Sketsa Iman - 5 April 2021
Bacaan : Kis 2:14.22-32 , Mat 28:8-15
Renungan :
Ada dua kelompok masyarakat yang hidup pada zaman Yesus sampai Injil dituliskan, yaitu orang - orang Yahudi dan orang - orang non-Yahudi yang mendengarkan warta gembira bahwa Yesus adalah juruselamat sejati. Bagi orang - orang Yahudi, Yesus adalah orang yang dituduh menghujat Allah. Bagi orang Yahudi, posisi Allah begitu kudus sampai - sampai namaNya pun tidak boleh disebutkan secara langsung. Mereka memiliki nama yang berbeda yaitu "Adonai".
Meskipun demikian, Yesus dalam pewartaanNya sangat berani dan dengan lantang menyatakan diri sebagai putera Allah. Ia seringkali menyebut Allah dengan Bapa, dan mengajarkan para murid demikian. Karena itu, mereka sangat membenci Yesus dan menghasut Pontius Pilatus untuk menyalibkanNya.
Lalu, bagi orang - orang non - Yahudi, khususnya dari kalangan orang - orang Yunani, apa yang dilakukan oleh Yesus adalah sebuah tindakan yang melawan akal sehat. Mereka tidak dapat memahami mengapa seorang benar dan kudus seperti Yesus mau mati dan berkorban untuk orang - orang yang justru mengejek, memfitnahNya dan lari meninggalkan Dia. Bagi mereka, ini adalah sebuah kebodohan.
Namun dari kondisi diatas, umat Katolik semakin dikuatkan. Pertama, Yesus justru ditinggikan dan dimuliakan karena Ia bangkit dari antara orang mati. Jika Ia di hukum oleh Allah karena kesalahanNya, tentu Ia tidak dapat bangkit. Bagi orang - orang Yunani, cinta Yesus lebih besar daripada akal budi. PengorbananNya telah menunjukkan bahwa keselamatan itu terbuka bagi semua golongan dan cintaNya sangat besar.
Sebagai seorang Kristiani sejati, kitapun diajak untuk dalam sikap dan perbuatan dan tutur kata kita mau mencerminkan sikap Yesus dan cara-Nya dalam menjangkau semua orang. Mari terus menebarkan cinta kasih, menunjukkan keimanan kita kepada Tuhan dengan banyak berbuat baik, senantiasa bersyukur atas rahmat Tuhan dan tegar menghadapi banyak tantangan sambil berharap dan percaya kepadaNya.
Doa :
Allah, Bapa kami yang penuh kasih, puteraMu Yesus Kristus telah menjadi sumber terang dan panutan sejati kami. Semoga dengan kebangkitanNya, kami pun boleh mendapatkan semangat baru untuk terus mewartakan Kristus dalam sikap , perbuatan dan tutur kata kita. Kita mengimani juga bahwa Ia sungguh bangkit dan percaya bahwa Ia terus berkarya dalam hidup kami sampai selama - lamanya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar