Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Setia berpegang pada Firman Tuhan

Sketsa Iman - 5 Juni 2019

Bacaan 1 : Kis 20:28-32
Bacaan Injil : Yoh. 17:11b-19


20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. 20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. 20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka. 20:31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. 20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

Renungan : 

Kelanjutan pesan perpisahan Paulus dengan umat di Efesus disampaikan kepada kita hari ini. Kali ini, Paulus mengingatkan kepada para penilik jemaat di Efesus supaya tetap berpegang teguh kepada Roh Kudus. Tantangan - tantangan yang menguji iman dan kesatuan hati jemaat disana bukannya berkurang tetapi malah semakin bertambah. Paulus memperingatkan adanya orang - orang yang mengambil kesempatan untuk masuk dan merusak kehidupan beriman yang ada, dan dari antara jemaat itu ada pula yang mau memberikan ajaran palsu untuk memberikan pengaruh - pengaruh mereka.

Nasihat Paulus cukup tegas, yaitu berjaga-jaga dan mengingat semua pengalaman yang sudah dijalani bersama Paulus selama 3 tahun. Paulus juga menyerahkan jemaat ini kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya. Dengan semua itu, umat di Efesus tetap terbangun dan tetap dapat dipelihara dalam kekudusan.

Zaman sekarang, teknologi sudah berkembang pesat dan hubungan antar sesama manusia tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Namun, tetap saja tantangan yang dihadapi juga semakin besar. Kita melihat banyaknya dusta - dusta dan fitnah kejam yang bermunculan dimana - mana. Orang - orang bisa saling memusuhi karena satu atau dua kalimat di pesan singkat elektronik. Ajaran - ajaran yang hanya mengedepankan kepentingan diri sendiri dan hanya menonjolkan sisi - sisi tertentu telah merusak iman kita.

Satu hal yang penting untuk diingat adalah bahwa disamping kemurahan dan kasih Tuhan yang berlimpah, semua pengikut Kristus haru memikul salib masing - masing. Paulus mengalaminya, lewat cucuran air mata, para jemaat - jemaat perdana juga mengalami kesusahan - kesusahan. Kitapun tentu tidak luput dari sana, karena itu mari tetap menguatkan hati kita dan tetap percaya pada kasih karunia dan berpegang pada Sabda Tuhan, yaitu Ajaran Gereja , Kitab Suci dan Tradisi Gereja yang mengikat dan menyatukan kita.

Keberadaan ajaran - ajaran palsu zaman ini dibungkus dengan sangat rapi untuk membuat kita merasa seolah - olah itu tidak jadi masalah, karena tidak menyangkut agama apapun, misalkan praktik meditasi tertentu yang tidak mengarah kepada Tuhan tetapi kepada alam semesta. Sebenarnya, malahan kita harus tetap bersikap kritis dan melihat apakah buah dari kegiatan - kegiatan itu berfokus kepada diri sendiri ? apakah Tuhan sudah dimuliakan ? Apakah kita bisa memberikan banyak kebaikan bagi sesama ?

Mari menghadapi tantangan zaman sekarang dengan nasihat - nasihat dari Paulus ini, dan percaya, berpegang teguh kepada Roh Kudus yang akan menuntun langkah kita. Semoga dengan demikian, kita tidak mudah terjerumus dengan gaya hidup , semangat, spiritualitas yang berkembang tak tentu arah, dan menjauh dari Tuhan ini.

Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, Sabda-Mu adalah pedoman hidup kami. Berilah kami rahmat supaya bisa lebih beriman kepadaMu, tahan uji dalam pencobaan - pencobaan hidup dan kami bisa bertumbuh bersama dengan Roh Kudus, di dalam komunitas Gereja yang Engkau lindungi ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...