesuksesan. Ia tidak menyembuhkan orang disitu dan tidak mengutip ayat kitab suci. Ia justru memberi mereka sebuah cara belajar, sebuah cara pandang melalui perumpamaan yang juga harus direnungkan lebih mendalam. Di akhir pengajaranNya, Yesus mengucapkan kuncinya : "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Dititik itu, saat Yesus mengatakannya, Ia meminta supaya orang - orang itu membuka hati dan sungguh - sungguh menyimak apa yang Ia sampaikan. Sebab benih - benih Sabda dan karya yang ditaburkan oleh Yesus, sepenuhnya baik. Apapun kondisi tanah (keadaan orang) yang menerima benih itu, benih itu tetap memiliki kualitas yang sama baiknya.  Hal ini sangat berguna kedepannya ketika Yesus berkarya lagi dengan segala pengajaran penuh kuasa dan mujizatNya, mereka menjadi orang yang beriman.

Sekarang menjadi jelas bagi kita semua, bahwa Tuhan sudah menegaskan bahwa Ia adalah Allah yang selalu memberikan yang terbaik kepada setiap orang yang datang kepadaNya. Pertanyaannya, sudahkah kita menyiapkan hati dan telinga kita sungguh - sungguh saat mencari Yesus ? Bila kita benar - benar terbuka, maka kita akan dapat menemukan pesan - pesan Tuhan di dalam hidup kita masing - masing.

Saat ini, buatlah sebuah langkah kecil di dalam hati, dan niatkan bahwa kita mau meluangkan 1 waktu khusus untuk Yesus dan disitu kita mau belajar mendengarkan Dia. Kita bisa memilih aktifitas berdoa atau membaca kitab suci. Bila berdoa, setiap kata yang keluar dari bibir kita, cobalah ucapkan perlahan - lahan, renungkan dan resapkan setiap hal yang kita doakan, misalnya Bapa Kami atau Salam Maria, atau doa - doa favorit anda. Bila kita membaca kitab suci, mulailah dengan memilih 1 ayat yang menyentuh dan minta Tuhan menunjukkan maksudnya bagi kita. Disaat ini, kita sudah belajar membuka hati dan belajar mendengar dengan telinga dan hati kita.

Doa : 

Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau senantiasa rela untuk menarik kami lebih dekat kepadaMu. Seringkali kami terlalu sibuk dengan semua aktifitas kami dan kurang meluangkan waktu untuk mendengarkan suaraMu yang lemah lembut dan kecil. Semoga didalam ketenangan batin itu, dan kesungguhan hati , kami bisa merasakan hadiratMu di dalam diri kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu