Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pelajaran toleransi dari Yesus

Sketsa Iman, 23 Mei 2018
Bacaan 1: Yak. 4:13-17
Bacaan Injil : Mat 9:38-40, 10:13-14


Ulasan Kitab Suci : 

9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Renungan : 

Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Manusia, cenderung suka melakukan penggolongan - penggolongan. Di masa Yesus hadir pun, para murid merasa sebagai satu-satunya golongan "eksklusif" yang dekat dengan Yesus. Jadi, seolah - olah yang bisa dan boleh mengadakan mujizat dalam nama Yesus selain mereka, harus dicegah. Mungkin saja, untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan. Tetapi Yesus menepis keragu-raguan itu, dengan berkata : "Tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama Yesus, dapat seketika itu juga mengumpat Yesus." Jadi, Yesus meminta akal sehat para murid ikut berperan. 

Murid - murid perlu memurnikan hati untuk percaya bahwa mereka bukanlah satu-satunya pihak yang bisa dekat dengan Yesus dan menggunakan kuasa Yesus. Disisi yang lain, walaupun seseorang tidak langsung menjadi murid Yesus, mereka bisa tetap percaya dan beriman kepadaNya. Kenyataan bahwa ada 1 orang diluar para murid mau percaya dengan Yesus menandakan bahwa kuncinya adalah membuka hati untuk Tuhan masuk ke dalam hidupnya sendiri.

Marilah kita belajar untuk menjaga semangat persatuan dimanapun kita berada. Tantangan perpecahan itu tidak hanya terjadi karena perbedaan SARA. Perpecahan dapat terjadi didalam tubuh Gereja sendiri, antara kelompok kategorial yang satu dengan yang lain, antar anggota keluarga dan sebagainya. Kita mesti tetap mengedepankan cinta kasih dan memusatkan pemikiran pada Yesus dan menggunakan pertimbangan akal sehat yang baik. Dengan menjadikan Yesus sebagai tolak ukur, maka kita akan dijauhkan dari kesalahan - kesalahan. 

Teladan Orang Kudus : St Yohanes Baptis Rossi

Hari ini, kita belajar dari seorang imam yang penuh dedikasi, St Yohanes Baptis Rossi dari pedesaan dekat Genoa, Italia. Ia jarang mengalami kesehatan yang prima, tetapi ternyata , dari pengalaman ini ia menjadi mudah berbelas kasih terhadap orang-orang miskin yang sakit. St Yohanes menjalankan tugas - tugasnya dengan penuh kasih seperti : memberikan pelajaran rohani kepada kaum miskin di daerah dekat Wisma Galla yang merupakan tempat dia menjenguk dan menguatkan orang-orang sakit itu. Ia juga senang memberikan sakramen rekonsiliasi terhadap mereka yang sibuk bekerja dan memberikan pelajaran rohani yang penting. 

Ia juga memberikan perhatian kepada para wanita tunawisma yang sering mengemis siang dan malam dan mendirikan tempat penampungan dekat Wisma Galla denagn pendanaan dari Bapa Suci. Paus Benediktus XIV juga menugaskan dia untuk memberikan sakramen pengakuan dosa kepada dan pelajarah rohani kepada para petugas penjara dan pegawai negri. Ia terus melayani hingga wafat pada tanggal 23 Mei 1764.


Doa : 

Ya Allah, berilah kami semangat toleransi yang tinggi terhadap sesama kami. Buatlah kami menyadari bahwa agama kami, bukanlah penghalang tetapi justru adalah identitas kami yang sejati dan sarana untuk membagikan kasih, kebaikan kepada sesama kami. Semoga kami belajar untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...