Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Melaksanakan segala hal dengan terbuka dan transparan dihadapan Allah dan sesama

Sketsa Iman, 11 April 2018
Bacaan 1 : Kis 5:17-26
Bacaan Injil : Yoh 3 : 16-21

Ulasan kitab Suci
:

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah." (Yoh 3 : 16-21

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut : 
  1. Marilah menyadari kembali apa maksud Tuhan ketika Ia mempertentangkan terang dan gelap. Perbuatan-perbuatan kita juga dapat dipersonifikasikan sebagai perbuatan terang (yang baik) dan perbuatan gelap (yang kurang baik). Renungkanlah apakah saat ini ada kompromi-kompromi sikap yang kita miliki, yang tidak  mau dibawa kepada terang.
  2. Persembahkanlah semua hal yang buruk itu kepada Kristus, dan komitmenkan diri untuk berubah. Bawa semua hal - hal kita kepada terang, untuk diawasi dan dijaga bersama-sama dengan orang lain disekeliling kita. 
Renungan : 

Kita semua mudah merasa bersalah dan seringkali merasa tak layak dihadapan Tuhan. Jika diminta untuk memikul tanggung jawab, kita merasa tak mampu apalagi jika itu terkait pelayanan, kita merasa tak pantas. Hal ini terjadi karena manusia sulit untuk melawan dosa dan kecenderungan - kecenderungan yang buruk.

Namun, kita juga sebenarnya telah diberikan senjata dan suatu metode oleh Yesus sendiri, yang diungkapkan pada kita hari ini. Setiap perbuatan dosa, mengandung unsur kegelapan dan tersembunyi. Ketika seseorang melakukan dosa, ia merasa takut. Ia merasa khawatir jika kesalahannya terungkap, berhubung adanya konsekuensi dari perbuatan itu. Jika seseorang merasa takut, ia menyembunyikan diri. Itulah sifat kegelapan, tersembunyi dari terang.

Sebaliknya seseorang akan mendapatkan suntikan keberanian dan kekuatan apabila ia berani untuk menyatakan kebenaran yang dapat disaksikan semua orang. Ada banyak kasus terjadi penindasan, penekanan terhadap hal - hal tertentu. Apabila ada yang berani maju, ia akan menjadi kuat dan mendapatkan banyak dukungan jika ia bangkit dan mendeklarasikan perjuangannya.  Ini adalah sifat dari terang, menghancurkan kegelapan.

Seorang pejabat publik, bisa menyatakan dirinya bersih dari korupsi dan penyelewengan, dengan cara mengundang badan anti korupsi dan unit pengawas lainnya ke dalam jajarannya untuk melakukan pemeriksaan berkala. Ini adalah usaha untuk membawa kinerja dan tanggung jawabnya kepada terang. Demikian juga dengan segala kecenderungan perbuatan dosa lainnya, jika kita tahu ada disitu, carilah peluang untuk menahannya atau menghentikannya sama sekali, dengan membawanya kepada terang, ke hadapan banyak orang.

Yesus menyatakan kepada kita bahwa Ialah terang dunia. Dalam skala terkecil, kita selalu dapat membawa segala aktifitas kita untuk dinilai oleh Tuhan. Bentuk sederhananya adalah pemeriksaan batin. Apakah perbuatan yang kulakukan hari ini berkenan kepada Tuhan atau menyakiti Tuhan ? Lambat laun, hidup kita berubah dan kitapun menjadi terang seperti Kristus bagi sesama. 

Rhema : 

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 

Doa : 

Ya Allah, jadikanlah kami terang bagi sesama kami dan bantulah kami mawas diri terhadap segala tindakan- tindakan kami. Semoga kami selalu setia kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...