Sketsa Iman, 16 Mei 2018
Bacaan 1 : Kis 20:28-38
Bacaan Injil : Yoh 17:11b-19
Ulasan Kitab Suci :
Renungan :
Hari ini, kita mendapatkan sebuah doa yang indah yang diucapkan oleh Yesus untuk kita semua, umat kesayanganNya. Keyakinan bahwa Gereja kita akan senantiasa kuat, dikuduskan dan tak akan mudah goyah dapat dilihat melalui ayat-ayat hari ini.
Yesus juga menyatakan bahwa Ia telah meletakkan pondasi-pondasi yang kuat untuk kita semua : firmanNya untuk kita renungkan, resapkan dan jadikan sebagai surat cinta untuk hidup kita. Yesus juga meminta kepada Bapa supaya kita dilindungi, dipelihara didalam namaNya yang kudus dan melindungi kita dari yang jahat, sebab kita bukan dari dunia ini.
Pada akhir bacaan juga, di ayat 18 dan 19, Yesus menyatakan pula bahwa Ia mengutus kita ke dalam dunia dan menjadikan diriNya sebagai panutan dalam kebenaran. Maka, panggilan menuju kekudusan itu adalah sesuatu yang telah disampaikan oleh Yesus sendiri. Sebagai anak-anak terang, kita telah diperlengkapi dengan segala berkat rohani dari Surga, untuk mewartakan kabar baik ke dalam dunia.
Caranya bagaimana ? salam-tegur-sapa kepada orang-orang yang kita kenal dengan senyuman yang indah pagi ini. Tetap berpikiran positif terhadap masalah yang dihadapi, dan yakin semuanya akan tuntas. Mau berbelarasa terhadap sesama, menjalankan tanggung jawab kita dengan sebaik-baiknya dan juga setia untuk mendekat kepada Tuhan dengan mencintai kitab suci, menghadiri Misa Kudus, ikut praktik doa dalam komunitas dan juga meluangkan waktu pribadi dengan Tuhan.
Teladan Orang Kudus : St Ubaldus
Hari ini kita belajar dari St Ubaldus, yang hidup pada abad ke 12 dari Italia, seorang anak yatim piatu yang hidup bersama pamannya. Ia mendapatkan pendidikan yang baik, lalu memilih hidup sebagai imam dan diangkat sebagai Uskup di Gubbio, tempat kelahirannya.
St Ubaldus menunjukkan teladan terbaiknya dalam hal kelemahlembutan dan kesabaran. Berbagai hal yang terjadi disekitarnya kerap menjadi perhatian dari bapa Uskup Ubaldus. Sebagai contoh, saat seroang tukang yang memperbaiki tembok kota, merusak kebun anggurnya , dan dihadapkan ke pengadilan, St Ubaldus tampil dan menjadi pembebasnya. Demikian juga ketika warga kota saling serang dan berkelahi, St Ubalduslah yang turun tangan langsung untuk mendamaikan.
Salah satu peristiwa besar yang patut dikenang adalah ketika Raja Frederik Barbarossa mau menyerang Gubbio, St Ubaldus malah menyongsong mendatangi mereka dan berdialog sehingga akhirnya Raja Frederik mengurungkan niatnya untuk menyerang. Di kemudian hari, walaupun didera oleh banyak penyakit fisik, St Ubaldus tetap menyembunyikan hal itu dan bahkan bisa mengadakan Misa sebelum wafatnya ketika ia tidur.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas kekuatan cinta dan perhatian yang Engkau nyatakan kepada kami yang tak habis-habisnya. Melalui bacaan hari ini, kami boleh dikuatkan, dilindungi dan memiliki pengharapan bahwa Engkau selalu menyertai kami. Bimbinglah kami bisa menjadi pemersatu, penyebar cinta kasih dan menjadi teladan bagi sesama kami dimanapun kami berada. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar