Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah


Sketsa Iman - 14 Februari 2021

Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46
Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1
Bacaan Injil : Mrk 1:40-45

10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

Renungan :

Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh jemaat Gereja perdana. Kepada mereka, ia menyampaikan motivasi dan tujuan pelayanan ala pengikut Kristus.

Berkaca dari Paulus, pelayanan ini digunakan supaya dapat menjangkau kepentingan orang banyak, bukan diri sendiri. Artinya dalam setiap usaha yang kita lakukan, kita mesti mengedepankan manfaat - manfaat yang lebih besar bagi kepentingan jemaat. Saya teringat pada suatu kesempatan mengikuti rapat perkenalan antar komunitas kategorial di Gereja. Ada salah satu kelompok komunitas yang memaparkan programnya yaitu program bakti sosial seperti berbagi sembako, melakukan karya - karya sosial bagi orang - orang miskin dan susah.

Kepada kelompok ini, Romo Paroki mengusulkan supaya disamping karya sosial yang sudah banyak dilakukan kelompok lain, komunitas ini bisa menggunakan salah satu program lain yaitu sedapat mungkin mengumpulkan akses permodalan usaha bagi anggota - anggotanya dan masyarakat umum yang memerlukan sehingga dengan berkembangnya usaha masing - masing, dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Mengingat bahwa kita sedang dilanda oleh wabah pandemi Covid -19, usulan ini merupakan usulan yang lebih baik dan kuat.

Untuk dapat membuat keputusan - keputusan bijaksana yang lebih berpihak pada kepentingan bersama yang lebih besar, kita mesti mengandalkan Roh Kudus. Kita memohon bimbingan-Nya supaya dapat mempertimbangkan dengan baik langkah - langkah yang dapat kita lakukan baik dilingkungan keluarga, pelayanan Gereja, pekerjaan dan masyarakat. Dalam setiap prosesnya, marilah kita senantiasa rutin berdoa supaya semua ini dapat dipakai untuk kemuliaan Tuhan.

Terakhir, sebagai pengikut Kristus, kita diajarkan untuk bersikap dan bertindak seperti Kristus dalam pelayanan - pelayananNya. Di dalam bacaan Injil , Yesus menyembuhkan seseorang yang sakit kusta. Orang kusta ini harus hidup dengan cara- cara yang ditentukan dalam hukum Taurat, yang kita baca juga dari bacaan 1 di Imamat. Ia tidak memaksakan kesembuhannya kepada Yesus, tetapi meminta dengan sopan jika Yesus berkenan. Yesuspun menjawab bahwa Ia bersedia dan mau mentahirkan orang kusta ini.

Menarik untuk dilihat pada ayat 41, hati Yesus tergerak oleh belas kasih. Sebelum memberikan jawaban penyembuhan itu, Yesus mengulurkan tanganNya dan menyentuh orang kusta itu. Ia rela dianggap najis karena kasih sayangNya kepada orang kusta ini. Nah, dengan cara ini juga hendaknya kita semua menjalankan pelayanan kita, yaitu dengan cinta kasih.

Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami belajar hari ini untuk mengandalkan Roh Kudus dalam pelayanan kami, mengutamakan kasih dan dengan segala cara kami berjuang untuk kepentingan bersama yang lebih besar. Berilah kami semangat untuk menjalankannya dengan baik, dan tumbuhkanlah kerendahan hati sehingga kami tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...