Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Panggilan Universal dari Allah

Sketsa Iman - 28 Oktober 2019

Bacaan 1 : Ef 2:19-22
Bacaan Injil : Luk 6:12-19

6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. 6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. 6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Renungan : 

Hari ini, kita mendapati dalam bacaan Injil , Yesus memilih 12 orang dari antara para muridNya yang disebutNya para rasul. Sebelum memutuskan para kandidat, Yesus sudah berdoa semalam-malaman kepada Allah. Menarik untuk dilihat bahwa di ayat ke 16, dalam penyebutan 12 rasul ini Yudas Iskariot dikatakan akan menjadi pengkhianat.

Apakah setelah berdoa semalam suntuk, Yesus tidak dapat memilih murid yang lain selain Yudas ? Apakah Ia tidak bisa melihat pengkhianatan yang akan dilakukannya ? Disinilah kita melihat belas kasih sekaligus keadilan dari Allah sendiri. Bahwa walaupun seseorang berdosa, Allah tetap memanggil, mengundang mereka untuk berjuang masuk ke dalam kerajaan Allah.

Dalam perjalanannya, Yudas bahkan diberikan kepercayaan memegang kas dan walaupun juga dikatakan ia sering mencuri dari uang itu, Yesus tetap memberikan kepercayaan yang sama. Di mata Allah, manusia sangat berharga walaupun punya banyak kelemahan. Selama seseorang masih hidup, pintu kerahiman Allah tetap terbuka lebar - lebar.

Bagaimana dengan kita, yang saat ini masih berjuang ? Apakah masih ada kesalahan - kesalahan yang kita sembunyikan, yang tidak mau tersentuh oleh kasih Allah ? Atau kita sudah "menyerah" dengan kebiasaan kita itu misalkan : ah saya memang orangnya mudah emosi, seharusnya orang lain dong yang mengerti bahwa saya mudah tersinggung, sebaiknya hati - hati ketika berbicara dengan saya ? Atau kita seringkali merasa malas dan dengan pembenaran kita berkata bahwa kita memang begitu, tidak punya kemampuan untuk melakukan tugas - tugas, dan masih banyak lagi hal - hal lain.

Kita bisa mencermati juga bagian selanjutnya ketika Yesus "turun gunung", dan langsung bersentuhan dengan masyarakat. Dituliskan disitu  orang - orang datang mendengarkan Dia, untuk dsembuhkan dari penyakit mereka. Inilah kunci bagi kita, inilah jawaban konkrit yang kita butuhkan untuk kondisi kita yang lemah dan berdosa!

Marilah datang, mendekat senantiasa kepada Yesus. Mari setia dalam doa - doa kita, dalam usaha kita membaca dan merenungkan kitab suci, dalam pengambilan keputusan, dengan memohon kepada Tuhan. Kita akan segera mendapatkan bahwa Allah kita adalah Allah yang sangat peduli dan setia, yang mau menuntun kita di jalan yang benar.

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, Engkau tidak pernah lelah dalam membina dan mencari kami, anak - anak yang hilang. Engkau juga tidak menyerah dan tetap menaruh pengharapan besar untuk pertobatan kami. Walaupun senantiasa menerima semua berkat dan kebaikan yang Engkau berikan kami masih bisa juga lalai, jatuh dalam dosa dan kalah dengan kelemahan kami. Kuatkanlah kami ya Tuhan, dan bimbinglah kami untuk menjadi manusia - manusia baru yang sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil