Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Merenungkan pujian hati Maria

Sketsa Iman, 31 Mei 2018
Bacaan 1 : Rm. 12:9-16b
Bacaan Injil : Mrk 1:39 - 56

Ulasan Kitab Suci : 


1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. 1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. 1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. (Mrk 1:39-56)

Renungan : 

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 

Kita sudah sampai di penghujung bulan Mei, dan dengan nuansa kental doa-doa rosario yang sudah kita daraskan dengan tekun sepanjang bulan ini, hari ini kita merayakan saat ketika Santa Perawan Maria, mengunjungi Elisabet. Kunjungan Bunda Maria, merupakan kunjungan hati ke hati dan juga sebuah tindakan pelayanan yang nyata.

Bunda Maria rela untuk melalui perjalanan yang tak mudah untuk membantu Elisabet yang tengah mengandung di usianya yang sudah tua. Kehamilan Elisabet, bunda Yohanes Pembaptis adalah sebuah karya nyata sentuhan dari Tuhan. Tuhan meneguhkan iman Maria, Elisabet bahwa tak ada yang mustahil bagi Tuhan. 

Kita pun juga sama, karena sekarang kita sudah melihat hasil dari semua karya Tuhan lewat mereka. Doa "Salam Maria" yang sering kita daraskan, awal mula rumusannya adalah salam dari Elisabet, yang melihat kekudusan Maria, mengandung Yesus, Putera Allah ini. Tidakkah kita juga semestinya ketika berdoa, benar-benar secara sadar menunjukkan sikap penghormatan yang sama dalam setiap salam itu ? 

Jika kita merenungkan kehadiran Yesus, Putera Allah,  dan kita membaca kidung pujian dari Maria ini (46 - 55), kita bisa melihat setiap kata-katanya itu sekarang sudah nyata. Yesus membuat banyak perbuatan - perbuatan ajaib, Ia membebaskan semua orang dari kelemahan - kelemahan. Ia menunjukkan kuasaNya kepada orang yang mau percaya kepada Tuhan. 

Saat inipun, kita tetap perlu menghormati Bunda Maria yang telah menjadi Tabernakel Kudus bagi Yesus, Tuhan kita. Lewat perantaraan Bunda, Yesus dapat lahir ke dunia , menjadi manusia. Lewat perantaraan Bunda, Yesus tumbuh berkembang, menjadi orang dewasa. Lewat perantaraan Bunda, Yesus mengadakan mujizatNya yang pertama, dan lewat perantaraan Bunda, para murid dikuatkan di ruang atas saat akan menerima Roh Kudus.

Jadi, dalam segala hal, kita patut untuk menyertakan Bunda Maria dalam hidup kita, karena Bunda Maria menghantarkan kita untuk menghayati Tuhan Yesus secara penuh dan melimpah.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas rencana indahMu yang Engkau tunjukkan dengan memilih Bunda Maria sebagai Bunda Allah Putera, yang menjadi perantara kami juga kepada Yesus puteraMu. Semoga kami bisa memetik dan mendalami segala teladan yang Bunda Maria berikan kepada kami, sehingga hidup kami semakin baik. Demi Kristus, Tuhan, dan Pengantara kami. Amin  (Mari lanjutkan dengan 3x Salam Maria).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...