Bacaan 1 : Kis 8:1b-8
Bacaan Injil : Yoh 6 : 35-40
Renungan :
Kita semua adalah makhluk ciptaan Tuhan yang begitu mulia. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan kita lebih sempurna, lebih indah, lebih maju dan kompleks dari hewan dan tumbuh - tumbuhan serta alam yang diciptakan Tuhan. Karena kodrat ciptaan ini, manusia diberikan kemampuan untuk bisa belajar, menciptakan sesuatu dan manusia satu-satunya ciptaan Tuhan di bumi ini yang mampu bertanya tentang dirinya sendiri dan juga mencari tahu penciptanya. Singkatnya, kita diciptakan untuk mengenal Allah dan bersatu dengan Allah sebagai tujuan akhir.
Namun disini ada dua hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, pengetahuan akan Allah yang ditemukan lewat bacaan - bacaan, entah itu dari Kitab Suci atau dari penjelasan dan pengajaran orang lain kepada kita. Semua pengetahuan itu baik, tapi akan menjadi sia - sia jika tidak disertai dengan hal penting kedua, yakni pengalaman akan Allah.
Perlu kita ingat, orang - orang Farisi, ahli - ahli Taurat adalah mereka - mereka yang punya pengetahuan mendalam akan Allah. Mereka hapal dan menegakkan hukum Taurat bagi masyarakat, tetapi mereka tidak mengenal Allah sama sekali. Jauh lebih baik bila kita dengan kerendahan hati mau terbuka untuk mengalami kasih Allah daripada dengan sombong merasa telah mengetahui banyak pengetahuan rohani.
Orang - orang yang mendengarkan Yesus diajak untuk mau berserah kepada-Nya. Yesus menjamin, ketika Ia berkata semua yang diberikan Bapa, tidak akan dibuang. Yesus tidak menolak siapapun karena untuk kita semua yang mau diselamatkan itulah, Ia datang. Tuhan menjanjikan kebangkitan badan, tubuh yang baru.
Maka, kita harus betul - betul rajin melibatkan Tuhan dalam hidup kita. Kita mengalami sendiri kasih-Nya, bagaimana Allah berbicara kepada kita setiap hari : lewat ciptaan dan karya-Nya, lewat pengalaman dikasihi, lewat pengetahuan akan Allah dan juga lewat kesempatan - kesempatan untuk mencintai sesama.
Semua ini akan menjadi sangat berbobot ketika kita berpasrah dan meminta bantuan Roh Kudus, yang telah dimateraikan di dahi kita. Allah yang hidup telah hadir di tengah - tengah kita, hanya seringkali Ia tidak kita kenal. Kita kurang waktu untuk berdoa, bahkan untuk saat hening dimana kita berdialog dengan Tuhan sudah tergantikan dengan aktifitas di media sosial, di HP dan semua urusan duniawi lainnya. Mari kita menyeimbangkan kembali perhatian kita, dan memberi porsi yang cukup untuk mengenal Allah.
Doa :
Allah, Bapa yang Maha Kuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena boleh belajar mengenal Engkau, Allah kami yang hidup dan penuh kuasa. Kami berterimakasih untuk semua pengalaman yang boleh kami dapatkan dikala kami belajar mengenal Engkau. Buatlah kami bertumbuh dan semoga kami bisa merasakan cinta kasihMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar