Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Apa yang kita cari dari Yesus

Sketsa Iman, 6 Mei 2019

Bacaan 1 : Kis 6:8-15
Bacaan Injil : Yoh 6 : 22-29

6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. 6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. 6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.

6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." 6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Renungan :

Melalui Injil hari ini, kita belajar untuk merefleksikan relasi kita dengan Tuhan. Relasi seperti apa yang sudah terjadi antara kita dan Allah saat ini. Seberapa sanggup kita mempercayakan hidup kita di tangan Tuhan ? Bagaimana praktik doa kita ? Seberapa rajin dan sudah seberapa mudah kita menghayati kehadiran Kristus dalam Sakramen Mahakudus ?

Motivasi - motivasi para pengikut Kristus terus diasah dan ditantang oleh Yesus sendiri. Mula - mula mereka menemukan Yesus yang penuh kuat kuasa begitu menarik, dalam hal ini Yesus menggandakan roti sehingga mereka begitu takjub. Motivasi mereka masih motivasi duniawi karena mereka melihat kebutuhan jasmani mereka bisa dengan begitu mudahnya terpenuhi. Hal ini membuat mereka terus mengejar Yesus, hingga ke kota Kapernaum.

Yesus pun membuka dialog dengan memberikan nasihat : "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan makanan yang bertahan sampai hidup yang kekal..." Makanan seperti apa ini, yang melebihi roti yang mereka santap hingga kenyang itu ? Bagi kita jawabannya sangat jelas yaitu Tubuh Kristus sendiri, yang kita sambut dalam wujud Hosti Kudus di setiap Perayaan Ekaristi. Ekaristi adalah puncak iman kita, karena disitulah kita mengimani Yesus yang hadir dan juga Yesus yang mau melebur ke dalam fisik dan jiwa kita masing - masing.

Ini adalah sebuah panggilan persatuan dengan Allah sendiri, dan bila belum cukup disitu Yesus berkata bahwa mereka harus mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah. Orang - orang banyak pun mendapatkan jawabannya : percaya kepada Yesus yang diutus oleh Allah. Singkat kata : BERIMAN! dan inilah yang dibentuk oleh Tuhan sendiri dalam pengenalan orang - orang.

Banyak diantara kita yang mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi lewat motivasi - motivasi duniawi yang terkesan sangat biasa. Misalkan seseorang diajak ikut komunitas rohani Katolik dan awal mula dia rajin ikut pertemuannya adalah karena makanan ditempat itu yang lezat, atau dia mendapatkan aktifitas yang mengisi waktu luang. Lambat laun, dia mulai ditarik dengan kerinduan yang sama sekali lain, yaitu kehadiran Tuhan dalam hidupnya, yang tidak dapat tergantikan.

Kita semua, sebagai murid - murid Yesus juga dituntut untuk terus berjuang dan mau berkembang. Disatu titik hidup kita, terutama ketika kita merasa nyaman dengan diri kita, waktunyalah untuk bertanya kepada Tuhan , proses seperti apa yang akan diarahkan lagi oleh Tuhan untuk kita. Begitulah cara kita , orang - orang beriman bertumbuh, yaitu terus menerus mencari Yesus dan menginginkan Dia di dalam hidup kita sendiri.

Doa : 

Allah, Bapa yang Maha Pengasih, putera-Mu Yesus adalah sungguh - sungguh pribadi yang pantas kami kagumi dan juga Dialah jalan bagi kami untuk semakin dekat dengan Dikau. Hari ini kami belajar bagaimana kami masing - masing ditarik dengan cara yang berbeda - beda, namun pada akhirnya semua menuju kepadaMu. Oleh karena itu, murnikanlah kami masing - masing sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...