Sketsa Iman, 21 Mei 2019
Bacaan 1 : Kis. 14:19-28
Bacaan Injil : Yoh 14:27-31a
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku,
Renungan :
Pesan Yesus relevan senantiasa di segala zaman, karena bahasa yang Ia gunakan dan juga ajaran yang Ia sebarkan adalah ajaran kebaikan yang mengandung cinta yang besar. Bahasa itu adalah bahasa kasih, bahasa aksi yang secara otomatis mengikuti firman-Nya. Kita tidak bisa hanya mengatakan kita mengasihi tanpa menunjukkan sesuatu kepada orang yang kita sampaikan itu. Di ayat 31, Yesus menunjukkan kasihNya kepada Bapa dengan cara mematuhi apa yang diperintahkan Bapa. Bentuk konkritnya ? tidak lain dan tidak bukan adalah membagikan cinta kasih kepada semua orang.
Bagaimana rasanya kita yang bersalah, melakukan sesuatu yang kurang tepat dalam tanggung jawab kita, lalu atasan kita , alih - alih marah malahan tersenyum dan berkata , "Saya mau memberimu kesempatan kedua, ayo coba lagi" Bagaimana pula rasanya ketika orang - orang dengan ramah menyapa kita, dan mereka yang biasanya terlihat galak malah tersenyum dan memberikan hadiah kecil kepada kita ? Bukankah kita akan terkejut dengan perubahan sikap ini ?
Cinta kasih adalah obat bagi banyak derita, dan juga cinta kasih obat bagi orang yang sakit hati. Bila ada dua pihak berseteru, mau itu ditingkat negara, sampai ditingkat antar pribadi, bila ada salah satu saja yang mau mengalah dan menunjukkan itikad baik perubahan, disanalah akan timbul solusi. Disitu akan tercipta perdamaian. Maka, bila kita mulai menyadari hal ini, kita sudah mulai mengenali bentuk dari "damai sejahtera" yang diwariskan oleh Tuhan Yesus bagi dunia.
Kita semua diajak untuk mewartakan kabar gembira ini, membagikan kesejukan persahabatan, kepedulian, perbuatan - perbuatan baik sederhana seperti menyapa orang lain, memberikan senyum, perhatian, membantu tanpa diminta dan variasi lainnya, disitulah kita sudah mengikuti perintah Tuhan tanpa paksaan.
Dunia seringkali dilukai oleh kebencian, amarah, dendam dan rasa sakit hati. Obat bagi itu semua adalah pengorbanan, pengendalian diri, kesabaran, dan ini semua adalah kualitas dan teladan yang ditunjukkan Yesus saat Ia rela wafat bagi kita. Tentu saja pada akhirnya, Yesus lebih berkuasa dari para penguasa duniawi yang mencoba untuk menjerat kita : uang, kekuasaan, dan bentuk - bentuk kesenangan yang menawarkan kebahagiaan semu. Pesan perdamaian akan senantiasa bergema kuat di sanubari semua orang, dalam bentuk tindakan kasih yang nyata. Maka, mari kita bagikan kasih kepada semua orang disekeliling kita.
Doa :
Ya Allah, berilah kami rahmat untuk menjadi penyebar cinta kasihMu dan juga orang - orang yang mampu menghadirkan damai sejahtera khas yang Engkau nyatakan kepada kami melalui Tuhan Yesus. Lewat karya-karyaNya, Yesus telah melaksanakan perintah Bapa dan mengajarkan semua ini kepada kami. Bimbinglah , ajarilah kai supaya kami mampu melakukan juga perbuatan - perbuatan ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Kis. 14:19-28
Bacaan Injil : Yoh 14:27-31a
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku,
Renungan :
Pesan Yesus relevan senantiasa di segala zaman, karena bahasa yang Ia gunakan dan juga ajaran yang Ia sebarkan adalah ajaran kebaikan yang mengandung cinta yang besar. Bahasa itu adalah bahasa kasih, bahasa aksi yang secara otomatis mengikuti firman-Nya. Kita tidak bisa hanya mengatakan kita mengasihi tanpa menunjukkan sesuatu kepada orang yang kita sampaikan itu. Di ayat 31, Yesus menunjukkan kasihNya kepada Bapa dengan cara mematuhi apa yang diperintahkan Bapa. Bentuk konkritnya ? tidak lain dan tidak bukan adalah membagikan cinta kasih kepada semua orang.
Bagaimana rasanya kita yang bersalah, melakukan sesuatu yang kurang tepat dalam tanggung jawab kita, lalu atasan kita , alih - alih marah malahan tersenyum dan berkata , "Saya mau memberimu kesempatan kedua, ayo coba lagi" Bagaimana pula rasanya ketika orang - orang dengan ramah menyapa kita, dan mereka yang biasanya terlihat galak malah tersenyum dan memberikan hadiah kecil kepada kita ? Bukankah kita akan terkejut dengan perubahan sikap ini ?
Cinta kasih adalah obat bagi banyak derita, dan juga cinta kasih obat bagi orang yang sakit hati. Bila ada dua pihak berseteru, mau itu ditingkat negara, sampai ditingkat antar pribadi, bila ada salah satu saja yang mau mengalah dan menunjukkan itikad baik perubahan, disanalah akan timbul solusi. Disitu akan tercipta perdamaian. Maka, bila kita mulai menyadari hal ini, kita sudah mulai mengenali bentuk dari "damai sejahtera" yang diwariskan oleh Tuhan Yesus bagi dunia.
Kita semua diajak untuk mewartakan kabar gembira ini, membagikan kesejukan persahabatan, kepedulian, perbuatan - perbuatan baik sederhana seperti menyapa orang lain, memberikan senyum, perhatian, membantu tanpa diminta dan variasi lainnya, disitulah kita sudah mengikuti perintah Tuhan tanpa paksaan.
Dunia seringkali dilukai oleh kebencian, amarah, dendam dan rasa sakit hati. Obat bagi itu semua adalah pengorbanan, pengendalian diri, kesabaran, dan ini semua adalah kualitas dan teladan yang ditunjukkan Yesus saat Ia rela wafat bagi kita. Tentu saja pada akhirnya, Yesus lebih berkuasa dari para penguasa duniawi yang mencoba untuk menjerat kita : uang, kekuasaan, dan bentuk - bentuk kesenangan yang menawarkan kebahagiaan semu. Pesan perdamaian akan senantiasa bergema kuat di sanubari semua orang, dalam bentuk tindakan kasih yang nyata. Maka, mari kita bagikan kasih kepada semua orang disekeliling kita.
Doa :
Ya Allah, berilah kami rahmat untuk menjadi penyebar cinta kasihMu dan juga orang - orang yang mampu menghadirkan damai sejahtera khas yang Engkau nyatakan kepada kami melalui Tuhan Yesus. Lewat karya-karyaNya, Yesus telah melaksanakan perintah Bapa dan mengajarkan semua ini kepada kami. Bimbinglah , ajarilah kai supaya kami mampu melakukan juga perbuatan - perbuatan ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar