Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Indahnya berbagi

Sketsa Iman, 13 April 2018
Bacaan 1 : Kis 5:31-42
Bacaan Injil : Yoh 6:1-15

Ulasan Kitab Suci :


6:1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 6:3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 6:4 Dan Paskah,hari raya orang Yahudi, sudah dekat. 6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" 6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. 6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." 6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" 6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 6:13 Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. 6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." 6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri. (Yoh 6:1-15)

Sketsa Batin : 

Marilah merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut : 
  1. Bayangkanlah dalam iman, posisi kita sebagai Filipus yang menjawab ajakan Tuhan untuk melayani. Sesungguhnya, Yesus sedang mengajar Filipus akan kekuatan dari pelayanan. Tidaklah harus seseorang kuat dari dirinya sendiri, tetapi jika ia bersandar kepada Tuhan, maka hidupnya dapat berarti bagi sesama.
  2. Sekarang, bayangkanlah diri kita menjadi salah satu dari 5000 orang yang duduk makan. Kita duduk sebelah-menyebelah dan kita membagikan apa yang kita punya kepada orang lain. Tatkala kita membagikan hal ini, orang lain juga menerima yang cukup dan mereka masih bisa membagikannya lagi pada orang lain. Apakah yang kita rasakan ? 
  3. Jika ini dilihat dari konteks persekutuan, kita semua memiliki peran kita masing-masing dan kita dapat membagikan hal itu kepada sesama. Persembahkanlah itu kepada Kristus, dan bagikanlah dengan penuh semangat hal-hal baik yang kita miliki kepada orang lain. 
Renungan:

Roti sejak zaman dahulu memiliki peranan yang sangat penting. Roti bukan sekedar makanan saja, tetapi simbol kehidupan, keselamatan dan pertolongan. Bangsa Israel makan roti tidak beragi ketika Paskah, imam-imam juga mempersembahkan roti persembahan di Bait Allah, ketika dicobai iblis, Yesus dibujuk mengubah batu menjadi roti dan yang menjadi puncaknya, roti juga dipakai untuk perjamuan Ekaristi yang ditransubstansikan menjadi Tubuh Kristus.

Roti dalam sebuah perjamuan, menjadikan orang-orang yang ada didalamnya sebagai satu keluarga. Proses pemecahan roti yang dilakukan oleh Kristus seringkali membuka mata dan hati para murid untuk mengenal Dia, ketika Ia sudah bangkit. Disinilah kita dapat melihat betapa besarnya makna roti dalam peristiwa-peristiwa di kitab suci.

Dalam peristiwa penggandaan roti untuk lima ribu orang laki-laki, ada sebuah hal lain yang patut dilihat. Roti menjadi perekat bagi kumpulan orang banyak, ketika walaupun jumlahnya cukup sedikit yaitu lima roti jelai dan dua ikan, orang-orang mau tetap berbagi. Yang saya bayangkan adalah roti dan ikan yang terus diedarkan di bakul - bakul ke orang - orang disamping kiri dan kanan. Setiap orang yang mengambil , mengedarkannya kepada orang disebelahnya dan orang itu pun mendapatkan juga bagiannya. Semua orang terheran-heran karena mereka dapat mengambil, tetapi bakul itu tak kosong-kosong juga.

Secara rohani, ini adalah kekuatan dari saling berbagi. Kita menerima berkat dari Tuhan, dan kita mau membagikan juga berkat itu, rejeki kita kepada sesama. Hasilnya, adalah rantai cinta kasih yang terus berlangsung hingga banyak orang mendapatkan juga rejeki itu dan sukacita didalamnya.

Orang-orang makan sampai kenyang, dan setelah itu masih terkumpul dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Sumbernya sama, dan disebutkan disitu potongan-potongan. Artinya, sekecil apapun pemberian yang mau kita bagikan kepada orang lain, jika itu dikehendaki Tuhan dan dipersembahkan atas nama cinta kasih, hasilnya akan luar biasa.

Maka, para pembaca yang terkasih. Hari ini, kita pun bisa menjadi bagian dari mujizat Tuhan yang berlangsung setiap hari tanpa kita sadari. Kita membagikan hal-hal baik yang kita miliki, tak masalah sesederhana apapun itu kepada orang - orang disekeliling kita. Kita akan mendapatkan cinta kasih, kebaikan dan rahmat dari Tuhan juga.

Rhema :

Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."

Doa : 


Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, sumber dari hidup dan rejeki kami hari ini. Berkatilah kami semua supaya kami senantiasa bersyukur kepadaMu dan bersandar kepadaMu. Berilah kami terang dan pemahaman didalam hati kami untuk tahu bahwa hidup kami senantiasa dipelihara dan dilindungi. Bimbinglah kami untuk saling berbagi dalam komunitas, dimanapun kami berada terhadap sesama kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu