Sketsa Iman, 28 Mei 2018
Bacaan 1 : 1 Ptr 1:3-9
Bacaan Injil : Mrk 10:17-27
Ulasan Kitab Suci :
10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 10:21Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Renungan :
Hari ini, kita belajar untuk melihat kembali salah satu standar Yesus yang berbeda dengan dunia. Untuk kita semua yang hidup di dunia ini, kita menginginkan supaya perekonomian kita baik, hidup kita sejahtera, lingkungan kehidupan kita aman-damai-sentosa. Perekonomian yang baik, kekayaan yang melimpah mampu meningkatkan taraf hidup dan kedudukan terhormat dalam masyarakat.
Secara rohani juga, seseorang diajak untuk melihat kepatuhan terhadap perintah - perintah Tuhan dan kehati-hatian dalam menjaga larangan-larangan Tuhan. Jika ini semua kita lakukan, apakah kita sudah bisa mendapatkan jaminan keselamatan ? Ternyata ada satu hal penting yang patut diperhatikan, yaitu sikap "kelekatan" terhadap hal-hal duniawi yang menutup akses keselamatan itu.
Inilah yang dikritisi oleh Yesus terhadap seorang pemuda yang persis mendapatkan semua gambaran diatas , baik dari sisi kehidupan pribadi maupun kehidupan rohani, dia adalah seorang beriman dan taat yang luar biasa. Yesus bahkan menaruh kasih kepadanya. Tetapi Yesus juga tau ganjalannya yang menghalangi dia untuk maju.
Dia memfokuskan dirinya terhadap harta kekayaannya dan bukan kepada Tuhan. Memang dia bisa mengikuti semua standar hukum Taurat dan menjadi orang baik, tetapi jika dia memiliki kelekatan terhadap hartanya, dia mendapatkan kesulitan untuk melihat keselamatan yang tidak berasal dari dunia.
Kepada murid-muridNya, Yesus memberikan sebuah ilustrasi tentang lubang jarum, yaitu pintu sempit kecil yang dipakai orang untuk lewat. Ketika malam tiba, biasanya mereka harus melewatkan untanya melewati pintu ini. Unta itu harus berlutut, semua barang yang dipanggulnya harus dilepaskan dan unta harus merangkak masuk.
Jika kita melihat ilustrasi itu, persis lah pesan Yesus untuk melepaskan keduniawian kita. Jangan terikat dan bersandar kepadanya, walaupun uang dan kekayaan itu memang menunjang hidup kita. Dan pesan terakhir yang tak kalah penting, adalah mengganti fokus itu kepada Yesus, dengan "ikut Yesus"
Teladan Orang Kudus : Beata Margareta Pole
Beata Margareta Pole lahir tahun 1471, kemenakan dari raja Edward IV dan Richard III dari Inggris. Ketika Raja Henry VIII naik tahta, dia diberikan kedudukan baru setelah sebelumnya menjadi janda dengan lima orang anak. Dia diberikan gelar kerajaan, dan dipuji sebagai wanita paling kudus di seluruh Inggris.
Dia mendapatkan tanggung jawab untuk mendidik putri Raja Henry, Maria dari Ratu Katarina. Ketika Raja Henry hendak menikah lagi dengan Anne Boleyn, dia berani menentang sehingga diusir dan sebagai pengkhianat. Dia mendapatkan interogasi dari pagi hingga sore, tetapi tidak terdapat kesalahan padanya. Namun demikian, dia mendapatkan banyak kesulitan seperti dipenjara sebelum diadili, dan akhirnya dia wafat dengan dipenggal pada usia 70 tahun pada tanggal 28 Mei 1541. Dia adalah seorang pembela iman yang percaya kepada Kristus, terutama menyatakan kebenaran tentang kesakralan sakramen pernikahan.
http://yesaya.indocell.net/id278_b__margareta_pole.htm
Doa :
Ya Allah, sentuhlah hati kami dan berilah kami pandangan positif untuk melepaskan diri dari kelekatan-kelekatan tak sehat duniawi. Semoga kami bisa melihat keselamatan yang Engkau tawarkan dan berjuang untuk mendapatkannya dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Ulasan Kitab Suci :
10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 10:21Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Renungan :
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Hari ini, kita belajar untuk melihat kembali salah satu standar Yesus yang berbeda dengan dunia. Untuk kita semua yang hidup di dunia ini, kita menginginkan supaya perekonomian kita baik, hidup kita sejahtera, lingkungan kehidupan kita aman-damai-sentosa. Perekonomian yang baik, kekayaan yang melimpah mampu meningkatkan taraf hidup dan kedudukan terhormat dalam masyarakat.
Secara rohani juga, seseorang diajak untuk melihat kepatuhan terhadap perintah - perintah Tuhan dan kehati-hatian dalam menjaga larangan-larangan Tuhan. Jika ini semua kita lakukan, apakah kita sudah bisa mendapatkan jaminan keselamatan ? Ternyata ada satu hal penting yang patut diperhatikan, yaitu sikap "kelekatan" terhadap hal-hal duniawi yang menutup akses keselamatan itu.
Inilah yang dikritisi oleh Yesus terhadap seorang pemuda yang persis mendapatkan semua gambaran diatas , baik dari sisi kehidupan pribadi maupun kehidupan rohani, dia adalah seorang beriman dan taat yang luar biasa. Yesus bahkan menaruh kasih kepadanya. Tetapi Yesus juga tau ganjalannya yang menghalangi dia untuk maju.
Dia memfokuskan dirinya terhadap harta kekayaannya dan bukan kepada Tuhan. Memang dia bisa mengikuti semua standar hukum Taurat dan menjadi orang baik, tetapi jika dia memiliki kelekatan terhadap hartanya, dia mendapatkan kesulitan untuk melihat keselamatan yang tidak berasal dari dunia.
Kepada murid-muridNya, Yesus memberikan sebuah ilustrasi tentang lubang jarum, yaitu pintu sempit kecil yang dipakai orang untuk lewat. Ketika malam tiba, biasanya mereka harus melewatkan untanya melewati pintu ini. Unta itu harus berlutut, semua barang yang dipanggulnya harus dilepaskan dan unta harus merangkak masuk.
Jika kita melihat ilustrasi itu, persis lah pesan Yesus untuk melepaskan keduniawian kita. Jangan terikat dan bersandar kepadanya, walaupun uang dan kekayaan itu memang menunjang hidup kita. Dan pesan terakhir yang tak kalah penting, adalah mengganti fokus itu kepada Yesus, dengan "ikut Yesus"
Teladan Orang Kudus : Beata Margareta Pole
Beata Margareta Pole lahir tahun 1471, kemenakan dari raja Edward IV dan Richard III dari Inggris. Ketika Raja Henry VIII naik tahta, dia diberikan kedudukan baru setelah sebelumnya menjadi janda dengan lima orang anak. Dia diberikan gelar kerajaan, dan dipuji sebagai wanita paling kudus di seluruh Inggris.
Dia mendapatkan tanggung jawab untuk mendidik putri Raja Henry, Maria dari Ratu Katarina. Ketika Raja Henry hendak menikah lagi dengan Anne Boleyn, dia berani menentang sehingga diusir dan sebagai pengkhianat. Dia mendapatkan interogasi dari pagi hingga sore, tetapi tidak terdapat kesalahan padanya. Namun demikian, dia mendapatkan banyak kesulitan seperti dipenjara sebelum diadili, dan akhirnya dia wafat dengan dipenggal pada usia 70 tahun pada tanggal 28 Mei 1541. Dia adalah seorang pembela iman yang percaya kepada Kristus, terutama menyatakan kebenaran tentang kesakralan sakramen pernikahan.
http://yesaya.indocell.net/id278_b__margareta_pole.htm
Doa :
Ya Allah, sentuhlah hati kami dan berilah kami pandangan positif untuk melepaskan diri dari kelekatan-kelekatan tak sehat duniawi. Semoga kami bisa melihat keselamatan yang Engkau tawarkan dan berjuang untuk mendapatkannya dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar