Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Kasih yang terindah

Sketsa Iman, 4 Mei 2018
Bacaan 1 : Kis 15:22-31
Bacaan Injil : 15:12-17

Ulasan Kitab Suci : 

15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." (Yoh 15:12-17)

Sketsa Batin : 

Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini : 
  1. Siapakah Yesus bagi kita ? Apakah Ia masih seorang asing dalam hidup kita, atau kita sudah memiliki hubungan istimewa denganNya ?
  2. Yesus menyatakan dengan jelas bahwa Ia mau menjadi sahabat kita dan Ia mau menolong kita menghasilkan buah dan kebaikan - kebaikan. Apakah jawaban kita terhadap tawaran ini ? 
  3. Apa yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan buah-buah yang baik ? 

Renungan : 

Marilah kita merenungkan sejenak, ayat-ayat indah dari injil hari ini. Dalam kondisi umumnya, jika ada seseorang mengaku bersahabat, berkenalan dengan tokoh-tokoh penting, baik itu idola atau pejabat pemerintahan, orang itu pasti akan merasakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri. Orang-orang ini dianggap beruntung dan mereka bisa mendapatkan banyak manfaat dari status dan relasi dengan orang-orang penting ini dalam berbagai hal.

Nah, kitapun mempunyai tokoh terpenting sejagat raya, bernama Yesus Kristus. Ia Putera Allah, Pencipta kita. Yesus menawarkan sebuah relasi dengan kita, bukan sebagai hamba dan tuan, tetapi sebagai sahabat. Dan bukan hanya sekedar sahabat biasa, tetapi sahabat yang rela mengorbankan kepentingan-kepentinganNya bahkan seluruh hidupNya untuk menyelamatkan kita.

Sejak semula, Yesus menegaskan bahwa Ialah yang terlebih dahulu memilih kita sebelum kita mengenal Tuhan. Artinya, ketika kita dilahirkan didunia, kita sudah mendapatkan hak istimewa ini untuk mengenal Allah kita dan menjalin relasi yang dekat seperti itu. 

Dalam hal ini, Yesus menugaskan kita untuk pergi menghasilkan buah, membagikan talenta-talenta kita dan memberi kebaikan bagi sesama. Ia mengharapkan perjuangan penuh kita dalam semua hal itu.

Dan, belum selesai sampai disana, Yesus mengatakan bahwa apa yang kita minta kepada Bapa dalam nama-Ku, akan diberikanNya kepadaku. Bukankah inilah salah satu keuntungan memiliki sahabat orang penting ? Kita mendaatkan akses langsung kepada Bapa melalui Yesus, dan permohonan, keinginan kita diperhatikan.

Namun jangan salah, Yesus pada akhirnya juga memberi perintah yang walaupun singkat tetapi cukup sulit untuk dilakukan : kasihilah seorang akan yang lain. Maka marilah kita mengambil teladan Yesus menjadi sahabat kita sebagai tolak ukur untuk mengasihi orang lain juga.

Rhema: 

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Doa : 

Ya Yesus, terima kasih karena Engkau menjadika kami sebagai sahabatMu. Bimbinglah kami bisa belajar saling mengasihi dengan teladan dan model sahabat yang Engkau tunjukkan kepada kami. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...