Masing - masing hubungan, memiliki keunikan tersendiri. Dengan si A, kita bisa bebas bercanda dan tertawa lepas, sementara dengan si B, kita lebih serius, membicarakan persoalan-persoalan spesifik dan demikian juga dengan orang - orang lain. Hidup kita dengan masing-masing pribadi bersifat unik, tak ada duanya.
Kalau hubungan kita dengan orang lain, memiliki kekhasannya sendiri, begitu juga dengan Yesus yang menjalin hubungan kedekatan dengan kita. Secara umum, kita sering mendengar : "bacalah surat cinta Yesus, yaitu kitab suci", yang lain berkata : " rajin rosario, supaya diberkati Tuhan" , dan yang lain lagi : " Ayo Adorasi, bersekutu bersama dengan Yesus."
Pada tulisan kali ini, saya ingin mengajak para pembaca sekalian untuk merenungkan bagaimana hubungan pribadi kita masing-masing dengan Yesus. Apa saja yang bisa kita cek dalam pasang surut hubungan kita dengan Yesus. Bagaimana intensitasnya, model pendekatannya, cara memahaminya, semuanya dapat kita alami dengan cara yang berbeda-beda.
Saya akan membagikan pengalaman pribadi saya, dengan harapan anda pun dapat menemukan model kebersamaan dengan Yesus setiap hari.
Yesus menjalin pribadi, sebagai sahabatku
Diartikel- artikel lain, para pembaca bisa menemukan sebagian kehidupan pribadi saya, bahwa tadinya saya adalah anak yang bandel. Kebandelan itu membuat saya hanya memiliki sedikit teman. Maka, dengan Yesus, hal pertama-tama yang saya sadari adalah Yesus memilih hadir sebagai sahabat.
Kalau kita berdoa, biasanya kita kan yang lebih banyak berbicara. Di awal-awal, sulit rasanya untuk kita mendengarkan Tuhan berbicara. Mungkin bagi sebagian orang, hal itu masih sulit sampai sekarang. Buat saya, berdoa adalah aktifitas favorit. Dan bukan karena saya mengucapkan doa Bapa Kami, Salam Maria dan rumusan doa-doa baku lainnya tetapi saya menggunakan kesempatan ini untuk ngobrol dengan Yesus.
Saya menceritakan berbagai hal dalam hidup saya. "Yesus, hari ini saya baru beres ujian, dan syukur banget kemarin yang dipelajari, pada masuk semua disoalnya, akhirnya semuanya bisa lancar. Terima kasih atas penyertaanMu dalam proses belajar kemarin." Kira - kira modelnya seperti itu.
Refleksi :
Para pembaca yang terkasih bisa memulai dengan melihat bagaimana cara Yesus masuk dalam hidup anda. Apa hal - hal yang bisa membuat anda menjadi akrab dengan Yesus.
Seorang teman saya memiliki talenta musik, dan setiap kali dia bermain musik, dia mempersembahkan itu untuk Yesus. Dia yakin sekali bahwa dia diizinkan untuk jago bermain musik, karena dia memohon kepada Yesus, jika dia bisa diizinkan mahir, dia akan mempersembahkan itu untuk Yesus.
Contoh lain, ada seorang yang cara komunikasinya dengan Yesus adalah menuliskan pengalaman pribadinya. Jika dia berdoa dan mendapatkan pemikiran tertentu, dia akan menuliskan pengalaman dan apapun yang dia rasakan itu di kertas atau di HPnya. Tujuannya supaya dia bisa mengingat - ngingat "pesan Yesus" itu dalam kesehariannya.
Belajar semua hal sendiri
Saya sangat suka membaca, dan mencari cara - cara untuk meningkatkan diri saya dalam berbagai hal sejak kecil. Kemandirian ini, mungkin saja saya dapatkan karena saya adalah anak pertama. Apapun itu, saya percaya bahwa ini terjadi karena Tuhan membentuk saya seperti ini.
Saya percaya bahwa kita semua memang sudah dibentuk oleh Tuhan untuk menyerap berbagai hal dengan cara-cara yang unik. Masing-masing pribadi berbeda. Untuk saya, merenungkan berbagai hal, mempetanyakan hal - hal yang terjadi , menambah pengetahuan saya. Mungkin anda mendapatkannya dengan berbicara dengan orang lain, ikut terlibat dalam komunitas dsb.
Cara Tuhan membimbing saya yang paling intens adalah melalui suara hati. Tuhan mengasah suara hati saya, dan disitulah saya sering belajar untuk mendengarkan suaraNya dalam hidup saya. Disitu banyak pembahasan tentang apa yang sedang saya perhatikan. Saya kemudian juga mulai mencari tahu lebih banyak dengan membaca buku, bertanya ke orang-orang sekitar dan cara-cara lain yang memperteguh hal ini.
Refleksi :
Disini, saya mengajak anda untuk juga merenungkan bagaimana cara anda menyerap pelajaran - pelajaran dalam hidup anda sendiri, yang dikaitkan dengan Yesus. Ada seorang teman yang sangat suka mendengarkan kotbah di Gereja, dia mengatakan bahwa Tuhan berbicara banyak disana, dan dia menemukan praktik-praktiknya dalam kesehariannya.
Seorang teman lain suka mencari makna dari setiap kejadian. Dia menemukan bahwa diantara sekian banyak peristiwa, ada jejak-jejak sentuhan Yesus disitu, dalam mewujudkan keinginannya. Misalkan saat ia mau dekat dengan anggota keluarganya, dan sebagainya.
Setiap bidang kehidupan, seperti sebuah mata pelajaran disekolah
Terkait dengan rencana hidup, cita-cita dan sebagainya, bagi saya ini semuanya mengalir sesuai kehendak Tuhan. Peristiwa-peristiwa apa yang sedang berentetan terjadi, akan memberikan penjelasan tentang "bidang" apa yang sedang Tuhan asah dalam hidup saya.
Saya percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan sebuah tanggung jawab yang tidak dapat kita pikul. Dan waktu Tuhan selalu tepat. Dengan dasar inilah, saya pikir saya tak butuh-butuh amat untuk mengikuti sebuah program kerja yang sifatnya kaku. Mengalir saja.
Seorang teman pernah mengajak saya belajar bisnis sewaktu kuliah. Dia bilang, kalau belum mulai, kapan lagi bisa belajar. Ketika itu, saya sedang konsentrasi dan semangat-semangatnya menggunakan seluruh waktu itu belajar dengan baik di bangku kuliah. Saya merasa, ketika itu tuntutan Tuhan untuk saya adalah belajar dengan baik.
Untuk hal ini, kuncinya adalah berdoa kepada Tuhan dan bertanya, mau dibawa kemana hidupku ini. Jika saya kebingungan, saya akan menanyakan sesuatu hal kepada Tuhan. Misalkan, "Tuhan, saya kangen untuk olahraga beladiri lagi seperti dulu di Makassar. Apakah boleh suatu saat nanti saya bisa belajar beladiri juga ?"
Waktu itu tak langsung dapat, tapi beberapa waktu kemudian, ada seorang teman yang mengajak saya ikutan taichi di hari minggu. Dan semua bidang lain juga demikian : pekerjaan, pelayanan, jodoh, keluarga, kesehatan, dst.
Refleksi :
Sebagai contoh lain, seorang teman seringkali diajak untuk bersyukur disaat-saat kesibukannya. Dia sering menyetir dari satu tempat ke tempat lain. Cara Tuhan mengajak dia bersyukur, adalah membantu dia menemukan tempat parkir. Tak jarang, saat muter - muter cari tempat parkir dan tak ketemu, dia berhenti sejenak lalu berdoa dan tak berapa lama, tempat parkir pun tersedia.
Bagaimana dengan anda ? bagaimana cara-cara Tuhan mengajarkan anda tentang berbagai hal ?
Dilepaskan untuk bergerak, tetapi tetap diawasi penuh
Inilah bagian terakhir yang saya akhir-akhir ini sedang rasakan. Kebetulan di awal tahun 2018 ini, saya mempunyai beberapa resolusi yang ingin saya penuhi. Awal - awal semuanya berjalan lancar, tetapi kemudian berbagai tantangan dan hambatan juga menghadang ditengah-tengah perjalanannya.
Namun satu hal yang pasti, adalah bahwa kali ini sepertinya saya berjalan dengan iman sebagai pondasinya. Sebagai orang percaya, saya sedang diajarkan untuk berani melangkah maju mengejar cita-cita itu, tetapi pengawasan "YA" dan "TIDAK" untuk setiap langkah dan pengambilan keputusan, ada di tangan Tuhan.
Ini juga ternyata berlaku, jika saya mundur dan malas bergerak, ya hasilnya pun tak bagus, tetapi jika saya berjuang dan tak menyerah, ada - ada saja jalan yang terbuka untuk maju.
Refleksi :
Sesungguhnya ini adalah pengalaman terkait dengan kondisi-kondisi ketika kesulitan sedang terjadi. Saya yakin, anda juga mengalami saat - saat sulit. Bagaimana Yesus menolong anda ketika sedang menghadapi tantangan ? Apa hal - hal yang bisa kita sadari saat itu sedang terjadi ?
Penutup : tanyakan Yesus, apa yang Dia inginkan untuk kita.
Pertanyaan terpenting ketika kita sedang berada di persimpangan hidup kita. Saat mungkin kita sedang jenuh, kalut, bingung mau mengarah ke mana. Saat kita berada dalam sukacita pun dengan sejumlah pilihan - pilihan menarik, kita bingung mau ambil yang mana. Tanyakanlah kepada Yesus, apa yang Dia inginkan untuk kita.
Tentang ini, saya cukup galau untuk membuat keputusan kuliah lagi di Bandung, setelah sebelumnya telah menempuh 3.5 semester di Makassar. Ke Bandung, meninggalkan zona nyaman, meninggalkan latihan kung fu kesukaan saya, meninggalkan keluarga. Pertimbangan - pertimbangan ini sulit, tetapi saya menyerahkan kepada Yesus.
Sekarang setelah saya melihat refleksi ke belakang, saya melihat bahwa itu semua sudah bagian dari rencana Tuhan yang sudah terwujud. Tak jarang, Tuhan mengkondisikan hidup kita supaya kita "terpaksa" keluar dari zona nyaman kita. Terkadang ada banyak dorongan - dorongan dari sekitar kita yang membuat kita melangkah maju, atau justru berhenti ditempat. Apapun pilihannya, kita mesti percaya kepada Tuhan.
Semoga melalui tulisan ini, para pembaca sekalian bisa mendapatkan pembaharuan dan pendekatan hubungan dengan Yesus yang lebih jelas, sehingga dalam menjalani hidup ini, dapat mencapai kepenuhannya yang sejati.
Kalau hubungan kita dengan orang lain, memiliki kekhasannya sendiri, begitu juga dengan Yesus yang menjalin hubungan kedekatan dengan kita. Secara umum, kita sering mendengar : "bacalah surat cinta Yesus, yaitu kitab suci", yang lain berkata : " rajin rosario, supaya diberkati Tuhan" , dan yang lain lagi : " Ayo Adorasi, bersekutu bersama dengan Yesus."
Pada tulisan kali ini, saya ingin mengajak para pembaca sekalian untuk merenungkan bagaimana hubungan pribadi kita masing-masing dengan Yesus. Apa saja yang bisa kita cek dalam pasang surut hubungan kita dengan Yesus. Bagaimana intensitasnya, model pendekatannya, cara memahaminya, semuanya dapat kita alami dengan cara yang berbeda-beda.
Saya akan membagikan pengalaman pribadi saya, dengan harapan anda pun dapat menemukan model kebersamaan dengan Yesus setiap hari.
Yesus menjalin pribadi, sebagai sahabatku
Diartikel- artikel lain, para pembaca bisa menemukan sebagian kehidupan pribadi saya, bahwa tadinya saya adalah anak yang bandel. Kebandelan itu membuat saya hanya memiliki sedikit teman. Maka, dengan Yesus, hal pertama-tama yang saya sadari adalah Yesus memilih hadir sebagai sahabat.
Kalau kita berdoa, biasanya kita kan yang lebih banyak berbicara. Di awal-awal, sulit rasanya untuk kita mendengarkan Tuhan berbicara. Mungkin bagi sebagian orang, hal itu masih sulit sampai sekarang. Buat saya, berdoa adalah aktifitas favorit. Dan bukan karena saya mengucapkan doa Bapa Kami, Salam Maria dan rumusan doa-doa baku lainnya tetapi saya menggunakan kesempatan ini untuk ngobrol dengan Yesus.
Saya menceritakan berbagai hal dalam hidup saya. "Yesus, hari ini saya baru beres ujian, dan syukur banget kemarin yang dipelajari, pada masuk semua disoalnya, akhirnya semuanya bisa lancar. Terima kasih atas penyertaanMu dalam proses belajar kemarin." Kira - kira modelnya seperti itu.
Refleksi :
Para pembaca yang terkasih bisa memulai dengan melihat bagaimana cara Yesus masuk dalam hidup anda. Apa hal - hal yang bisa membuat anda menjadi akrab dengan Yesus.
Seorang teman saya memiliki talenta musik, dan setiap kali dia bermain musik, dia mempersembahkan itu untuk Yesus. Dia yakin sekali bahwa dia diizinkan untuk jago bermain musik, karena dia memohon kepada Yesus, jika dia bisa diizinkan mahir, dia akan mempersembahkan itu untuk Yesus.
Contoh lain, ada seorang yang cara komunikasinya dengan Yesus adalah menuliskan pengalaman pribadinya. Jika dia berdoa dan mendapatkan pemikiran tertentu, dia akan menuliskan pengalaman dan apapun yang dia rasakan itu di kertas atau di HPnya. Tujuannya supaya dia bisa mengingat - ngingat "pesan Yesus" itu dalam kesehariannya.
Belajar semua hal sendiri
Saya sangat suka membaca, dan mencari cara - cara untuk meningkatkan diri saya dalam berbagai hal sejak kecil. Kemandirian ini, mungkin saja saya dapatkan karena saya adalah anak pertama. Apapun itu, saya percaya bahwa ini terjadi karena Tuhan membentuk saya seperti ini.
Saya percaya bahwa kita semua memang sudah dibentuk oleh Tuhan untuk menyerap berbagai hal dengan cara-cara yang unik. Masing-masing pribadi berbeda. Untuk saya, merenungkan berbagai hal, mempetanyakan hal - hal yang terjadi , menambah pengetahuan saya. Mungkin anda mendapatkannya dengan berbicara dengan orang lain, ikut terlibat dalam komunitas dsb.
Cara Tuhan membimbing saya yang paling intens adalah melalui suara hati. Tuhan mengasah suara hati saya, dan disitulah saya sering belajar untuk mendengarkan suaraNya dalam hidup saya. Disitu banyak pembahasan tentang apa yang sedang saya perhatikan. Saya kemudian juga mulai mencari tahu lebih banyak dengan membaca buku, bertanya ke orang-orang sekitar dan cara-cara lain yang memperteguh hal ini.
Refleksi :
Disini, saya mengajak anda untuk juga merenungkan bagaimana cara anda menyerap pelajaran - pelajaran dalam hidup anda sendiri, yang dikaitkan dengan Yesus. Ada seorang teman yang sangat suka mendengarkan kotbah di Gereja, dia mengatakan bahwa Tuhan berbicara banyak disana, dan dia menemukan praktik-praktiknya dalam kesehariannya.
Seorang teman lain suka mencari makna dari setiap kejadian. Dia menemukan bahwa diantara sekian banyak peristiwa, ada jejak-jejak sentuhan Yesus disitu, dalam mewujudkan keinginannya. Misalkan saat ia mau dekat dengan anggota keluarganya, dan sebagainya.
Setiap bidang kehidupan, seperti sebuah mata pelajaran disekolah
Terkait dengan rencana hidup, cita-cita dan sebagainya, bagi saya ini semuanya mengalir sesuai kehendak Tuhan. Peristiwa-peristiwa apa yang sedang berentetan terjadi, akan memberikan penjelasan tentang "bidang" apa yang sedang Tuhan asah dalam hidup saya.
Saya percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan sebuah tanggung jawab yang tidak dapat kita pikul. Dan waktu Tuhan selalu tepat. Dengan dasar inilah, saya pikir saya tak butuh-butuh amat untuk mengikuti sebuah program kerja yang sifatnya kaku. Mengalir saja.
Seorang teman pernah mengajak saya belajar bisnis sewaktu kuliah. Dia bilang, kalau belum mulai, kapan lagi bisa belajar. Ketika itu, saya sedang konsentrasi dan semangat-semangatnya menggunakan seluruh waktu itu belajar dengan baik di bangku kuliah. Saya merasa, ketika itu tuntutan Tuhan untuk saya adalah belajar dengan baik.
Untuk hal ini, kuncinya adalah berdoa kepada Tuhan dan bertanya, mau dibawa kemana hidupku ini. Jika saya kebingungan, saya akan menanyakan sesuatu hal kepada Tuhan. Misalkan, "Tuhan, saya kangen untuk olahraga beladiri lagi seperti dulu di Makassar. Apakah boleh suatu saat nanti saya bisa belajar beladiri juga ?"
Waktu itu tak langsung dapat, tapi beberapa waktu kemudian, ada seorang teman yang mengajak saya ikutan taichi di hari minggu. Dan semua bidang lain juga demikian : pekerjaan, pelayanan, jodoh, keluarga, kesehatan, dst.
Refleksi :
Sebagai contoh lain, seorang teman seringkali diajak untuk bersyukur disaat-saat kesibukannya. Dia sering menyetir dari satu tempat ke tempat lain. Cara Tuhan mengajak dia bersyukur, adalah membantu dia menemukan tempat parkir. Tak jarang, saat muter - muter cari tempat parkir dan tak ketemu, dia berhenti sejenak lalu berdoa dan tak berapa lama, tempat parkir pun tersedia.
Bagaimana dengan anda ? bagaimana cara-cara Tuhan mengajarkan anda tentang berbagai hal ?
Dilepaskan untuk bergerak, tetapi tetap diawasi penuh
Inilah bagian terakhir yang saya akhir-akhir ini sedang rasakan. Kebetulan di awal tahun 2018 ini, saya mempunyai beberapa resolusi yang ingin saya penuhi. Awal - awal semuanya berjalan lancar, tetapi kemudian berbagai tantangan dan hambatan juga menghadang ditengah-tengah perjalanannya.
Namun satu hal yang pasti, adalah bahwa kali ini sepertinya saya berjalan dengan iman sebagai pondasinya. Sebagai orang percaya, saya sedang diajarkan untuk berani melangkah maju mengejar cita-cita itu, tetapi pengawasan "YA" dan "TIDAK" untuk setiap langkah dan pengambilan keputusan, ada di tangan Tuhan.
Ini juga ternyata berlaku, jika saya mundur dan malas bergerak, ya hasilnya pun tak bagus, tetapi jika saya berjuang dan tak menyerah, ada - ada saja jalan yang terbuka untuk maju.
Refleksi :
Sesungguhnya ini adalah pengalaman terkait dengan kondisi-kondisi ketika kesulitan sedang terjadi. Saya yakin, anda juga mengalami saat - saat sulit. Bagaimana Yesus menolong anda ketika sedang menghadapi tantangan ? Apa hal - hal yang bisa kita sadari saat itu sedang terjadi ?
Penutup : tanyakan Yesus, apa yang Dia inginkan untuk kita.
Pertanyaan terpenting ketika kita sedang berada di persimpangan hidup kita. Saat mungkin kita sedang jenuh, kalut, bingung mau mengarah ke mana. Saat kita berada dalam sukacita pun dengan sejumlah pilihan - pilihan menarik, kita bingung mau ambil yang mana. Tanyakanlah kepada Yesus, apa yang Dia inginkan untuk kita.
Tentang ini, saya cukup galau untuk membuat keputusan kuliah lagi di Bandung, setelah sebelumnya telah menempuh 3.5 semester di Makassar. Ke Bandung, meninggalkan zona nyaman, meninggalkan latihan kung fu kesukaan saya, meninggalkan keluarga. Pertimbangan - pertimbangan ini sulit, tetapi saya menyerahkan kepada Yesus.
Sekarang setelah saya melihat refleksi ke belakang, saya melihat bahwa itu semua sudah bagian dari rencana Tuhan yang sudah terwujud. Tak jarang, Tuhan mengkondisikan hidup kita supaya kita "terpaksa" keluar dari zona nyaman kita. Terkadang ada banyak dorongan - dorongan dari sekitar kita yang membuat kita melangkah maju, atau justru berhenti ditempat. Apapun pilihannya, kita mesti percaya kepada Tuhan.
Semoga melalui tulisan ini, para pembaca sekalian bisa mendapatkan pembaharuan dan pendekatan hubungan dengan Yesus yang lebih jelas, sehingga dalam menjalani hidup ini, dapat mencapai kepenuhannya yang sejati.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yer 29:11)
Komentar
Posting Komentar