Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Cinta Tuhan bagi si kusta

Sketsa Iman - 10 January 2020

Bacaan 1 : 1 Yoh 5:5-13
Bacaan Injil : Luk 5:12-16

5:12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 5:13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 5:14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." 5:15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Renungan : 

Hari ini kita menemukan sebuah kisah pilu seseorang yang berakhir bahagia. Orang ini mengalami tekanan batin, fisik yang sangat besar. Secara fisik, ia sakit kusta, suatu penyakit yang benar - benar menggerogoti seluruh tubuhnya. Secara mental / batin, ia terbuang ditengah - tengah masyarakat. Ia kehilangan tempat di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat dan harus hidup seperti sampah masyarakat yang tidak berguna. Ia kehilangan martabat dan jatidirinya sebagai seorang manusia. Ia tidak mendapatkan penghiburan karena mengalami pengucilan sedemikian rupa.

Suatu ketika, Yesus hadir di dalam kota itu. Hatinya tergerak dan pasti bergetar hebat saat ia mendengarkan desas-desus bahwa Yesus, sang penyembuh dan guru yang hebat itu mampir dikota. Ia tentu berusaha dengan imannya membuka hati selebar-lebarnya, bilamana kesempatan muncul untuk berjumpa dengan Yesus. Bila biasanya orang kusta harus menjauhi keramaian,ia justru mendekat dan bahkan memberanikan diri menyapa Yesus. Niatnya untuk sembuh benar - benar sudah sampai pada puncaknya, namun meskipun begitu ia dengan kerendahan hati meminta tolong kepada Yesus jika Ia bersedia.

"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Dari kata- kata ini, kita bisa yakin bahwa Ia tidak meragukan sama sekali kuasa Yesus. Ia tidak berkata :"Tuan, jika Tuan mungkin bisa melakukan sesuatu", namun ia berkata " Tuan, jika Tuan mau...", artinya sesuai dorongan hati, minat dan perhatian Yesus saja. Dan dia tahu bahwa Yesus sangat mampu untuk itu. Permohonan ini membuahkan hasil yang sungguh - sungguh sepadan.

Yesus menjawab : "Aku mau, jadilah engkau tahir". Seketika itu juga kekuatan ditubuhnya kembali, fisiknya dipulihkan dan ia menjadi sehat kembali. Namun, setelah ini, ia masih punya 1 perjuangan lagi yaitu diterima kembali ditengah - tengah masyarakat yang sudah mencapnya sebagai seorang penyakitan yang dibuang.

Ya, Yesus memang melarang dia untuk tidak memberitahukan peristiwa ini kepada siapapun, namun ketika itu, bila hal yang sama terjadi dengan kita, tentu hati kita diluapkan dengan kegembiraan akan karya Tuhan yang begitu besar sehingga kita sangat ingin membagikan pengalaman ini kepada orang - orang lain. Lagipula orang - orang pada umumnya punya rasa ingin tahu yang besar. Dari sini saja, pasti banyak pertanyaan - pertanyaan yang muncul terkait bagaimana dia bisa sembuh, siapa yang menyembuhkannya dan lain - lain. Dengan demikian, Yesus sang Tabib Agung telah sepenuhnya memulihkan kondisi mental dan martabatnya sebagai manusia.

Pada zaman itu, setiap orang jika ingin dikatakan bersih, sehat dan boleh diterima kembali di dalam masyarakat harus menghadapkan diri kepada imam. Jika imam mengatakan dia sembuh, maka dia benar - benar resmi terbebaskan dari kondisi masa lalunya. Inilah yang diberikan Yesus kepadanya, sebuah penyembuhan  menyeluruh atas hidupnya.

Saat ini, Yesus yang sama... menantikan kita di dalam doa - doa kita , apakah yang ingin kita sampaikan kepadaNya, supaya Ia lakukan untuk kita ? Panjatkanlah rasa syukur, semua pengharapan, cinta, kesedihan dan ketakutan dan kekhawatiran kepadaNya.

Doa : 

Tuhan Yesus, Penasihat yang Ajaib, Allah yang Kekal, Raja Damai, Putera Allah yang turun ke dunia. Kami bersyukur karena dunia benar - benar menemukan sumber keselamatan sejati lewat kehadiranMu di tengah  - tengah kami. Kami tahu bahwa Engkau datang untuk menyelamatkan yang hilang, selamatkanlah kami. Kami tahu juga bahwa Engkau menyembuhkan sakit - penyakit, sembuhkanlah kami baik luka batin maupun sakit fisik kami. Bebaskanlah kami dari belenggu dan beban - beban dan dari pikiran - pikiran yang tidak sehat. Isilah hati kami dengan damaiMu dan semoga iman kami semakin bertamah, juga cinta kami kepadaMu. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...