Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Berjuang menjadi domba sejati sang Gembala Baik

Sketsa Iman, 24 April 2018 

Bacaan 1 : Kis 11:19-26
Bacaan Injil : Yoh 10:22-30

Ulasan Kitab Suci : 

10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. 10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. 10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." 10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 10:30 Aku dan Bapa adalah satu." (Yoh 10:22-30)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
  1. Tuhan Yesus mengidentifikasikan diriNya sebagai Mesias sekaligus Gembala yang baik dan Ia menegaskan juga bahwa domba-dombaNya percaya kepadaNya. Apakah kita sudah ikut bergabung sebagai domba yang setia ? 
  2. Tantangan - tantangan hidup apa yang kita alami dalam mengikuti Kristus ? Serahkanlah semua kekhawatiran kita kepadaNya.

Renungan : 

Kita disuguhkan pada konflik identitas yang dicari-cari oleh orang - orang Yahudi, yaitu para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka meminta supaya Yesus menunjukkan ketegasan tentang diriNya. Sementara itu, Yesus justru memberikan jawaban bahwa Ia telah mengatakan semuanya itu, lewat pekerjaan. Perbuatan-perbuatan Yesus berbicara lebih lantang dari ucapanNya untuk membuktikan diriNya sendiri.

Yesus juga kemudian menyatakan kolaborasi yang begitu harmonis antara Dia dan Bapa, yaitu saling meneguhkan. Yesus mengerjakan pekerjaan Bapa dan Bapa memberikan kesaksian tntang Yesus. Kemudian, Yesus mengatakan dengan tegas bahwa alasan orang-orang ini tidak percaya karena mereka tidak termasuk domba-domba Yesus.

Nah, siapakah domba - domba itu dan apakah ciri-cirinya ? pertama, mendengarkan suara Yesus. Mendengar dan bukan hanya sekedar mengerti dan tahu seperti orang-orang Yahudi ini tetapi mendengarkan berarti bersedia mendengar untuk memahami dan meneladani, menyimpan dalam hati. Itu ditegaskan dengan kata-kata selanjutnya : Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Kapan Yesus mengenal kita ? yaitu kita setia kepadaNya, percaya pada janjiNya dan melakukan juga perbuatan-perbuatanNya. Para murid melakukan semuanya itu , mengusir roh jahat, mendoakan orang sakit, memberikan sedekah dan pengajaran bagi para miskin dan kaum tertindas, semua yang menjadi fokus perhatian kerja Yesus yang nyata.

Yesus lalu melanjutkan dengan memberikan hidup yang kekal dan meastikan tak ada seorangpun yang dapat menggugat orang-orang percaya ini maupun mengambil mereka dari rangkulan kasih Kristus.

Sedikit lebih lanjut, saya mau membahas juga tentang bacaan 1 terkait Kisah Para Rasul dimana Gereja kita, masih sangat muda usianya. Ketika penganiayaan terjadi, malahan penyebaran ajaran Yesus semakin kuat di Antiokia dan orang-orang semakin menyadari kehadiran Kristus. Mereka adalah domba-domba yang setia. Marilah kita tetap percaya, yakin pada segala penyelenggaraan Tuhan dalam hal apapun di hidup kita.

Rhema : 

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Doa : 


Ya Yesus, Gembala yang baik.Tuntunlah kami, domba-dombaMu dan berilah kami kesempatan untuk mengikuti teladanMu dalam segala hal. Semoga kami selalu peka dalam mendengarkan ajaranMu dalam hidup kami. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu