Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Tidak asal tahu iman kita

Sketsa Iman - 3 Agustus 2019

Bacaan 1 : Im. 25:1,8-17
Bacaan Injil : Mat 14:1-12

14:1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. 14:2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." 14:3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. 14:4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" 14:5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. 14:6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, 14:7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. 14:8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." 14:9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. 14:10 Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara 14:11 dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. 14:12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.

Renungan : 

Tuhan memberikan kepada manusia martabat yang luhur, dan salah satu yang luar biasa adalah manusia diberikan kehendak bebas dan akal budi untuk dapat berpikir secara logis. Karena itu manusia sebenarnya adalah pribadi yang kompleks yang dalam segala tindakannya harus mempertimbangkan hati dan pikiran untuk bertindak.

Raja Herodes adalah contoh pribadi yang plin - plan, yang hatinya mudah tergoda oleh gengsi dan yang tidak memakai akal sehat untuk melihat segala sesuatu. Seringkali tanggapan semacam ini adalah tanggapan masa bodoh karena malas untuk mendalami hal - hal yang sedang dihadapinya. Untuk kasus ini, ia menganggap Yesus dan Yohanes Pembaptis adalah orang terkenal yang bisa disamaratakan begitu saja. Bahkan ia menganggap Yesus adalah titisan dari Yohanes Pembaptis.

Kematian Yohanes Pembaptis yang tragis juga didasarkan pada hal yang terlalu sepele, yaitu karena nafsu yang tidak terkendali dan karena gengsi berlebihan. Tanpa menetapkan hatinya, Herodes membunuh Yohanes padahal sebenarnya hatinya juga terpanggil untuk melakukan perubahan hidup. Dituliskan bahwa ia sebenarnya senang juga mendengarkan Yohanes namun pintu hatinya segera tertutup oleh pola kebiasaan buruknya yang seringkali mementingkan gengsi itu.

Kitapun sebagai orang Kristen, mesti sangat memahami kekuatan dan kebesaran dari iman kita kepadaNya. Dewasa ini, kita pun sebenarnya masih sangat rentan tergoda untuk menyamakan ajaran agama Katolik kita dengan agama - agama lain. Biasanya yang ada di pikiran kita : "kan sama saja, semua agama mengajarkan kebaikan", "agama kita percaya kepada 1 Tuhan, begitupun dengan agama lain". Ini adalah tingkatan yang jauh lebih umum dari sikap Herodes yang menyamaratakan Yesus dengan Yohanes Pembaptis.

Supaya kita jangan terjebak dengan sikap ala Herodes ini, kita harus terus melangkah dalam iman dan mencari kebenaran sejati yang disediakan bagi kita semua. Semakin besar kecintaan kita kepada ajaran Katolik akan semakin memantapkan iman kita dan dengan sendirinya hubungan kita dengan Yesus akan didekatkan. Kita bisa merasakan kasih Tuhan yang begitu indah dan kompleks di dalam semua pengetahuan yang kita dapatkan tentangNya.

Salah satu bentuk keterbukaan Gereja agar setiap orang bisa semakin mengerti adalah dengan cara memberikan pengajaran terkait Apologetika, dimana kita bisa belajar tentang kekayaan iman kita. Misalkan apakah Gereja Katolik menyembah patung dan Bunda Maria ? Mengapa Gereja Katolik pada salibnya ada Corpus (Tubuh Kristus), dll. Bahkan yang lebih jauh kita bisa melihat praktik - praktik spiritualitas yang belum tentu sesuai ajaran iman kita seperti pada Yoga, Reiki dan ilmu - ilmu lainnya. Marilah kita bersikap kritis dan mau berjalan aman dalam terang iman kita.

Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, berilah kami rahmatMu supaya kami bisa memahami ajaran iman kami secara benar. Kami percaya bahwa Yesus sungguh - sungguh adalah Mesias yang mau menyelamatkan kami. Biarlah kami boleh semakin mengenal Dia di dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...