Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Bagaimana menerima dan menjalankan panggilan Tuhan



Sketsa Iman, 12 Mei 2019

Bacaan 1 : Kis 13:14,43-52
Bacaan 2 : Why 7:9,14b-17
Bacaan Injil : Yoh 10:27-30

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 10:30 Aku dan Bapa adalah satu."
Renungan : 

Untuk menjawab panggilan Tuhan dalam menggembalakan umat-Nya, Gerejapun mengkhususkan hari ini sebagai  Minggu "Panggilan". Yesus, Sang Gembala telah menjadi tokoh panutan istimewa tentang bagaimana memelihara kesatuan umat Allah, yaitu kita semua. Setelah para Rasul, amanat agung itu diteruskan kepada para Uskup, para Imam dan juga orang - orang yang memilih untuk hidup selibat : kaum selibat awam, dan biarawan - biarawati. Semua ini dianugerahkan kepada Gereja supaya bimbingan terhadap umat boleh tetap lestari senantiasa. Mari kita mendoakan Bapa Suci, Paus Fransiskus, para Uskup, para imam, biarawan - biarawati agar setia menjalankan panggilan hidup mereka dan mampu menggembalakan Gereja menuju ke arah yang dikehendaki Tuhan senantiasa.

Tuhan memberikan rahmat supaya setiap orang boleh menjalani panggilan hidupnya masing - masing. Ada sebagian yang terpanggil untuk menjadi imam, biarawan-biarawati dan ada juga yang terpanggil untuk ikut melayani di dalam Gereja namun sebagai umat awam yang membangun keluarga. Walaupun begitu, karya nyata pewartaan Injil tidak terbatas "jabatan" atau "peran utama" ini tetapi kita semua dipanggil untuk mewartakan kasih Tuhan.

Dalam bacaan 1, dikisahkan bagaimana Paulus dan Barnabas dikhususkan untuk membangun iman bagi jemaat di Anthiokia. Kita bisa melihat dalam pertemuan pertama, Paulus dan Barnabas duduk di dalam rumah ibadat dan setelah itu orang - orang Yahudi dan penganut agama Yahudi yang takut akan Allah mengikuti mereka supaya bisa mendapatkan pengajaran. Mereka juga "terpanggil" untuk belajar dari para Rasul dan pewarta yang diurapi Tuhan ini.

Pada Sabat berikutnya, hampir seluruh penduduk kota hadir dan banyak diantara mereka yang percaya. Sukacitapun mengalir di dalam hati ketika Paulus dan Barnabas mengatakan bangsa-bangsa non Yahudi juga berhak mendapatkan hidup yang kekal. Bila kita merenungkannya, pernyataan indah ini juga ditujukan bagi kita semua saat ini.

Kita dipanggil juga untuk menjadi terang bagi sesama, misalkan dengan teladan hidup kita yang suka bersyukur, rajin berdoa, aktif menolong sesama dalam berbagai cara. Dengan melakukan ini saja, kita sudah mencerminkan sikap dan ciri khas orang Kristiani sejati yang mengikuti Yesus. Kita tidak harus mengatakan Yesus begini dan Yesus begitu... tetapi dengan sikap kita, orang - orang melihat Yesus di dalamnya.

Dewasa ini, praktik menyebarkan kebaikan tidak terbatas pada kaum tertahbis saja. Kita juga diberikan sangat banyak sarana untuk melayani : lewat medias sosial, video, blog, tulisan lepas , podcast, berbagi meme rohani dan quotes dari kitab suci dan para tokoh bijak, kita dipanggil untuk berevangelisasi ala kekinian. Maka, jangan sungkan untuk berbagi, namun semuanya tetap dalam koridor iman yang sehat, yang tidak menjelek-jelekkan sesama dan tidak mendistorsi kebenaran. Selamat melayani, Tuhan memberkati karya kita semua.

Doa :

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas keberadaan para gembala yang Engkau pilih untuk membina dan membimbing Gereja, yakni kami semua ke dalam kebenaran. Pada kesempatan ini kami mau mendoakan ujud - ujud Bapa Suci dan juga kami mau mendoakan Bapa Suci, Para Uskup, Para Imam, biawaran - biarawati yang Engkau panggil untuk membimbing umatMu. Berilah mereka rahmat supaya setia pada panggilan mereka untuk melayani dan terang kebijaksanaan dan kasih dalam pelayanan mereka.

 Kami juga mohon berkat supaya kami boleh setia menjalani panggilan hidup kami masing - masing dan didalamnya kami siap untuk mewartakan Injil dengan sungguh - sungguh sehingga banyak orang bisa merasakan kebaikan dan keselamatanMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu