Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Selalu siap untuk diasah kembali

Sketsa Iman, 28 April 2018
Bacaan 1 : 1 Yoh 3:18-24
Bacaan Injil : Yoh 15:1-8
Ulasan Kitab Suci : 

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yoh 15:1-8)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini : 
  1. Kristus menjadi pokok anggur, dan kita adalah rantingnya. Ia menceritakan tentang beberapa kondisi ranting. Selama ini, apakah kita sudah menjadi ranting yang melekat atau tidak dalam hidup kita kepadaNya ? 
  2. Mari mendekat kepada Kristus, bilamana saat ini kita sedang mengalami kekeringan.
Renungan :

Kita semua sangat familiar dengan perumpamaan indah dari Yesus tentang pokok anggur. Kristus pokok, dan kitalah carangnya, tinggallah di dalam Dia, adalah lagu yang biasanya kita dengar dan kita tahu juga. Menarik memang, bahwa disini Yesus adalah sumber kekuatan, sumber sukacita, sumber pengharapan, sumber kehidupan untuk kita. Tak ada sumber lain yang dapat kita pegang, jika kita berperan sebagai rantingnya.

Secara spesifik, saya mau mengambil ayat 2 untuk kita renungkan bersama lebih dalam. Disitu dikatakan : "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." Proses pemangkasan ini adalah proses pengasahan kembali, proses untuk mempertajam, membangun kembali sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kita semua selalu mendapatkan panggilan dari Kristus dalam berbagai hal di hidup kita.  Kadang kita memang sudah banyak melayani, melakukan sesuatu dan biasanya kita merasa penuh, capek atau bahkan kebingungan, mau apa lagi ? Kita tak boleh lengah karena disini saatnya untuk kita dibersihkan kembali supaya kita berbuah lagi.

Ada siklus belajar yang tak berhenti jika kita mau berserah kepada Tuhan. Kita memampukan diri kita untuk terbuka terhadap bimbingan Roh untuk hal-hal baru yang lebih baik dan jelas. Contoh nyata yang dapat kita lihat didalam kitab suci adalah bagaimana para murid yang sebelumnya sudah ikut Yesus sekian lama, mendapatkan pembaharuan dan kekuatan untuk berbuah lebih banyak lagi pada hari Pentakosta. Setelahnya, mereka dapat dengan berani mewartakan injil ke segala penjuru dunia.

Rhema : 

 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 

Doa : 

Ya Yesus, sang pokok anggur kami. Jadilah sumber keselamatan dan bimbing kami sebagai ranting yang selalu melekat padaMu. Tuntun kami Tuhan, supaya kami bisa berbuah maksimal dalam hidup kami. Amin

Komentar