Langsung ke konten utama

Sketsa Batin - Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus


PERJAMUAN KAWIN

Bacaan Injil : Mat 22:1-14

Pengantar Renungan :

Perumpamaan ini memiliki banyak kesamaan dengan perumpamaan tentang orang - orang yang berdalih dalam Injil Lukas (Luk 14:15-24). Ada beberapa kejadian yang tidak terjadi dalam kenyataan : mengundang untuk datang ke perjamuan sampai dua kali, menolak undangan dengan membunuh utusan, mengundang semua orang di jalan untuk menghadiri perjamuan dan menghukum orang yang tidak mengenakan pakaian pesta.

Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada para imam kepala dan orang Farisi (Mat 21:45;22:15). Ketika itu, sempat terjadi ketegangan besar antara Yesus dengan mereka setelah Yesus mengusir para pedagang yang berjualan dari Bait Allah. Orang - orang Farisi dan imam - imam kepala meluapkan emosinya kepada Yesus. Selanjutnya, untuk menanggapi kemarahan balik orang - orang Farisi ini, Yesus pun menceritakan 3 perumpamaan. Salah satu dari perumpamaan itu, kita bahas saat ini.

Yesus mengibaratkan Kerajaan Surga seperti seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Hal ini merupakan gambaran umum kehidupan yang sangat menyenangkan karena ada tari - tarian, ada yang bernyanyi dan bersukacita.

Sang raja kemudian mengundang banyak orang untuk hadir namun sayang, para tamunya tidak bersedia hadir, meskipun telah menerima undangan langsung dari sang raja. Undangan raja dilakukan sampai dua kali. Ini artinya sang raja benar - benar mengharapkan kedatangan para tamunya ini, karena makanan - makanan lezat sudah terhidang.

Kemudian menjadi jelas alasan - alasan dari para tamu yang menolak ini bahwa urusan mereka seperti pergi ke ladang, mengurus urusan masing - masing lebih penting daripada menghadiri perjamuan dengan sang raja. Bahkan ada yang menolak dengan melakukan kekerasan fisik. Para tamu ini bersikap ekstrim dengan membunuh hamba - hamba yang diutus. Akibatnya raja menjadi murka dan mengutus pasukannya untuk membinasakan para tamu yang menjadi pembunuh ini. Para tamu yang diajak berbahagia malah berakhir dalam kematian.

Lalu akhirnya sang raja menyuruh para hambanya untuk mengundang orang - orang di pinggir jalan agar hadir. Orang baik dan orang jahat semuanya dipanggil masuk. Namun ada 1 orang yang tidak peduli dengan situasi itu, ia tidak berpakaian pesta. Raja memandang kehadiran orang itu tanpa pakaian pesta di perjamuan adalah sebuah kesalahan besar sehingga ia harus dihukum berat. Akhirnya orang ini mendapatkan hukuman dengan dilemparkan ke kegelapan yang paling gelap.

Makna / Refleksi :

Yesus mengakhiri perumpamaan ini dengan berkata : "Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih". Perjamuan kawin ini melambangkan Kerajaan Mesias di akhir zaman dan kebahagiaan yang ada didalamnya (Why 19:7-9; Mat 25:10). Orang - orang yang diundang adalah orang Israel. Namun setelah berulang kali dipanggil dan diundang Allah lewat para nabi, mereka menolaknya. Bahkan banyak nabi - nabi termasuk Yohanes Pembaptis dibunuh. Bahkan Yesuspun akan mengalaminya. Hal ini menyebabkan kehancuran kota Yerusalem oleh bangsa Romawi pada tahun 70.

Jadi, kabar gembira ini selanjutnya disampaikan kepada segala bangsa (orang baik maupun orang jahat), Yahudi dan non Yahudi (bdk. Mat 28:18-20). Disini Allah belum melakukan pemisahan antara orang baik dan orang jahat. Para hamba hanya menyampaikan kabar gembira / Injil kepada orang banyak yang berisi undangan Tuhan untuk masuk ke kerajaanNya.

Pengadilan terakhir akan terwujud saat sang Raja masuk ke dalam perjamuan. Disitulah bisa terlihat dan ditentukan siapa yang layak masuk ke dalam kerajaanNya dan mana yang tidak. Dalam perumpamaan ini, bukanlah kemeriahan pesta yang menjadi pokok perhatian, tetapi tamu yang hadir dan bagaimana mereka menghadiri pesta itu. Pakaian pesta ini melambangkan tanggapan terhadap karya penyelamatan yang Allah lakukan dalam diri Kristus. Karya penyelamatan ini berlaku bagi orang baik dan orang jahat.

Karena itulah tidak semua orang mau menyambut tawaran ini dengan gembira. Mereka yang tidak peduli, akan seperti orang yang masuk ke perjamuan tapi tidak memakai pakaian pesta. Karena itu, hanya sedikit yang dipilih, yaitu mereka yang benar - benar percaya kepada Kristus dan mau hidup seturut kehendak Kristus.

Ref :
YM Seto Marsunu.2015.Pesan Tuhan dalam Perumpamaan, Yogyakarta.Penerbit Kanisius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...