Sketsa Iman - 26 Juni 2019
Bacaan 1 : Kej 15:1-12,17-18
Bacaan Injil : Mat 7:15-20
15:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." 15:2 Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." 15:3 Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." 15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." 15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. 15:7 Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." 15:8 Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" 15:9 Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati." 15:10 Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. 15:11 Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. 15:12 Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan, 15:17 Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. 15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat.
Renungan :
Kita mau melanjutkan permenungan kita tentang Abraham, Bapa para Bangsa. Lewat bacaan hari ini, kita melihat bagaimana Allah mengikat perjanjian dengannya bahwa ia akan menjadi bapa bagi sejumlah besar orang. Abraham tahu usianya sudah lanjut dan ia tetap beriman kepada Tuhan, percaya bahwa ia akan mempunyai keturunan. Ia juga di janjikan tanah yang sangat luas.
Ada hal unik yang patut kita perhatikan disini. Allah mewujudkan janji - janjiNya sesuai dengan kehendak dan waktuNya, bukan menurut ukuran dan pemikiran manusia. Abraham dan Sara sudah berusia lanjut, sehingga sebenarnya sudah tidak bisa punya anak lagi, tapi Allah mampu memberikan keturunan yaitu Ishak. Allah menjanjikan tanah yang luas, tapi Abraham hanya sanggup membeli 2 bidang tanah kecil untuk tempat kuburannya dan istrinya Sara. Tanah Kanaan yang dijanjikan itu kemudian hari direbut oleh Yosua dan diberikan kepada bangsa Israel. Israel sendiri adalah keturunan dari Abraham. Disinilah kita belajar kekuatan iman dari Abraham.
Wujud iman ini sekarang akan kita selami di dua titik. Titik pertama adalah titik keselamatan kita, yang dijanjikan Allah tapi pemenuhannya belum kita lihat secara langsung. Allah menjanjikan kehidupan kekal, yang baru dirasakan setelah kita meninggalkan dunia ini. Hal - hal ini butuh lompatan iman yang besar, dan Yesus sendiri telah secara berkelanjutan menceritakan tentang keselamatan ini lewat berbagai perumpamaan dan pengajaran - pengajaran. Walaupun semua itu belum kita alami, kita mesti memperhatikan persiapan kita supaya kita layak menerima hidup kekal itu.
Yang kedua adalah titik perjalanan hidup kita, yang seringkali mengalami banyak jatuh bangun. Kita bisa gagal dan jatuh dalam dosa, namun itu jangan menjadi akhir dari perjuangan kita dalam mengikuti Kristus dan menjalani hidup ini. Apapun yang terjadi, kita harus berusah untuk setia karena Allah sendiri tidak menyerah terhadap kita. Walaupun mungkin saat ini kehidupan pribadi kita sedang berantakan , misalkan kita sedang kehilangan pekerjaan, kehilangan anggota keluarga , retaknya hubungan - hubungan pribadi yang dekat dengan kita, sampai sakit penyakit yang bisa jadi sedang menimpa kita, kita tetap perlu untuk memohon karunia iman dari Allah supaya kuat menghadapai semuanya ini.
Maka, bila kita berdoa kepada Tuhan dan belum menemukan jawabannya segera. Janganlah kita begitu cepat berputus asa dan berkata bahwa Tuhan tidak mendengarkan kita. Ia pasti akan memenuhi apa yang kita butuhkan, sebab Ia tau yang penting dan baik lebih daripada kita sendiri. Ia akan memberikan kepada kita jalan yang terbaik.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, kembali hari ini kami boleh Engkau kuatkan untuk menerima bahwa jalanMu bukanlah jalan kami. Terkadang kami harus belajar untuk bersabar dan tekun berdoa, mengucap syukur dan berharap kepadaMu dalam iman. Semoga kami selalu bisa melihat segala sesuatu menurut kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Kej 15:1-12,17-18
Bacaan Injil : Mat 7:15-20
15:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." 15:2 Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." 15:3 Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." 15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." 15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. 15:7 Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu." 15:8 Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" 15:9 Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati." 15:10 Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. 15:11 Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. 15:12 Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan, 15:17 Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. 15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat.
Renungan :
Kita mau melanjutkan permenungan kita tentang Abraham, Bapa para Bangsa. Lewat bacaan hari ini, kita melihat bagaimana Allah mengikat perjanjian dengannya bahwa ia akan menjadi bapa bagi sejumlah besar orang. Abraham tahu usianya sudah lanjut dan ia tetap beriman kepada Tuhan, percaya bahwa ia akan mempunyai keturunan. Ia juga di janjikan tanah yang sangat luas.
Ada hal unik yang patut kita perhatikan disini. Allah mewujudkan janji - janjiNya sesuai dengan kehendak dan waktuNya, bukan menurut ukuran dan pemikiran manusia. Abraham dan Sara sudah berusia lanjut, sehingga sebenarnya sudah tidak bisa punya anak lagi, tapi Allah mampu memberikan keturunan yaitu Ishak. Allah menjanjikan tanah yang luas, tapi Abraham hanya sanggup membeli 2 bidang tanah kecil untuk tempat kuburannya dan istrinya Sara. Tanah Kanaan yang dijanjikan itu kemudian hari direbut oleh Yosua dan diberikan kepada bangsa Israel. Israel sendiri adalah keturunan dari Abraham. Disinilah kita belajar kekuatan iman dari Abraham.
Wujud iman ini sekarang akan kita selami di dua titik. Titik pertama adalah titik keselamatan kita, yang dijanjikan Allah tapi pemenuhannya belum kita lihat secara langsung. Allah menjanjikan kehidupan kekal, yang baru dirasakan setelah kita meninggalkan dunia ini. Hal - hal ini butuh lompatan iman yang besar, dan Yesus sendiri telah secara berkelanjutan menceritakan tentang keselamatan ini lewat berbagai perumpamaan dan pengajaran - pengajaran. Walaupun semua itu belum kita alami, kita mesti memperhatikan persiapan kita supaya kita layak menerima hidup kekal itu.
Yang kedua adalah titik perjalanan hidup kita, yang seringkali mengalami banyak jatuh bangun. Kita bisa gagal dan jatuh dalam dosa, namun itu jangan menjadi akhir dari perjuangan kita dalam mengikuti Kristus dan menjalani hidup ini. Apapun yang terjadi, kita harus berusah untuk setia karena Allah sendiri tidak menyerah terhadap kita. Walaupun mungkin saat ini kehidupan pribadi kita sedang berantakan , misalkan kita sedang kehilangan pekerjaan, kehilangan anggota keluarga , retaknya hubungan - hubungan pribadi yang dekat dengan kita, sampai sakit penyakit yang bisa jadi sedang menimpa kita, kita tetap perlu untuk memohon karunia iman dari Allah supaya kuat menghadapai semuanya ini.
Maka, bila kita berdoa kepada Tuhan dan belum menemukan jawabannya segera. Janganlah kita begitu cepat berputus asa dan berkata bahwa Tuhan tidak mendengarkan kita. Ia pasti akan memenuhi apa yang kita butuhkan, sebab Ia tau yang penting dan baik lebih daripada kita sendiri. Ia akan memberikan kepada kita jalan yang terbaik.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, kembali hari ini kami boleh Engkau kuatkan untuk menerima bahwa jalanMu bukanlah jalan kami. Terkadang kami harus belajar untuk bersabar dan tekun berdoa, mengucap syukur dan berharap kepadaMu dalam iman. Semoga kami selalu bisa melihat segala sesuatu menurut kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar