Sketsa Iman, 4 Mei 2018
Bacaan 1 : Kis 15:22-31
Bacaan Injil : 15:12-17
Ulasan Kitab Suci :
Sketsa Batin :
Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
- Siapakah Yesus bagi kita ? Apakah Ia masih seorang asing dalam hidup kita, atau kita sudah memiliki hubungan istimewa denganNya ?
- Yesus menyatakan dengan jelas bahwa Ia mau menjadi sahabat kita dan Ia mau menolong kita menghasilkan buah dan kebaikan - kebaikan. Apakah jawaban kita terhadap tawaran ini ?
- Apa yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan buah-buah yang baik ?
Renungan :
Marilah kita merenungkan sejenak, ayat-ayat indah dari injil hari ini. Dalam kondisi umumnya, jika ada seseorang mengaku bersahabat, berkenalan dengan tokoh-tokoh penting, baik itu idola atau pejabat pemerintahan, orang itu pasti akan merasakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri. Orang-orang ini dianggap beruntung dan mereka bisa mendapatkan banyak manfaat dari status dan relasi dengan orang-orang penting ini dalam berbagai hal.
Nah, kitapun mempunyai tokoh terpenting sejagat raya, bernama Yesus Kristus. Ia Putera Allah, Pencipta kita. Yesus menawarkan sebuah relasi dengan kita, bukan sebagai hamba dan tuan, tetapi sebagai sahabat. Dan bukan hanya sekedar sahabat biasa, tetapi sahabat yang rela mengorbankan kepentingan-kepentinganNya bahkan seluruh hidupNya untuk menyelamatkan kita.
Sejak semula, Yesus menegaskan bahwa Ialah yang terlebih dahulu memilih kita sebelum kita mengenal Tuhan. Artinya, ketika kita dilahirkan didunia, kita sudah mendapatkan hak istimewa ini untuk mengenal Allah kita dan menjalin relasi yang dekat seperti itu.
Dalam hal ini, Yesus menugaskan kita untuk pergi menghasilkan buah, membagikan talenta-talenta kita dan memberi kebaikan bagi sesama. Ia mengharapkan perjuangan penuh kita dalam semua hal itu.
Dan, belum selesai sampai disana, Yesus mengatakan bahwa apa yang kita minta kepada Bapa dalam nama-Ku, akan diberikanNya kepadaku. Bukankah inilah salah satu keuntungan memiliki sahabat orang penting ? Kita mendaatkan akses langsung kepada Bapa melalui Yesus, dan permohonan, keinginan kita diperhatikan.
Namun jangan salah, Yesus pada akhirnya juga memberi perintah yang walaupun singkat tetapi cukup sulit untuk dilakukan : kasihilah seorang akan yang lain. Maka marilah kita mengambil teladan Yesus menjadi sahabat kita sebagai tolak ukur untuk mengasihi orang lain juga.
Rhema:
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Doa :
Ya Yesus, terima kasih karena Engkau menjadika kami sebagai sahabatMu. Bimbinglah kami bisa belajar saling mengasihi dengan teladan dan model sahabat yang Engkau tunjukkan kepada kami. Amin.
Komentar
Posting Komentar