Sketsa Iman - 13 Mei 2019
Bacaan 1 : Kis 11:1-18
Bacaan Injil : Yoh 10:1-10
10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Renungan :
Bacaan 1 : Kis 11:1-18
Bacaan Injil : Yoh 10:1-10
10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Renungan :
Yesus kembali menyatakan diri dengan 2 ilustrasi : gembala dan pintu masuk. Gembala adalah penuntun para domba dan yang menjaga domba - domba dari berbagai ancaman luar. Sebagai Gembala, Kristus memperdengarkan suara-Nya dan berdiri di depan semua domba - domba itu ketika berada di luar. Kitapun diajak menjadi domba-domba penurut yang selalu memandang dan mengikuti sang Gembala. Kita perlu latihan untuk setia mendengarkan sang gembala dan tidak memilih jalan sendiri karena itu akan membawa kita kepada kesesatan.
Ilustrasi kedua, sebagai pintu dinyatakan Kristus bahwa Ia lah penolong yang sah yang mampu menyelamatkan para domba itu dan yang membawa mereka ke padang rumput. Selain pintu, jendela - jendela dan jalur lainnya adalah jalur tidak sah yang dipakai oleh kawanan pencuri dan perampok. Hal ini mengartikan kita harus selalu menggunakan "pintu" Kristus untuk melihat dunia, termasuk informasi, trend yang beredar di masyarakat saat ini.
Salah satu yang umum meresahkan manusia adalah pernyataan tentang kiamat dunia, kapan terjadinya dan apa yang harus dilakukan membuat banyak orang merasa ketakutan dan percaya begitu saja tanpa menyelidiki lebih jauh. Selain itu, ajaran - ajaran Tuhan juga mudah dikompromikan dengan alasan "kemanusiaan" dan "kebebasan" yang terkadang bisa kebablasan juga.
Semua ini hadir dalam ujaran - ujaran seperti : "Tidak apa-apa memusuhi orang lain karena mereka telah menyakiti kita" atau "Tidak apa - apa untuk tidak ke Gereja, karena ini hak dan kebebasan tiap orang dalam memutuskan hidupnya. "
Semua ini hadir dalam ujaran - ujaran seperti : "Tidak apa-apa memusuhi orang lain karena mereka telah menyakiti kita" atau "Tidak apa - apa untuk tidak ke Gereja, karena ini hak dan kebebasan tiap orang dalam memutuskan hidupnya. "
Kejatuhan manusia yang pertama juga terjadi karena Adam dan Hawa tidak mendengarkan suara sang Gembala dan juga tergoda untuk melihat jalan pintas yang ditawarkan oleh Setan. Dengan bujuk rayunya, Hawa mendengarkan godaan : "tidak apa - apa makan buah pohon yang baik dan yang jahat dan tidak akan ada kematian". Godaan semacam in masih terjadi hingga saat ini dan itulah yang harus selalu kita waspadai. Mari senantiasa setia menggunakan kacamata Kristus. Apapun yang kita ambil sebagai patokan dan tindakan, Kristus adalah fokusnya.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, terangilah hati kami senantiasa supaya selalu mampu untuk mengikuti suara sang Gembala sejati, Tuhan kami Yesus Kristus. Semoga dengan mengikuti Kristus, kami mampu menghadapi godaan dunia dan tetap setia senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar