Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Merefleksikan Pekan Suci yang mengubah hidup

Pertama - tama, saya mengucapkan Selamat Paskah untuk kita semua. Semoga, sukacita kebangkitan Kristus turut serta menaungi hati kita, mewarna-warnikan seluruh aktifitas harian kita. Kita semua boleh bersyukur karena telah sukses melewati masa Pra-paskah yang panjang, dan semoga kita semua mendapatkan berkat, bimbingan dan perubahan yang maksimal dari Kristus.

Secara singkat, kita semua dapat menemukan beberapa makna dari setiap perayaan. Kurang lebih seperti berikut ini.

1. Semangat pelayanan dari hati pada Perayaan Kamis Putih

Kamis Putih adalah sebuah tindakan pelayanan yang diteladankan oleh Kristus. Ia yang adalah Putra Allah, mau merendahkan diriNya sebagai pelayan bagi para tamunya. Sudah menjadi kebiasaan, dalam praktik orang Yahudi bahwa tuan rumah menjamu tamu-tamunya dan mempersilahkan para hambanya yang melakukan pencucian kaki terhadap para tamu. Namun, saat ini, Yesus sebagai tuan rumah acaralah yang lebih dulu melakukannya.

Ada banyak sekali orang-orang yang dipercayakan sebagai pemimpin dalam sebuah kelompok, dari yang terkecil di dalam keluarga hingga terbesar pada suatu negara dan kumpulan negara. Berapa banyak diantara orang-orang ini yang punya semangat pelayanan yang tinggi ? Setidak-tidaknya, teladan yang dibuat oleh Yesus bisa menjadi simbol semangat bahwa pemimpin itu adalah pelayan bagi semua dan bukan di atas semua.

Kita semua pun diajak untuk "menjadi bagian dari Kristus" dan pelayanan ini berujung pada kesiapan hati untuk "kemartiran". Kemartiran disini berarti siap berkorban. Bukan martir dalam arti harus wafat, tetapi martir dalam arti kita berani melangkah untuk mengorbankan entah itu waktu, tenaga , pikiran kita untuk sesama. Hal semacam ini, sangat lumrah kita temukan dalam pelayanan sosial seperti menyumbangkan sembako untuk orang miskin, menghibur orang jompo, menguatkan orang sakit dan sebagainya.



2. Semangat kerendahan hati dari pengorbanan Kristus di kayu Salib

Jumat Agung, adalah puncak pengorbanan Kristus. Ia rela  ditangkap, disiksa, dicerca dan di jatuhkan hukuman paling kejam di seluruh dunia pada waktu itu.

Yesus hendak ditangkap oleh sepasukan bala tentara, Ia dengan rendah hati tak melawan dengan senjata.

Yesus hendak dituduh oleh imam agung dengan saksi palsu, Ia dengan rendah hati tak berargumen.

Yesus hendak dilepas-paksa oleh Pilatus dengan Barabas dan kuasa Kaisar, Ia dengan rendah hati tunduk pada Allah Bapa.

Yesus hendak disalibkan sebelah-menyebelah dengan orang-orang berdosa, Ia dengan rendah hati memaafkan orang-orang yang menyalibkanNya.

Ia menyerahkan nyawaNya sendiri sebagai penggenapan untuk hidup kita. Ia bahkan menarik banyak orang yang tadinya tidak mengenal Dia, menjadi pengikut-pengikutNya ketika Ia telah wafat. Kepala Prajurit bersaksi bahwa Ia adalah orang benar dan sungguh anak Allah, lalu seorang penjahat disebelahnya bertobat dan diajak ke Firdaus. Yusuf dari Arimatea, menguburkan Yesus dan diapun di tuliskan telah diam-diam menjadi murid Kristus.



3. Semangat pengharapan dari Sabtu Suci.

Sabtu Suci, adalah sebuah perayaan iman dari kita, orang Kristen yang menyongsong Kristus sebagai cahaya dunia yang beralih dari kematian ke kebangkitan. Ia tidak dapat ditahan oleh maut, Ia berhasil membayar lunas kita semua dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

Saya mengajak kita untuk meresapi bagaimana Lilin Paskah diberkati dan Lilin ini adalah simbol Yesus sebagai Cahaya Dunia, Alfa dan Omega. Ialah Firman Tuhan yang menciptakan Dunia beserta isinya, Ia juga adalah nabi yang dijanjikan akan membebaskan dunia dari dosa, anak domba paskah dari Allah yang hidup.

Berturut - turut dalam bacaan dari kitab Kejadian tentang kisah penciptaan dunia, lalu janji Allah kepada Abraham , kemudian pembebasan Umat Israel dari Mesir, hingga bacaan - bacaan dari Perjanjian Baru yang menunjukkan bagaimana kita mengimani Kristus sebagai Adam baru yang menyelamatkan kita semua.

Dalam perayaan ini, kita juga turut serta mengulangi lagi janji baptis kita, sebagai orang percaya yang mau menghancurkan belenggu dosa, memutuskan hubungan dari praktik - praktik tidak sehat, menanggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru. Kita sekali lagi menyatakan bahwa kita berharap pada Kristus dan mau berubah.



4. Semangat pembaharuan hidup dari Perayaan Minggu Paskah.

Minggu Paskah, adalah puncak perayaan kita sepanjang tahun ini dan merupakan kekuatan utama dari mengapa kita beriman kepada Kristus. Jika Kritus hanya sampai ditahap berkurban dan wafat saja, tanpa kebangkitan, maka iman kita menjadi sia-sia. Namun, karena Ia bangkit, maka Ia telah berhasil melunasi semua dosa-dosa umat manusia , mengalahkan maut dan membawa kita semua kembali kepada Allah.

Paskah yang baru ini, adalah Paskah yang abadi. Kurban Kristus, terjadi satu kali dikayu salib, dan sebagai rahmat yang mengalir besar, Ia kini dapat selalu mempersembahkan diriNya dalam perjamuan Ekaristi untuk kita semua. Kita boleh mengambil bagian dalam Tubuh dan DarahNya dan diselamatkan.

Maka, lengkaplah sudah rencana yang Allah sudah siapkan untuk menyelamatkan kita semua. Segala dosa dan kesalahan yang mengikat kita, dilepaskan oleh Allah. Dosa asal kita yang dibuat oleh Adam kini telah terhapuskan. Kita pun mendapatkan rahmat-rahmat sakramentali Gereja.

Kini, jika kita berdosa, kita dapat menimba dari Sakramen Pertobatan. Sementara itu, kita senantiasa bersatu dengan Kristus dalam Sakramen Ekaristi. Jika kita sakit, dan butuh pertolongan kita dapat menimba rahmat dari Sakramen Perminyakan. Kita juga senantiasa diberkati oleh Tuhan dalam pilihan hidup entah itu selibat (Sakramen Imamat) dan berkeluarga (Sakramen Perkawinan). Kita juga dibaptis oleh Kristus dan menjadi percaya, serta dikuatkan oleh kuasa Roh Kudus lewat Krisma.

Betapa indahnya hidup kita dengan semua yang sudah dilakukan oleh Kristus untuk kita. Alleluya, Kristus Telah Bangkit, Ia sungguh Bangkit.

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. (1 Kor 15:17)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...