Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46
Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1
Bacaan Injil : Mrk 1:40-45
10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
Renungan :
Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh jemaat Gereja perdana. Kepada mereka, ia menyampaikan motivasi dan tujuan pelayanan ala pengikut Kristus.
Berkaca dari Paulus, pelayanan ini digunakan supaya dapat menjangkau kepentingan orang banyak, bukan diri sendiri. Artinya dalam setiap usaha yang kita lakukan, kita mesti mengedepankan manfaat - manfaat yang lebih besar bagi kepentingan jemaat. Saya teringat pada suatu kesempatan mengikuti rapat perkenalan antar komunitas kategorial di Gereja. Ada salah satu kelompok komunitas yang memaparkan programnya yaitu program bakti sosial seperti berbagi sembako, melakukan karya - karya sosial bagi orang - orang miskin dan susah.
Kepada kelompok ini, Romo Paroki mengusulkan supaya disamping karya sosial yang sudah banyak dilakukan kelompok lain, komunitas ini bisa menggunakan salah satu program lain yaitu sedapat mungkin mengumpulkan akses permodalan usaha bagi anggota - anggotanya dan masyarakat umum yang memerlukan sehingga dengan berkembangnya usaha masing - masing, dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Mengingat bahwa kita sedang dilanda oleh wabah pandemi Covid -19, usulan ini merupakan usulan yang lebih baik dan kuat.
Untuk dapat membuat keputusan - keputusan bijaksana yang lebih berpihak pada kepentingan bersama yang lebih besar, kita mesti mengandalkan Roh Kudus. Kita memohon bimbingan-Nya supaya dapat mempertimbangkan dengan baik langkah - langkah yang dapat kita lakukan baik dilingkungan keluarga, pelayanan Gereja, pekerjaan dan masyarakat. Dalam setiap prosesnya, marilah kita senantiasa rutin berdoa supaya semua ini dapat dipakai untuk kemuliaan Tuhan.
Terakhir, sebagai pengikut Kristus, kita diajarkan untuk bersikap dan bertindak seperti Kristus dalam pelayanan - pelayananNya. Di dalam bacaan Injil , Yesus menyembuhkan seseorang yang sakit kusta. Orang kusta ini harus hidup dengan cara- cara yang ditentukan dalam hukum Taurat, yang kita baca juga dari bacaan 1 di Imamat. Ia tidak memaksakan kesembuhannya kepada Yesus, tetapi meminta dengan sopan jika Yesus berkenan. Yesuspun menjawab bahwa Ia bersedia dan mau mentahirkan orang kusta ini.
Menarik untuk dilihat pada ayat 41, hati Yesus tergerak oleh belas kasih. Sebelum memberikan jawaban penyembuhan itu, Yesus mengulurkan tanganNya dan menyentuh orang kusta itu. Ia rela dianggap najis karena kasih sayangNya kepada orang kusta ini. Nah, dengan cara ini juga hendaknya kita semua menjalankan pelayanan kita, yaitu dengan cinta kasih.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami belajar hari ini untuk mengandalkan Roh Kudus dalam pelayanan kami, mengutamakan kasih dan dengan segala cara kami berjuang untuk kepentingan bersama yang lebih besar. Berilah kami semangat untuk menjalankannya dengan baik, dan tumbuhkanlah kerendahan hati sehingga kami tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar