Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Atas nama Cinta

Sketsa Iman - 22 Januari 2020

Bacaan 1 : 1 Sam 17:32-33.37.40-51
Bacaan Injil : Mrk 3:1-6

Renungan : 

Di dalam kehidupan kita, ada pribadi-pribadi yang menjadi panutan sejati dalam melakukan sejumlah hal. Para murid mendengarkan pengajaran dan nasihat guru dan dosen mereka, para karyawan dan staff junior mengikuti arahan dan bimbingan dari atasan dan senior mereka. Kita semua di beberapa hal, perlu belajar banyak dari orang lain. 

Hubungan dengan sesama yang kita jalani ini serupa juga dengan hubungan kita dengan Allah. Di bacaan Injil, Yesus membuka mata dan hati para pendengarNya, tentang apa yang sungguh berkenan bagi Allah. Dikarenakan waktu itu adalah hari Sabat, orang-orang Farisi menekankan bahwa tindakan penyembuhan di hari itu adalah sesuatu yang dilarang keras. 

Yesus menantang kembali persepsi ini. Ia menghadapkan orang yang sakit itu dan mengajukan pertanyaan manusiawi. Yesus mengungkapkan isi hati Bapa yang merindukan keselamatan dan kebahagiaan bagi anak-anakNya. Dalam hal ini, Allah ingin menyembuhkan orang yang sedang sakit itu. 

Mencari apa yang berkenan kepada Allah dalam hidup kita tidak selalu mudah. Bila hidup kita sedang baik-baik saja, kita menjadi penurut. Namun bila ada masalah-masalah terjadi, kita biasanya masih mudah goyah dan iman kita rapuh. Iman kita terkadang masih sulit dipertahankan dan seringkali semangat kita juga jatuh bangun.

Patokan sederhana yang tidak akan pernah berubah adalah mengetahui bahwa Allah selalu penuh kasih. Ketika kita berdosa, kita terluka dan jatuh, kita masih bisa kembali kepadaNya dan dipulihkan. Ketika kita mengalami kemalangan, Ia disisi kita. Ketika kita bersukacita, Tuhan menambahkan damai sejahtera dihati kita. Apapun yang terjadi didalam hidup kita, kita hanya perlu memandang ke Yesus dan meminta pertolongan, maka Ia akan hadir didalam hidup kita.

Sabat sendiri adalah hari yang dikuduskan bagi Tuhan. Justru karena hari itu adalah hari yang sangat istimewa itulah Tuhan membagikan berkat -berkatnya untuk kita semua. Sebagai salah satu bukti, saat kita menghadiri Misa Ekaristi di hari Minggu, kita menerima berkat perutusan dari Tuhan. Kita juga mendengarkan betapa luasnya cakupan doa - doa umat yang dipanjatkan : orang yang sakit, orang yang dengan diam - diam meninggalkan Gereja, untuk situasi - situasi terkini yang dihadapi bangsa kita, dst.

Doa :

Allah, Bapa yang Penuh Kasih. Kami mengetahui hari ini ketegasan dan mutlaknya  tindakan dan pandangan yang Engkau tunjukkan kepada seluruh dunia mengenai kami semua. Engkau begitu mencintai kami, dan karena itu kami bersyukur bisa memiliki Allah yang luar biasa. Berilah kami rahmat senantiasa, kerinduan besar untuk selalu menuju kepadaMu, di dalam setiap aspek dan situasi hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...