Sketsa Iman - 15 Oktober 2019
Bacaan 1 : Rom 1:16-25
Bacaan Injil : Luk 11:37-41
11:37 Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. 11:38 Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. 11:39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. 11:40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? 11:41 Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Renungan :
Sebagai seorang public figure, Yesus selalu diamat-amati ke mana saja Ia pergi dan apa saja yang Ia lakukan. Seluruh tingkah lakuNya diperhatikan baik oleh para muridNya maupun juga orang - orang yang mau mencari masalah dengan Yesus. Meskipun mendapatkan tekanan dari tokoh - tokoh masyarakat, Yesus tidak gentar untuk menunjukkan pembaharuan hidup yang sejati.
Suatu waktu, seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan dirumahnya. Yesus tidak mengikuti adat istiadat yang ada yaitu tidak mencuci tangan sebelum makan. Hal ini segera menimbulkan permasalahan. Yesus menjawab dengan mengatakan bahwa orang - orang Farisi seharusnya tidak memperhatikan hanya penampilan - penampilan luar saja tetapi harus memperhatikan juga hal - hal yang lebih mendalam.
Yesus berkata tentang proses ritual pembersihan cawan yang dilakukan oleh orang - orang Farisi ibarat orang - orang yang memperhatikan penampilan luar saja tetapi didalam hati dan pikiran penuh dengan hal - hal yang jahat. Masih berbicara hal yang sama, Yesus berkata jika dia dan orang - orang Farisi yang lalin memberi isi dari cawan itu sebagai sedekah, maka semuanya menjadi bersih.
Kita semua harus berusaha untuk menjaga hati dan pikiran kita agar selalu jernih setiap waktu. Memang tantangan - tantangan hidup selalu menghadang kita, tapi kita bisa menentukan dan memilih respon - respon yang positif dan bijak. Kita berusaha untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama, dan perhatian kepada orang lain yang pada akhirnya bisa membuat banyak sekali perbedaan.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, berilah kami rahmat supaya kami mampu untuk tetap menunjukkan yang terbaik dari kami, dalam setiap situasi. Kami mau belajar untuk sabar, untuk mau lebih perhatian dan rela berbagi dengan sesama. Biarlah kami boleh terus belajar untuk menjadi setia dan menjadi pengikut Kristus yang sejati dengan persembahan hidup yang kami berikan ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar