Sketsa Iman - 24 Oktober 2019
Bacaan 1 : Rom 6:19-23
Bacaan Injil : Luk 12:49-53
12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
Renungan :
Bila kita merenungkan apa yang Yesus sampaikan, bacaan hari ini terasa sangat keras. Yesus menunjukkan realita perselisihan yang muncul diantara orang - orang beriman dan masyarakat secara umum. Perbedaan ini terjadi karena ada yang mampu memahami lebih dalam dan ada yang belum paham atau mencoba untuk menentang pengajaran - pengajaran yang dibawa oleh Yesus. Standar Yesus, memang tidak sama dengan standar duniawi.
Sebagai orang percaya, kita bisa meyakini bahwa api yang dilemparkan ke bumi itu adalah api Roh Kudus, yang membakar hati kita sehingga kita menjadi ciptaan baru yang siap dimurnikan oleh Allah sendiri. Proses pemurnian ini menyakitkan dan membuat kita menghadapi banyak tantangan, namun kita harus terus berusaha untuk tetap bertahan, apapun yang terjadi.
Dalam proses mengerti kehendak Tuhan, kita bisa menghadapi banyak kesulitan - kesulitan dan tak jarang kita nyaris menyerah. Pergumulan ini bisa terjadi ketika kita meminta kehendak Tuhan saat akan pindah kerja, saat memilih untuk masuk ke biara atau memutuskan untuk menikah dengan calon pasangan yang kita pikir sudah tepat. Semua bagian dalam hidup kita, terkadang membutuhkan banyak pertimbangan untuk membuat keputusan - keputusan. Hasil dari keputusan itu tak dapat menyenangkan semua orang. Bagaimanapun juga, kita harus siap dengan konsekuensi dari orang - orang yang mungkin tidak senang dengan keputusan kita itu.
Dengan dibimbing oleh Roh Kudus, kita juga akan diberikan hikmat, keperkasaan, kebesaran hati untuk bertahan dalam iman, pengharapan dan kasih yang menyertai setiap keputusan dan sikap yang kita ambil. Bilapun ternyata kita jatuh, Allah akan tetap mengulurkan tanganNya untuk menolong kita. Pendampingan Tuhan terhadap semua ini akan cukup kuat dan terasa bila kita mau berpasrah dan yakin bahwa Ia beserta kita senantiasa.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami semua percaya bahwa Engkau senantiasa mendampingi kami dalam setiap aspek kehidupan. Berilah kami rahmat untuk mengutamakan kedamaian dan tetap bertahan dalam setiap situasi sulit yang dihadapi, terutama yang menantang sikap kami untuk setia kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Rom 6:19-23
Bacaan Injil : Luk 12:49-53
12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
Renungan :
Bila kita merenungkan apa yang Yesus sampaikan, bacaan hari ini terasa sangat keras. Yesus menunjukkan realita perselisihan yang muncul diantara orang - orang beriman dan masyarakat secara umum. Perbedaan ini terjadi karena ada yang mampu memahami lebih dalam dan ada yang belum paham atau mencoba untuk menentang pengajaran - pengajaran yang dibawa oleh Yesus. Standar Yesus, memang tidak sama dengan standar duniawi.
Sebagai orang percaya, kita bisa meyakini bahwa api yang dilemparkan ke bumi itu adalah api Roh Kudus, yang membakar hati kita sehingga kita menjadi ciptaan baru yang siap dimurnikan oleh Allah sendiri. Proses pemurnian ini menyakitkan dan membuat kita menghadapi banyak tantangan, namun kita harus terus berusaha untuk tetap bertahan, apapun yang terjadi.
Dalam proses mengerti kehendak Tuhan, kita bisa menghadapi banyak kesulitan - kesulitan dan tak jarang kita nyaris menyerah. Pergumulan ini bisa terjadi ketika kita meminta kehendak Tuhan saat akan pindah kerja, saat memilih untuk masuk ke biara atau memutuskan untuk menikah dengan calon pasangan yang kita pikir sudah tepat. Semua bagian dalam hidup kita, terkadang membutuhkan banyak pertimbangan untuk membuat keputusan - keputusan. Hasil dari keputusan itu tak dapat menyenangkan semua orang. Bagaimanapun juga, kita harus siap dengan konsekuensi dari orang - orang yang mungkin tidak senang dengan keputusan kita itu.
Dengan dibimbing oleh Roh Kudus, kita juga akan diberikan hikmat, keperkasaan, kebesaran hati untuk bertahan dalam iman, pengharapan dan kasih yang menyertai setiap keputusan dan sikap yang kita ambil. Bilapun ternyata kita jatuh, Allah akan tetap mengulurkan tanganNya untuk menolong kita. Pendampingan Tuhan terhadap semua ini akan cukup kuat dan terasa bila kita mau berpasrah dan yakin bahwa Ia beserta kita senantiasa.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami semua percaya bahwa Engkau senantiasa mendampingi kami dalam setiap aspek kehidupan. Berilah kami rahmat untuk mengutamakan kedamaian dan tetap bertahan dalam setiap situasi sulit yang dihadapi, terutama yang menantang sikap kami untuk setia kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar