Sketsa Iman, 23 April 2018
Bacaan 1 : Kis 11:1-18
Bacaan Injil : Yoh 10:1-10
Ulasan Kitab Suci :
10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yoh 10:1-10)
Sketsa Batin :
Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
Didunia ini, ada banyak parameter dan persyaratan yang kita pakai untuk menilai berbagai hal baik di masa kini, maupun masa depan (perencanaan). Semuanya kita pertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Demikian juga, Yesus mengajarkan kepada kita semua tentang hal-hal yang menjadi standar untuk masuk atau keluar di kehidupan kita.
Hari ini, Yesus mengibaratkan diriNya sebagai pintu. Pintu ini yang menunjukkan siapa yang datang dan pergi dan pintu ini mengarahkan orang ke suatu tempat tertentu. Kristus adalah tolak ukur hidup kita. Ia menjadi filter apakah yang kita harapkan untuk masuk dan keluar dan kita pertimbangkan dalam hidup kita, adalah benar atau salah.
Jadi sebenarnya, kita semua memiliki tolak ukur Kristus : teladan Kristus, serta perintah dan ajaran-ajaranNya yang penting. Kita membuka hati dan membiarkan Tuhan menjadi standar hidup kita. Standar hidup dalam doa, pelayanan, keluarga dan juga pekerjaan - pekerjaan kita, dan aspirasi, motivasi hidup kita sendiri.
Marilah kita berjuang menjadikan Kristus sebagai modal dan pusat hidup kita apapun yang terjadi. Semoga kita selalu bertanya dan mengarahkan hati kepadaNya supaya kita senantiasa berjalan di jalan yang benar dan mengarah kepada keselamatan kekal.
Rhema :
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Bacaan 1 : Kis 11:1-18
Bacaan Injil : Yoh 10:1-10
Ulasan Kitab Suci :
10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yoh 10:1-10)
Sketsa Batin :
Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
- Apa langkah - langkah yang kita lakukan untuk menjadikan Kristus sebagai patokan hidup kita ?
- Apa perbaikan - perbaikan yang bisa kita usahakan, supaya Dia menjadi pintu yang menghantar kita ke kehidupan yang lebih baik ?
Didunia ini, ada banyak parameter dan persyaratan yang kita pakai untuk menilai berbagai hal baik di masa kini, maupun masa depan (perencanaan). Semuanya kita pertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Demikian juga, Yesus mengajarkan kepada kita semua tentang hal-hal yang menjadi standar untuk masuk atau keluar di kehidupan kita.
Hari ini, Yesus mengibaratkan diriNya sebagai pintu. Pintu ini yang menunjukkan siapa yang datang dan pergi dan pintu ini mengarahkan orang ke suatu tempat tertentu. Kristus adalah tolak ukur hidup kita. Ia menjadi filter apakah yang kita harapkan untuk masuk dan keluar dan kita pertimbangkan dalam hidup kita, adalah benar atau salah.
Jadi sebenarnya, kita semua memiliki tolak ukur Kristus : teladan Kristus, serta perintah dan ajaran-ajaranNya yang penting. Kita membuka hati dan membiarkan Tuhan menjadi standar hidup kita. Standar hidup dalam doa, pelayanan, keluarga dan juga pekerjaan - pekerjaan kita, dan aspirasi, motivasi hidup kita sendiri.
Marilah kita berjuang menjadikan Kristus sebagai modal dan pusat hidup kita apapun yang terjadi. Semoga kita selalu bertanya dan mengarahkan hati kepadaNya supaya kita senantiasa berjalan di jalan yang benar dan mengarah kepada keselamatan kekal.
Rhema :
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Doa :
Ya Yesus yang baik, karuniakanlah kami kepekaan untuk menyadari yang baik dan buruk dalam hidup kami. Bantulah kami selalu menjadikan Engkau sebagai patokan dari segala sesuatu yang kami lakukan.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Komentar
Posting Komentar