Sketsa Iman - 17 Juni 2019
Bacaan 1 : 2Kor. 6: 1-10
Bacaan Injil : Mat 5:38-42
5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
Renungan :
Hari ini, lewat bacaan Injil kita menemukan nasihat dan ajaran Tuhan Yesus yang terasa begitu mudah untuk dikatakan, tapi begitu sulit dilakukan. Cara kerja kita masing - masing amat jauh dari apa yang Yesus ungkapkan. Kita tidak mudah untuk berbagi, terkadang banyak pertanyaan yang kita ajukan misalkan :"untuk apa uang ini kita berikan ? " kalau menurut kita tidak ok, maka kita menolaknya. Jika kita disakiti, kita lebih berpikir untuk membalas dan biasanya di tambahkan dengan pemikiran "supaya jera", dan kalaupun kita memaafkan, kepercayaan kita sudah rusak atas orang ini dan kita menjauhi mereka yang menyakiti kita.
Jadi sebenarnya, secara manusiawi hal ini sulit bahkan mustahil untuk kita lakukan. Kita perlu terobosan, kekuatan baru yang memampukan kita untuk mengikuti arahan dari Yesus. Itulah sebabnya mengapa Yesus memberikan kepada kita Roh Kudus. Kita mendapatkan bantuan dari luar yang luar biasa, untuk membimbing kita supaya sanggup melakukan ajaran cinta kasih ala Yesus ini.
Bukti nyata tindakan ini ditunjukkan oleh Yesus sendiri, lalu para Rasul-Nya termasuk juga Paulus. Mereka semua adalah manusia - manusia normal seperti kita, yang tak luput dari kesalahan. Petrus mudah emosi dan terkadang bersikap ceroboh, ia pernah menyangkal Yesus sampai tiga kali. Paulus adalah penganiaya jemaat yang penuh semangat pada awalnya, sebelum menjadi pewarta yang begitu diurapi Tuhan. Yohanes dan Yakobus disebut "anak - anak guruh" karena perangai mereka yang keras, namun pada masa tuanya mereka lebih lemah lembut dan baik.
Di titik kita saat ini, bila kita merasa rapuh, lemah, banyak dosa, tidak mampu, mari berhenti disitu. Persembahkan semuanya kepada Allah, dan langkah kedua, mintalah supaya Roh Kudus hadir mengisi hidup kita. Ia akan menginsafkan kita akan dosa - dosa, membebaskan kita dari belenggu - belenggu dan keterikatan. Ia akan mengalirkan rahmat supaya ada dorongan dan keinginan kuat untuk mencintai Tuhan.
Dengan mencintai Tuhan, kita akan mencintai ajaran-ajaranNya. Bila kita biasanya mudah terpesona dengan banyak motivator - motivator kondang, maka kita juga bisa sangat mencintai ajaran Yesus dan coba mempraktikkannya. Roh Kudus juga akan membimbing supaya kita mencintai sakramen - sakramen. Dengan dibaptis, kita sudah menjadi anak Allah, dengan diurapi Roh Kudus dalam Krisma, kita bersekutu dengan Dia, dengan mengakui dosa dan kesalahan, kita senantiasa diperbaharui Tuhan dan dengan menyambut Ekaristi, Yesus tinggal di dalam diri kita.
Konsekuensi nyata setelah menjadi orang Kristiani adalah banyaknya tuntutan dan tantangan. Ajaran Yesus yang terasa berat itu, maupun pertentangan dari luar terhadap kita, yang terkadang hanya karena kita Katolik terasa mengepung kita dari segala penjuru. Tapi, mari kita mengarahkan hati kepada Roh Kudus dan minta supaya kuasa-Nya memenuhi kita dan kita akhirnya bisa bertindak sesuai kehendak Tuhan. Bersama Roh Kudus, apa yang kita pikir tidak bisa, menjadi mungkin.
Doa :
Allah, Bapa yang Maha kuasa, kami hanyalah manusia - manusia lemah dan berkekurangan yang sulit untuk memenuhi ajaran hari ini yang Engkau nyatakan. Namun kami tahu kami tidak berjalan sendirian, melainkan bersama dengan Roh Kudus yang Engkau curahkan. Semoga dengan bimbingan dan kehadiranNya, kami mampu mewujudkan semua ajaran itu dan menjadi berkat bagi sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : 2Kor. 6: 1-10
Bacaan Injil : Mat 5:38-42
5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
Renungan :
Hari ini, lewat bacaan Injil kita menemukan nasihat dan ajaran Tuhan Yesus yang terasa begitu mudah untuk dikatakan, tapi begitu sulit dilakukan. Cara kerja kita masing - masing amat jauh dari apa yang Yesus ungkapkan. Kita tidak mudah untuk berbagi, terkadang banyak pertanyaan yang kita ajukan misalkan :"untuk apa uang ini kita berikan ? " kalau menurut kita tidak ok, maka kita menolaknya. Jika kita disakiti, kita lebih berpikir untuk membalas dan biasanya di tambahkan dengan pemikiran "supaya jera", dan kalaupun kita memaafkan, kepercayaan kita sudah rusak atas orang ini dan kita menjauhi mereka yang menyakiti kita.
Jadi sebenarnya, secara manusiawi hal ini sulit bahkan mustahil untuk kita lakukan. Kita perlu terobosan, kekuatan baru yang memampukan kita untuk mengikuti arahan dari Yesus. Itulah sebabnya mengapa Yesus memberikan kepada kita Roh Kudus. Kita mendapatkan bantuan dari luar yang luar biasa, untuk membimbing kita supaya sanggup melakukan ajaran cinta kasih ala Yesus ini.
Bukti nyata tindakan ini ditunjukkan oleh Yesus sendiri, lalu para Rasul-Nya termasuk juga Paulus. Mereka semua adalah manusia - manusia normal seperti kita, yang tak luput dari kesalahan. Petrus mudah emosi dan terkadang bersikap ceroboh, ia pernah menyangkal Yesus sampai tiga kali. Paulus adalah penganiaya jemaat yang penuh semangat pada awalnya, sebelum menjadi pewarta yang begitu diurapi Tuhan. Yohanes dan Yakobus disebut "anak - anak guruh" karena perangai mereka yang keras, namun pada masa tuanya mereka lebih lemah lembut dan baik.
Di titik kita saat ini, bila kita merasa rapuh, lemah, banyak dosa, tidak mampu, mari berhenti disitu. Persembahkan semuanya kepada Allah, dan langkah kedua, mintalah supaya Roh Kudus hadir mengisi hidup kita. Ia akan menginsafkan kita akan dosa - dosa, membebaskan kita dari belenggu - belenggu dan keterikatan. Ia akan mengalirkan rahmat supaya ada dorongan dan keinginan kuat untuk mencintai Tuhan.
Dengan mencintai Tuhan, kita akan mencintai ajaran-ajaranNya. Bila kita biasanya mudah terpesona dengan banyak motivator - motivator kondang, maka kita juga bisa sangat mencintai ajaran Yesus dan coba mempraktikkannya. Roh Kudus juga akan membimbing supaya kita mencintai sakramen - sakramen. Dengan dibaptis, kita sudah menjadi anak Allah, dengan diurapi Roh Kudus dalam Krisma, kita bersekutu dengan Dia, dengan mengakui dosa dan kesalahan, kita senantiasa diperbaharui Tuhan dan dengan menyambut Ekaristi, Yesus tinggal di dalam diri kita.
Konsekuensi nyata setelah menjadi orang Kristiani adalah banyaknya tuntutan dan tantangan. Ajaran Yesus yang terasa berat itu, maupun pertentangan dari luar terhadap kita, yang terkadang hanya karena kita Katolik terasa mengepung kita dari segala penjuru. Tapi, mari kita mengarahkan hati kepada Roh Kudus dan minta supaya kuasa-Nya memenuhi kita dan kita akhirnya bisa bertindak sesuai kehendak Tuhan. Bersama Roh Kudus, apa yang kita pikir tidak bisa, menjadi mungkin.
Doa :
Allah, Bapa yang Maha kuasa, kami hanyalah manusia - manusia lemah dan berkekurangan yang sulit untuk memenuhi ajaran hari ini yang Engkau nyatakan. Namun kami tahu kami tidak berjalan sendirian, melainkan bersama dengan Roh Kudus yang Engkau curahkan. Semoga dengan bimbingan dan kehadiranNya, kami mampu mewujudkan semua ajaran itu dan menjadi berkat bagi sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar