Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Dari Yesus, untuk kekekalan hidup kita

Sketsa Iman, 18 April 2018
Bacaan 1 : Kis. 8:1b-8
Bacaan Injil : Yoh 6:35-40


Ulasan Kitab Suci :


6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.6:36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. 6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Yoh 6:35-40)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan-pertanyaan refleksi berikut ini :

  1. Banyak orang merasa khawatir dalam hidupnya terkait dengan masa depan. Nampaknya kata-kata Yesus diayat 36 : "sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya" menjadi sikap hati kita lebih sering daripada kita percaya kepadaNya. Lihatlah juga ayat yang 37 dan resapkan dalam hati bahwa inilah janji Tuhan dan jawaban / obat atas segala kegalauan hati kita, karena Ia akan melindungi kita, apapun konsekuensinya.
  2. Luangkan waktu untuk mempersiapkan hati dengan baik hari ini, supaya seluruh aktifitas kita diberkati oleh Tuhan. Ingatlah akan janji-janji manis Kristus, tetapi ingatlah juga bahwa kita harus berjuang. Mohon Roh Kudus agar menuntun langkah kita.
Renungan : 

Yesus kembali menunjukkan komitmenNya yang tulus dan penuh kasih kepada kita semua. Ia mendengarkan perintah dari Allah, Bapa di Surga dan dengan menerima tugas-tugasNya untuk menyelematkan manusia, Yesus berkomitmen agar semua yang diberikan oleh Bapa dan menjadi milikNya, tak akan dibiarkan hilang dan lenyap begitu saja.

Sejak awal dari bacaan kita, Kristus berbicara tentang tubuh dan darahNya yang dicurahkan sebagai makanan rohani yang akan mengenyangkan kita selamanya. Tubuh kita setelah bersatu dan dibangkitkan dengan Kristus, adalah tubuh yang bersifat kekal, tak butuh makanan dan minuman seperti halnya ketika kita masih di dunia seperti saat ini.

Pesan ini berulang-ulang disampaikan, untuk memperbaharui iman dan keyakinan kita juga setiap waktu. Ini penting supaya kita mengetahui cita-cita utama hidup kita sesungguhnya adalah bersatu dengan Allah, dalam kekekalan abadi. Kita tahu awalnya, bahwa Allah menciptakan kita karena kasih, kita tahu tujuannya, bahwa Allah menginginkan kita kembali.

Maka sekarang, para pembaca yang terkasih, yang tersisa untuk kita renungkan adalah bagaimana usaha-usaha kita memastikan kekekalan hidup yang Yesus berikan itu, dapat tetap berada ditangan kita. Cinta kasih Allah tidak dapat dipaksakan. Ia memberi kita kebebasan untuk memilih mau percaya dan mengasihi Kristus, atau kita menolak Dia.

Penolakan dan penerimaan kita kepada Allah bisa dilihat dari bagaimana kita menjalani hidup kita. Ya, kita bisa sibuk akan pekerjaan, akan keluarga, akan pelayanan, akan hobi dan kesenangan kita. Namun, kita juga mesti menyeimbangkan diri dengan punya waktu untuk Tuhan. Waktu untuk Tuhan ini seperti berdoa, membaca kitab suci, bersyukur, menghadiri Misa Kudus dan mendengarkan pengajaran - pengajaran yang menumbuhkan iman adalah investasi dan langkah nyata kita untuk mendekatkan diri kepada Kristus.

Tiket kekekalan itu, hanya bisa tetap ada ditangan kita, jika dalam prosesnya, kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan khawatir jika kita jatuh dan bangun dalam usaha - usaha kita, karena Tuhan selalu membimbing dan memberikan kesempatan kepada kita. Ia tak akan membiarkan kita jatuh sampai tergeletak dan meninggalkan orang-orang pilihanNya tanpa harapan.

Rhema : 

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa. Curahkanlah Roh KudusMu dalam hati kami, supaya kami percaya dan menanamkan dalam hati kami, tujuan hidup kami yang Engkau nyatakan, yaitu hidup kekal di Surga. Berkati dan tuntunlah setiap langkah kami didunia ini, supaya berjalan sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu