Sketsa Iman - 25 Juni 2019
Bacaan 1 : Kej. 13:2,5-18
Bacaan Injil : Mat 7:6,12-14
13:2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. 13:3 Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai. 13:5 Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. 13:6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. 13:7 Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. 13:8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. 13:9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." 13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- 13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. 13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. 13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN. 13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, 13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. 13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. 13:17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." 13:18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.
Renungan :
Hari ini, kita mau bersama - sama merenungkan kisah dalam Kitab Kejadian. Dikisahkan disitu bahwa Abram dan kerabatnya Lot memiliki banyak harta. Abram mampu bersikap rendah hati ketika terjadi perselisihan antara gembalanya dengan gembala lot yang berebut tempat. Ia mempersilahkan Lot untuk memilih tanah yang sesuai untuk menjadi tempat tinggalnya. Lot pun memilih lembah Yordan yang subur dan baik. Abram tidak protes dengan keputusan itu dan mengambil tempat di tanah Kanaan.
Apa yang terjadi berikutnya ? Kita melihat bahwa TUHAN berfirman kepada Abram dan meminta dia untuk melihat tempat dimana dia berdiri, sejauh pandangan mata ke timur, barat, utara dan selatan dan Allah memberikan janjiNya bahwa negeri itu adalah milik Abram dan keturunannya sampai selama-lamanya. Ia juga memberkati dia dengan keturunan yang sangat banyak seperti debu tanah.
Mari kita lihat juga apa yang dilakukan Abram setelah itu. Ia memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon - pohon tarbantin dan ia mendirikan mezbah bagi TUHAN. Dengan demikian, Abram adalah seorang yang rendah hati, beriman dan percaya kepada Allah dan bahkan dia juga tahu bersyukur dan berterima kasih.
Pelajaran - pelajaran bisa kita serap dari sikap dan teladan Abram yang mau mengalah demi kepentingan bersama. Kita seringkali dihadapkan pada hal yang serupa tentang berbagi tanggung jawab, atau berbagi rejeki yang kita miliki dengan orang lain. Apakah kita bisa memberikan dengan tulus ikhlas ? Seberapa sering kita membuat kalkulasi untung rugi di dalam pikiran dan hati kita ?
Sangat penting untuk menyerahkan segala upaya dan jerih payah kita kepada Tuhan. Allah -lah yang memberkati hidup kita, Ia yang memberikan kepada kita segala berkat dan rejeki yang baik. Patutlah kita menjadikan hal ini sebagai patokan yang lebih penting. Kemudian, tentu saja, seperti Abram, kita juga harus bersyukur dan rajin memanjatkan persembahan harian kepadaNya.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, ajarilah kami supaya kami bisa menjadi pribadi yang tahu bersyukur dan berterima kasih untuk semua hal yang Engkau berikan kepada kami. Kuatkanlah kami supaya memiliki hati yang lepas-bebas terhadap semua hal yang kami miliki di dunia ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar