Sketsa Iman - 2 Januari 2020
Bacaan 1 : 1 Yoh 2:22-28
Bacaan Injil : Yoh 1:19-28
1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." 1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." 1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Renungan :
Hari ini kita mau belajar dari St Yohanes Pembaptis tentang bagaimana mengenal dan mengakui Mesias didalam hidup kita dan orang banyak. Di kisahkan dalam Injil hari ini, Yohanes merupakan orang yang terkenal. Ia populer ditengah - tengah bangsa Yahudi. Orang - orang belum bisa menangkap dengan jelas identitas dari Yohanes.
Walaupun populer, Yohanes mampu menempatkan diri secara tepat dan tidak mengambil "panggung" milik Yesus. Padahal mudah saja jika Yohanes menyatakan diri sebagai Mesias. Ia sudah membaptis banyak orang dan mengarahkan mereka kepada Tuhan. Ia juga tahu bahwa dia dianggap oleh orang banyak sebagai nabi. Kebesaran hati Yohanes patut kita contoh dan teladani dan kita terapkan di hidup kita masing - masing.
Kita seringkali menyadari bahwa rejeki yang kita peroleh itu asalnya dari Tuhan. Cara Tuhan memberikan kepada kita rejeki itu, tentu tidak kita terima langsung begitu saja, misalkan uang jatuh dari langit. Kita berusaha, berjuang bekerja dengan baik dan kemudian rejeki itu akhirnya bisa kita peroleh. Jika tidak berhati - hati, kita bisa kurang menyadari bahwa semua itu kita dapatkan karena Tuhan mengizinkan dan memang mau memberikan kepada kita berkat - berkat ini.
Kita diajak untuk mengenali karya Tuhan dalam hidup kita dan kita tidak mengambil kredit atas apa yang dikerjakan Tuhan dalam hidup kita sebagai pekerjaan kita saja.Sebaliknya, mari belajar bersyukur atas semua yang kita peroleh, dan kita belajar mengenali, mengakui bahwa karya Tuhan dalam hidup kitalah yang sebenarnya menguatkan dan membentuk kita hari ini dan seterusnya.
Doa :
Allah Bapa kami yang Mahakuasa, seringkali kami kurang peka untuk menangkap setiap berkat dan tuntunan yang Engkau nyatakan ke dalam hidup kami. Kami biasanya lebih mudah hanya menilai pekerjaan - pekerjaan, kerja keras dan segala upaya yang kami lakukan dalam menangkap peluang tetapi kami tidak mengikutsertakan Engkau dalam hidup kami. Berilah kami terang dan rahmat supaya kami bisa melihat setiap rencana yang Engkau berikan bagi kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : 1 Yoh 2:22-28
Bacaan Injil : Yoh 1:19-28
1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." 1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." 1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Renungan :
Hari ini kita mau belajar dari St Yohanes Pembaptis tentang bagaimana mengenal dan mengakui Mesias didalam hidup kita dan orang banyak. Di kisahkan dalam Injil hari ini, Yohanes merupakan orang yang terkenal. Ia populer ditengah - tengah bangsa Yahudi. Orang - orang belum bisa menangkap dengan jelas identitas dari Yohanes.
Walaupun populer, Yohanes mampu menempatkan diri secara tepat dan tidak mengambil "panggung" milik Yesus. Padahal mudah saja jika Yohanes menyatakan diri sebagai Mesias. Ia sudah membaptis banyak orang dan mengarahkan mereka kepada Tuhan. Ia juga tahu bahwa dia dianggap oleh orang banyak sebagai nabi. Kebesaran hati Yohanes patut kita contoh dan teladani dan kita terapkan di hidup kita masing - masing.
Kita seringkali menyadari bahwa rejeki yang kita peroleh itu asalnya dari Tuhan. Cara Tuhan memberikan kepada kita rejeki itu, tentu tidak kita terima langsung begitu saja, misalkan uang jatuh dari langit. Kita berusaha, berjuang bekerja dengan baik dan kemudian rejeki itu akhirnya bisa kita peroleh. Jika tidak berhati - hati, kita bisa kurang menyadari bahwa semua itu kita dapatkan karena Tuhan mengizinkan dan memang mau memberikan kepada kita berkat - berkat ini.
Kita diajak untuk mengenali karya Tuhan dalam hidup kita dan kita tidak mengambil kredit atas apa yang dikerjakan Tuhan dalam hidup kita sebagai pekerjaan kita saja.Sebaliknya, mari belajar bersyukur atas semua yang kita peroleh, dan kita belajar mengenali, mengakui bahwa karya Tuhan dalam hidup kitalah yang sebenarnya menguatkan dan membentuk kita hari ini dan seterusnya.
Doa :
Allah Bapa kami yang Mahakuasa, seringkali kami kurang peka untuk menangkap setiap berkat dan tuntunan yang Engkau nyatakan ke dalam hidup kami. Kami biasanya lebih mudah hanya menilai pekerjaan - pekerjaan, kerja keras dan segala upaya yang kami lakukan dalam menangkap peluang tetapi kami tidak mengikutsertakan Engkau dalam hidup kami. Berilah kami terang dan rahmat supaya kami bisa melihat setiap rencana yang Engkau berikan bagi kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar