Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Semua bisa mendekat ke Yesus asalkan...

Sketsa Iman - 28 Januari 2020

Bacaan 1 : 2 Sam 6:12b-15.17-19
Bacaan Injil : Mrk 3:31-35

3:31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. 3:32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." 3:33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" 3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Renungan : 

Sudah sejak lama, relasi antara manusia dan Allah merupakan sebuah kisah panjang yang berliku - liku. Umat Israel, dibentuk oleh Allah sendiri lewat Abraham, Ishak dan Yakub, para bapa bangsa. Setelah itu, Allah mengikat perjanjian dengan umatNya dan mengutus sejumlah nabi - nabi menjadi perantara bagi bangsa Israel. Bagi bangsa Israel, kehadiran Allah sangat kudus, sedemikian hingga menyebut namaNya pun dengan sebutan yang mulia dan khusus yaitu YHWH dan Adonai.

Melihat hal ini, sebenarnya bisa dimaklumi bahwa konsep  hubungan antara Allah dengan umat Israel jauh dari hubungan Ayah-anak. Karena itu, dikala Yesus tampil dan menyebut Allah sebagai Bapa, hal ini menimbulkan kejutan besar ditengah - tengah umat Israel. Ditambah lagi dengan karya publik Yesus yang begitu terbuka, tidak mengenal batas usia dan tidak kaku bahkan mendobrak sejumlah tradisi, adat istiadat dan hukum yang berlaku seperti : menyentuh orang sakit, tentang kebiasaan melakukan pekerjaan di hari sabat, bergaul dengan kaum wanita, anak - anak, orang - orang miskin dan bahkan orang - orang Samaria atau orang - orang yang tidak bergaul dengan orang - orang Yahudi.

Karena Yesus begitu supel dan terbuka itulah sampai - sampai ada orang - orang yang merasa betapa beruntungnya keluarga fisik Yesus, yaitu ibuNya Maria dan sanak saudara Yesus yang lain. Pemikiran semacam ini adalah sebuah kerinduan besar untuk ikut serta berelasi dengan Tuhan. Jangankan dengan Yesus, kitapun ketika bisa berkenalan dengan tokoh - tokoh terkemuka tertentu : para Imam, Uskup dari sisi religius, pejabat daerah atau kota, pimpinan perusahaan atau orang -orang lain yang berpengaruh, kita pasti merasakan sukacita dan kebanggan yang besar.

Nah, persis itulah yang ditawarkan oleh Yesus : " Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki - laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku". Hal ini seperti mereka semua yang sejalan dengan Yesus, adalah keluarga Yesus! Bukankah hal - hal semacam ini mirip dengan kondisi seseorang yang diterima masuk bekerja di sebuah perusahaan : dia masuk dan keluar tempat kerja sesuai aturan itu, berpakaian seragam perusahaan itu, merepresentasikan diri di hadapan client dan masyarakat sesuai tanggung jawabnya. Kitapun diajak untuk bersikap seperti Kristus.

Sikap itu tertuang dari bagaimana kita memperlakukan sesama kita dengan kasih. Ambillah satu contoh hal - hal yang dilakukan Yesus saat ini, misalkan saat Ia bergaul dengan anak - anak kecil dan menegur murid - murid yang melarang mereka mendekat kepadaNya. Atau misalkan nasihat Yesus tentang doa : "masuklah ke dalam kamar, kuncilah pintu dan berdoalah kepada Bapa yang tersembunyi", atau nasihat - nasihat lain yang membuat hati kita tergugah.  Kita berusaha menangkap pesan Tuhan bagi hidup kita saat ini.

Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur karena boleh ikut ambil bagian menjadi anggota keluarga Kristus. Kami mohon berkatMu supaya kami mampu melakukan hal - hal yang berkenan ke Tuhan, dari waktu ke waktu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...