Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Setelah dukacita, ada sukacita dalam Yesus

Sketsa Iman, 11 Mei 2018
Bacaan 1 : Kis 18:9-18
Bacaan Injil : Yoh 16:20-23a

Ulasan Kitab Suci : 

16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. 16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. 16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. (Yoh 16 : 20-23)

Renungan :


Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Saat ini, kita telah menerima pesan Yesus ini dalam terang kebangkitan dan juga kenaikanNya ke Surga, yang persisnya baru kita peringati kemarin, tanggal 10 Mei 2018. Sebenarnya, bacaan ini merupakan bagian kedua Injil Yohanes yang dibuka tentang kisah perjamuan terakhir Yesus di bab 13 dan berakhir dengan kisah tentang penampakan - penampakan Yesus setelah kebangkitan di bab 20. Hingga bab 17 , Ia menyatakan kepada para MuridNya, apa yang akan terjadi padaNya dan pada para muridNya.

Maka, sekarang bisa menjadi cukup jelas bahwa Yesus menyampaikan bahwa akan ada dukacita, penderitaan, kesedihan yang dirasakan oleh para murid. Semua itu terjadi karena Yesus akan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus juga mengungkapkan bahwa cerita itu belum selesai. Ibaratnya seperti seorang wanita yang mengalami kesulitan dan penderitaan melahirkan, kemudian merasakan sukacita besar setelah anaknya lahir dan persis inilah yang akan dirasakan oleh para murid.

Di ayat yang ke 22 , Yesus berkata bahwa sekarang para murid diliputi dukacita, tetapi Yesus akan melihat mereka lagi dan hati para murid akan bergembira,  tak seorangpun dapat merampas kebahagiaan itu. Ini tentu merujuk kepada kebangkitanNya dan juga bahwa Ia akan kembali menampakkan diri ditengah-tengah para murid. Saat inipun jika kita kaitkan dengan kenaikan Kristus ke Surga, maka kita pun memiliki pengharapan baru bahwa suatu saat nanti, Ia akan kembali ke dunia untuk kita semua sekali lagi.

Kita tak perlu merasa khawatir karena Yesus, yang telah bersatu dengan Bapa di Surga, menjamin keselamatan kita. Itulah sebabnya di ayat yang ke 23 kini menjadi lebih hidup bahwa : segala sesuatu yang kita minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepada kita dalam nama Yesus.

Semoga kita tak perlu khawatir jika saat ini kita sedang mengalami dukacita dan kesedihan, karena akan ada sukacita diujung penantian kita dan jika kita berani memohon dalam nama Yesus, kita akan memperoleh solusi terbaik atas berbagai permasalahan kita.

Teladan Orang Kudus : St Ignasius dari Laconi

St Ignasius berasal dari keluarga petani miskin di Laconi, Italia pada tanggal 17 Desember 1701. Ia sempat mengalami sakit pada usia 17 tahun dan berjanji jika ia sembuh ia akan menjadi seorang Fransiskan. Tetapi setelah sembuh, ia sempat diyakinkan ayahnya agar menunda niatnya hingga beberapa tahun kemudian, ia sempat hampir tewas karena kehilangan kendali kudanya. Dari situ, ia bertekad untuk melanjutkan panggilan hidup religiusnya.

Ternyata, Bruder Ignasius tidak pernah menduduki jabatan penting dalam ordo Fransiskan. Selama 15 tahun,  ia bekerja di bangsal anyaman dan selama 40 tahun kemudian, ia masuk dalam kelompok biarawan yang pergi meminta sedekah dari rumah ke rumah. Disinilah, pelayanannya nampak kelihatan karena Bruder Ignasius menghibur orang-orang sakit, menggembirakan hati yang sedih, mendamaikan yang bermusuhan dan mempertobatkan yang keras hati dan berdosa dan memberi nasihat bagi yang ditimpa permasalahan.

Kondisi jatuh bangun pelayanan Bruder Ignasius terus berlangsung hingga ia wafat pada tanggal 11 Mei 1781 pada usia 80 tahun. Ia meninggalkan bagi kita, teladan kebajikan yang besar bagi sesama.

http://yesaya.indocell.net/id278_s__ignasius_dari_laconi.htm

Doa : 

Ya Yesus, bimbinglah hati kami selalu agar disaat - saat kami berdukacita, kami selalu memiliki pengharapan dalam Engkau. Tak jarang, hati kami diliputi kabut yang menghalangi pemikiran positif dan sikap yang baik, oleh karena itu kami mau berpasrah kepadaMu apabila saat-saat itu sedang dan akan kami rasakan. Semoga kami senantiasa percaya bahwa Engkaulah obat dan keselamatan kami dan perantara kami yang paling sempurna kepada Allah, Bapa di Surga. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil