Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menjadi dewasa dalam iman

Sketsa Iman - 14 Oktober 2019

Bacaan 1 : Rom 1:1-7
Bacaan Injil : Luk 11:29-32

11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. 11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! 11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Renungan : 

Injil hari ini berbicara tentang tanda dan respon - respon terhadap tanda itu. Pada zaman dahulu, nabi - nabi diutus Tuhan untuk menyampaikan pesan dan kehendak Allah kepada suatu bangsa atau kelompok tertentu. Contoh yang diambil Yesus adalah Yunus, yang diutus Tuhan untuk mempertobatkan orang - orang Niniwe. Yesus mencontohkan diriNya sebagai tanda bagi para pendengarNya di zaman itu bahwa Dia juga datang sebagai tanda yang mengajak orang - orang untuk bertobat. Seperti Yunus yang tinggal diperut ikan selama tiga hari, begitu juga Yesus akan wafat dan dimakamkan dan akan bangkit pada hari ke tiga dari antara orang mati.

Pada zaman dahulu, orang - orang Yahudi amat menjunjung tinggi hikmat sebagai sumber kekuatan Tuhan yang lebih berharga bahkan dari emas dan perak. Kita menemukan karya - karya yang indah dalam kitab - kitab hikmat itu seperti Mazmur, Amsal, Kebijaksanaan Salomo. Hikmat di zaman Yesus adalah Yesus sendiri, yang adalah putera Allah dan yang membimbing orang - orang kepada sikap dan cara hidup baru. Kebijaksanaan Yesus mendekatkan manusia dengan sesama dan dengan Allah.

Seringkali, kita juga seperti orang banyak, sedikit - sedikit minta tanda. Padahal sebenarnya kita minta tanda karena rasa penasaran kita dan karena kadang kita tidak mau dibentuk oleh Tuhan terlebih dahulu. Bila memang nanti jawaban dari doa - doa kita adalah "Ya", kita mungkin akan bahagia tapi jika "Tidak", kita mungkin akan berhenti di usaha pertama, padahal ada banyak potensi pengembangan diri yang dibentuk Tuhan dalam proses menemukan jawaban itu.

Tanda - tanda yang kita minta juga harus diiringi dengan sikap bijaksana dan tahu diri. Kita memahami bahwa semuanya harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang utama dimaksudkan juga untuk keselamatan kita masing - masing. Yesus datang ke dunia untuk menebus hutang dosa kita yang tidak terbayarkan dan menjadikan kita milikNya selama - lamanya.

Marilah kita tidak menguji Tuhan dengan meminta tanda - tanda, tetapi mintalah iman untuk teguh berpengharapan dan setia dalam menanti janji - janji Tuhan. Kita juga membuka diri untuk membaca rencana - rencana yang sesuai dengan kehendakNya yang kadang belum kita pahami. Kita berusaha untuk menjadi dewasa dalam iman dengan tidak sembarangan meminta tanda kepada Allah. Kita percaya, kita berpasrah dan kita mau memberikan yang terbaik disamping penantian kita atas jawaban - jawaban Tuhan dalam hidup kita.

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami berterimakasih atas kehadiran Yesus sebagai tanda bagi keselamatan dan hidup baru kami. Semoga kami selalu memandangNya dalam setiap aspek dan situasi kehidupan kami. Biarlah hati kami selalu tertuju kepadaMu ya Allah kami yang baik, sehingga kami selalu mampu menghadapi setiap tantangan kehidupan sekaligus juga memuliakan namaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

  1. Marilah kita tidak menguji Tuhan dengan meminta tanda - tanda, tetapi mintalah iman untuk teguh berpengharapan dan setia dalam menanti janji - janji Tuhan. --> Agree! 😄

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...