Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Siap dimatangkan Tuhan

Sketsa Iman - 31 Januari 2020

Bacaan 1 : 2 Sam 11:1-4a.5-10a.13-17
Bacaan Injil : Mrk 4:26-34

4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? 4:31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. 4:32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." 4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, 4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Renungan : 

Ketika Yesus menunjukkan kepada kita semua perumpamaan tentang benih yang tumbuh, Yesus sebenarnya sedang mengajar kepada kita suatu hal yang sunggu besar dan mendalam. Kita seringkali berdoa dan memohon supaya Tuhan mau membentuk hidup kita, supaya rencana - rencanaNya bisa terwujud untuk kebaikan kita.

Proses yang kita jalani, entah itu yang menggembirakan atau menyedihkan, yang melegakan atau mencemaskan, yang berat atau ringan adalah dinamika hidup seperti hal nya proses benih yang sedang bertumbuh. Ada bagian awal, ada bagian tengah dan ada bagian akhir. Kita mesti tetap setia kepada Tuhan, apapun yang terjadi karena bisa saja kita sedang menghambat perwujudan rencana Tuhan yang indah dalam hidup kita.

Sebagai contoh sederhana, perhatikanlah kondisi saat kita atau orang lain mencoba untuk giat berolahraga. Jika seseorang sudah cukup lama tidak olahraga, maka ketika ia memulai, akan terasa berat. Badannya akan pegal - pegal, tubuhnya mengalami kelelahan dsb. Jika dia berhenti di tengah jalan, maka niatnya untuk bisa berolahraga pun akhirnya harus dimulai dari 0 lagi, karena tubuh harus menyesuaikan lagi. Namun, bila dia rajin dan terus berusaha, lambat laun ini tubuhnya akan semakin sehat dan dia akan semakin terampil di bidang olahraga yang dia jalankan.

Dari sisi rohani, saat kita berdoa, membaca kitab suci, kita mungkin akan tetap merasa sulit. Kita merasa ragu apakah Tuhan menjawab doa - doa kita, ada bagian - bagian dari bacaan kitab suci yang sulit dicerna. Namun bila, kita terus setia dan berusaha, dampak perubahan itu akan terasa di waktu - waktu yang penting juga bagi kita. Misalkan dikala kita mengalami kesulitan - kesulitan hidup, kita akan semakin kuat dari waktu ke waktu.

Para murid Kristus, mengalami sendiri proses pertumbuhan iman, harapan dan kasih didalam hati mereka. Petrus menjadi semakin bijak, dia yang tadinya sempat menyangkal Tuhan 3x sekarang menjadi pribadi yang semakin baik. Rasul Yohanes dan Yakobus, yang disebut anak - anak guruh menjadi semakin lemah lembut di usia senja dan bisa menjadi pemimpin jemaat yang bijak dan baik. Saulus, yang pernah menganiaya pengikut Tuhan malahan menjadi Rasul Kristus yang luar biasa untuk umat non Yahudi.

Bila hidup semua orang dibentuk Tuhan seperti ini, apa lagi yang kita ragukan ? Yang terpenting adalah tetap setia mengikuti program yang sedang dijalankan Tuhan atas hiudp kita, apapun yang terjadi.

Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, Engkau sudah menyiapkan semua rencana yang baik dalam hidup kami. Bentuklah, ubahlah dan pakailah kami sesuai dengan kehendakMu. Biarlah kami bisa bertumbuh menjadi perpanjangan kasihMu bagi sesama, dan semoga kualitas hidup kami semakin tinggi dengan mengikuti ajaran - ajaranMu dan menerapkan nilai - nilainya di dalam hidup kami. Bentengilah kami terhadap segala hiburan duniawi yang tidak sehat, dan berilah kami kepekaan untuk selalu mampu memeriksa diri dengan baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...