Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan

Sketsa Iman - 3 Oktober 2019

Bacaan 1 : Neh 8:1-4a.5-6.7b-12
Bacaan Injil : Luk 10:1-12

Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka.
Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka gerbang Air di Yerusalem. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab, supaya membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Dan pada hari pertama bulan ketujuh itu Imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke depan jemaah, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti.Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian
seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.

Adapun Ezra, ahli kitab, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ia membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang.
Pada waktu ia membuka kitab semua orang bangkit berdiri.Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung, dan semua orang menjawab, "Amin! Amin," sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut, dan sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya.Bagian-bagian kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.

Lalu Nehemia, kepala daerah, dan imam Ezra, ahli kitab, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, "Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Kalian jangan berdukacita dan menangis!" Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat.

Lalu berkatalah Nehemia kepada mereka, "Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita. Janganlah bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlindunganmu."

Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu diam dengan kata-kata, "Tenanglah! Hari ini hari kudus. Jangan bersusah hati!"Maka pergilah semua orang untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala sabda
yang diberitahukan kepada mereka.

Renungan :

Nehemia dan Ezra adalah dua pemimpin yang membawa bangsa Israel kembali taat kepada Tuhan, setelah mereka semua kembali dari pembuangan di Babel. Tuhan menggerakkan hati raja Persia sehingga izin diberikan bagi seluruh bangsa kembali ke tempat mereka masing - masing.

Pada waktu itu, orang - orang Israel sangat bersukacita karena mereka menemukan gulungan kitab Taurat yang telah lama dinyatakan hilang, dan setelah sekian lama mereka bisa mendengarkan kembali kitab - kitab itu untuk dibacakan. Mereka telah mengalami sejumlah besar kemalangan selama ratusan tahun dan sekarang mereka bisa dibebaskan. Banyak yang menyadari bahwa ketidaktaatan bangsa Israel membuahkan malapetaka yang mereka hadapi sebelumnya.

Salah satu ayat yang indah yang kita dengarkan adalah reaksi mereka semua yang terbuka hatinya : "Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu." Pada zaman itu kitab - kitab perlu sangat dirawat dan kompetensi orang - orang yang bisa menulis amat dihargai. Karena kondisi tersebut, maka orang - orang mengandalkan pendengaran dan pengertian mereka untuk meresapkan isi kitab suci. Tradisi yang sama masih terus dilanjutkan di Gereja Katolik saat kita mengikuti Misa.

Dalam Misa, terdapat Liturgi Sabda dimana disitu ada pembacaan kitab - kitab menurut Kalender Liturgi. Pada bagian Injil, biasanya Imam akan berkata : "Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya ". Lalu umat menjawab : "Tanamkanlah sabdaMu ya Tuhan, dalam hati kami". Yang ditekankan bukanlah umat yang ikut membaca bacaan itu, tetapi lebih disarankan supaya umat mendengarkan benih - benih sabda yang mau ditaburkan itu.

Tuhan menyapa umat Israel lewat Nehemia dan Ezra, kitapun selalu disapa oleh Tuhan setiap hari lewat bacaan - bacaan yang kita terima dari Kitab Suci ini. Marilah kita berusaha untuk mengerti dan meluangkan waktu pribadi , yang khusus untuk Tuhan. Berdoalah minta bimbingan Roh Kudus, singkirkan semua potensi yang dapat menggangu waktu ini dengan Tuhan  : silentkan alat komunikasi kita, ambil sikap doa yang benar dan nyaman dan mulailah mencari Tuhan. Ketika kita membuka diri, Tuhan pasti akan membuka juga suaraNya untuk kita pahami.

Doa :

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, berilah kami hati yang mampu terbuka terhadap sabdaMu dan mampu memahami apa yang Engkau kehendaki bagi kami setiap hari. Semoga dengan terang sabdaMu itu, kami dibawa kepada keselamatan dan sikap hidup yang baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu