Sketsa Iman - 6 Juli 2022de
Bacaan : Hos 10:1-3.7-8.12 | Mat 10:1-7
Renungan :
Ketika mendengarkan homili seorang Pastor atau seseorang bahwa "Kerajaan Sorga sudah dekat", yang ada dipikiran banyak orang umumnya adalah Surga yang ada setelah kematian. Artinya, Kerajaan ini belum bisa dirasakan saat ini, dan ini biasanya dikaitkan juga dengan praktik - praktik kebajikan yang buah - buahnya baru didapatkan ketika kita sudah ada di Surga itu.
Namun sebenarnya, jika kita merenungkan lebih dalam, Yesus tidak mengatakan bahwa hal ini hanya terjadi setelah kita meninggal. Malahan, seiring dengan pesan itu, Yesus mengajak para rasul-Nya agar mengusir roh - roh jahat, melenyapkan segala penyakit dan kelemahan dan mengabarkan "kabar baik / Injil" kepada domba-dombaNya, yaitu umat Israel. Dan ini artinya, kita bisa mencicipi hal - hal ini sejak dari dunia ini.
Pengusiran roh - roh jahat tidak harus dikaitkan dengan eksorsime atau kasus - kasus kerasukan saja. Berbagai pengaruh negatif yang disebabkan oleh sijahat, juga bisa kita perhatikan dan kita hindari. Pengaruh - pengaruh itu cukup jelas di dunia ini seperti jerat - jerat yang mengikat manusia dengan kuat seperti : kecanduan narkoba, pornografi, kecanduan alkohol,olkutisme dan ramalan - ramalan, dan bahkan yang lebih ekstrim , praktik perdukunan.
Selain itu, tak jarang orang - orang kurang menyadari bahwa ujaran - ujaran kebencian dan negatif yang disampaikan bisa berdampak negatif kepada orang itu sendiri maupun orang - orang disekitarnya. Misalkan orang tua yang sering menegur anaknya :"kamu ya, selalu ceroboh deh", ketika anaknya itu mungkin hanya 2x saja menjatuhkan gelas. Atau ketika sang anak kesulitan belajar, dengan mudahnya kata "bodoh" dilontarkan kepada si anak.
Hal yang sama juga terjadi saat seseorang merasa kurang percaya diri, bahwa ia memiliki banyak kekurangan dan percaya bahwa karena kekurangan itu ia tidak akan berhasil. Ini semua adalah kelemahan - kelemahan yang juga bisa kita kikis dengan percaya kepada Tuhan dan secara aktif mengikuti apa yang menjadi kehendakNya.
Bagaimana cara kita percaya dan apa saja yang harus kita ikuti ? Yang pertama, kita perlu selalu bersyukur atas anugerah dari Tuhan, lalu kita secara aktif berusaha melakukan kebaikan - kebaikan. Kita bisa bersikap lebih berhati - hati saat memberikan masukan, kritik dan nasihat kepada orang lain dan kita juga rutin melakukan introspeksi diri. Pengenalan diri sendiri dan juga melihat anugerah Tuhan adalah kombinasi yang menarik yang bisa menuntun kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Kondisi - kondisi ketika orang - orang belajar saling menghargai, saling tolong menolong, saling memaafkan, saling mendukung agar orang lain maju dan meningkatkan berbagai perbuatan baik inilah yang membuat kita semua merasakan "kerajaan Sorga yang dekat". Kita melihat kemuliaan Allah dengan jelas dari berbagai perbuatan baik yang memang menyenangkan Allah ini.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami bersyukur atas hidup ini yang Engkau anugerahkan kepada kami. Bimbinglah kami agar selalu mengusahakan perdamaian dunia, dan kesejahteraan umat manusia yang bisa mendekatkan kami untuk semakin memahami dan melihat Kerajaan Surga dekat dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Emile Zola, salah satu tulisannya yang kontroversial adalah novel “Lourdes” mengenai konflik antara agama dan naturalisme yang dipanggungkan di lokasi ziarah terkenal Lourdes, Perancis.
BalasHapusSaya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka di http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/02/wawancara-dengan-emile.html.
Hi Stenote, Terima kasih untuk masukan dan kritiknya. Semoga tulisan-tulisannya bisa bermanfaat dan membawa orang lain lebih dekat ke Tuhan.
Hapus