Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Ketika Tuhan seolah - olah menjaga jarak dengan kita

Sketsa Iman, 4 Mei 2019

Bacaan 1 : Kis 6:1-7
Bacaan Injil : Yoh 6:16-21


6:16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu 6:17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, 6:18 sedang laut bergelora karena angin kencang. 6:19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. 6:20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" 6:21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

Renungan : 

Bila kita merefleksikan kisah para murid dan Yesus dalam Injil, kita bisa melihat beberapa poin penting. Permenungan yang bisa kita lihat disini adalah perjuangan hidup kita bersama - sama dengan Yesus. Kita sering mendengar dan diberikan nasihat bahwa Tuhan tidak akan memberikan pencobaan dan membiarkan kita menghadapi tantangan - tantangan yang berada di luar kemampuan kita. Selain itu, kita juga selalu diingatkan agar bergantung kepada Tuhan, apapun yang terjadi dalam hidup kita. Bagaimana kita merefleksikan kedua hal ini, dari bacaan Injl hari ini ?

Situasi para murid yang harus menghadapi angin ribut di tengah perjalanan ke Kapernaum mirip juga dengan situasi kita masing - masing di bidang hidup kita. Perlu kita ingat, sebagian para murid berprofesi sebagai nelayan. Maka, situasi angin ribut itu bukanlah situasi yang baru bagi mereka. Pada saat itu, Yesus tidak langsung hadir dalam situasi mereka, dan murid - murid mampu melewati badai itu. Disini, kita diajak untuk tetap berusaha bertanggung jawab dalam setiap tugas - tugas kita di lingkungan kita : dalam keluarga, dalam pekerjaan atau studi kita, dan dalam masyakarat sesuai kemampuan terbaik kita.

Mujizat Yesus berjalan di atas air menyusul para murid memang luar biasa. Disini kita disadarkan kembali bahwa Yesus adalah Allah yang Maha Kuasa. Tentu Ia juga melewati badai yang mengganggu para murid namun kenyataan Ia tidak bergegas menghampiri mereka, mau mengartikan juga bahwa Tuhan tahu, mereka akan baik - baik saja. Bahkan saat Yesus sudah mendekati para murid, dan mau menaikkan Ia ke perahu, mereka sudah sampai ke pantai yang mereka tuju. Sebenarnya, Yesus tidak perlu lagi naik ke perahu itu.

Tuhan mengizinkan masalah - masalah terjadi supaya kita bisa belajar bahwa hidup ini senantiasa memiliki hikmat yang bisa dipetik dan juga kita diberikan kemampuan untuk bertumbuh. Seringkali, kita merasa tetap mudah merasa khawatir mengambil tantangan, kesempatan dan tawaran yang disuguhkan kepada kita untuk bidang yang sebenarnya sudah kita kuasai. Ketika itu, orang lain biasanya lebih mudah menilai dan melihat keadaan kita jauh lebih baik dari kita, misalkan atasan kita yang memberikan kepercayaan kepada kita atau teman pelayanan yang mengajak kita mengambil tugas - tugas itu.

Marilah kita kembali melihat kemampuan kita sendiri dalam bidang - bidang itu. Mari pikirkan kembali apakah kita masih harus ragu - ragu dan takut melangkah ? Tuhan tidak pernah meninggal kan kita sedikitpun, bahkan ketika Ia terasa jauh. Bisa saja ketergantungan kita kepada Tuhan adalah ketergantungan tidak sehat karena kita malas bertumbuh, tidak mau susah menghadapi penderitaan sehingga Tuhan menjaga jarak aman dalam memperhatikan kita. Cara - cara Tuhan memang ajaib, namun percayalah ketika Ia menyusun rencana-Nya, semuanya indah sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, seringkali kami masih mudah khawatir saat diajak untuk mengambil tantangan - tantangan dan kesempatan - kesempatan dalam hidup kami. Melalui bacaan hari ini, kami menemukan bahwa Engkau terkadang mengambil jarak aman untuk mendewasakan dan membimbing kami dalam menghadapi situasi - situasi sulit. Satu hal yang kami tahu, bahwa Engkau sangat mengasihi kami. Terima kasih atas semua pelajaran berharga yang dapat kami terima di dalam hidup ini. Demi Kristus , Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...