Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Bersama Yesus melawan dunia

Sketsa Iman, 5 Mei 2018
Bacaan 1 : Kis 16:1-10
Bacaan Injil : Yoh 15:18-21

Ulasan Kitab Suci : 

15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. 15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu;jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. 15:21 Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku,sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku. (Yoh 15:18-21)

Renungan :

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu."

Gambaran tentang dunia versi Yesus, menentang standar - standar hidup yang ditetapkan oleh Yesus. Dunia memiliki hukum seperti hukum rimba, dimana yang kuat menindas yang lemah, yang kaya biarlah semakin kaya dan yang miskin biarlah semakin melarat. Dunia itu memiliki sejumlah besar kesenangan dengan uang sebagai pusat hidupnya dan bukan Tuhan yang menjadi andalan. Dunia memabukkan orang-orang dan mengaburkan tujuan inti hidup manusia.

Yesus datang dan menunjukkan bahwa kita semua berdosa dan harus diselamatkan. Yesus datang dan merusak tatanan sosial tak adil yang ada. Beberapa diantaranya adalah praktik diskriminasi wanita dan budaya patriarkal yang masih kental dilawan dengan Yesus yang bersikap murah hati kepada kaum wanita, dan mengajak mereka berkontribusi untuk melayani. Bagi para pemungut cukai, yang dituduh antek-antek penjajah, dirangkul Yesus dan diajak untuk menjadi pewarta dan penderma. Bagi orang-orang sakit, malang dan menderita yang dituduh cacat karena dosa dan dikutuk Tuhan, malahan mendapatkan pemulihan hidup, kesembuhan dan pembaharuan diri.

Standar dunia diobrak-abrik dengan pengajaran Yesus dalam berbagai kesempatan. Yesus berkata bahwa walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari sana. Bahkan terhadap kuasa dunia dalam wujud pemerintahan seperti Romawi, Yesus berkata : "kuasa itu tidak akan di miliki jika tidak diberikan dari atas". Yesus berani tampil meluruskan fungsi Bait Allah menjadi tempat doa dan bukan berjualan. Sikap dan teladan Yesus yang tegas dan kuat inilah yang amat dibenci oleh dunia dengan standarnya yang buruk.

Yesus menarik kita keluar dan menjadikan kita sekutuNya, bagian dari Kerajaan Allah. Karena itu Yesus berpesan bahwa selagi kita masih hidup didunia, praktik - praktik kotor, standar-standar hidup yang buruk ini tetap ada disekeliling kita. Maka Yesus mengingatkan, bahwa apa yang telah Dia alami , juga akan kita alami entah itu penganiayaan, kebencian dalam berbagai bentuk.

Dewasa ini, tantangan-tantangan dunia tetap terjadi. Bagaimana sikap seseorang ketika negaranya sedang berperang dan dia dipaksa berpartisipasi dalam peperangan yang tak adil ? bagaimana sikap seorang anak kecil dan kedua orang tuanya saat sekolah dan murid-murid yang lain melegalkan aktifitas menyontek di dalam kelas ? bagaimana sikap seorang politikus ketika lingkungannya korup ? dan masih banyak lagi.

Teladan Orang Kudus : St Yudit dari Prussia

Hari ini, kita belajar dari St Yudit dari Prussia. Dia adalah seorang wanita kaya yang mau hidup sederhana dengan niat supaya dapat berbagi lebih banyak terhadap orang-orang miskin disekitarnya. Walaupun suaminya menganggap bahwa dandanan dan penampilan penting untuk dijaga, Yudit berpikiran bahwa kesederhanaan lebih banyak membawa manfaat. Ketika anak-anaknya sudah dewasa, ia menjadi seorang pertapa di Prussia dan menjadi teladan hidup bagi banyak orang berdosa.

Marilah kita belajar dari St Yudit tentang pengorbanan pribadi untuk kepentingan orang banyak dan melawan standar duniawi ini seperti Yesus.


Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih karena Engkau berkenan mengangkat kami kembali dari standar duniawi yang seringkali tak sehat. Curahkanlah Roh KudusMu, yang mengubah hidup kami supaya kami semakin serupa dengan Kristus putraMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...