Sketsa Iman - 17 Mei 2019
Bacaan 1 : Kis 13:26-33
Bacaan Injil : Yoh 14:1-6
14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." 14:5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Renungan :
Melalui bacaan Injil hari ini, kita menerima sebuah anugerah istimewa dari Allah, bahwa Ia akan menyediakan tempat tinggal bagi kita semua di rumah Bapa. Di dunia ini, rumah adalah kebutuhan pokok, tempat dimana kita bisa tinggal, berinteraksi dan membangun keluarga serta sebuah pondasi bagi kehidupan kita di tengah - tengah masyarakat. Bila kita melihat dinamika di dalam masyarakat, seseorang atau sekelompok orang diterima atau tidak terkadang bisa dilihat dari reaksi masyarakat terkait apakah orang - orang ini boleh tinggal diantara mereka atau tidak.
Pemerintah Indonesia berusaha menyejahterakan rakyat Indonesia dengan memberikan kebijakan - kebijakan pro rakyat, dengan rumah bersubsidi atau rumah - rumah yang walaupun diangsur, bunga kreditnya bisa lebih murah. Pada kesempatan ini, hal yang sama ditawarkan oleh Yesus untuk kita semua, sebuah tempat tinggal yang nyaman, penuh kedamaian, cukup untuk semua di Surga.
Tomas mewakili kita, mengajukan pertanyaan bagaimana kita tahu jalan ke situ ? Dan Yesus segera menjawab tanpa ragu : "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup". Jalan adalah sarana untuk menuju ke tempat yang kita tuju, dan Yesus adalah sarana iitu. Ia juga sumber kebenaran, hal - hal positif, baik dan yang dapat dipercaya juga dipegang teguh, jaminan bagi kita. Ia juga adalah hidup itu sendiri, karena melalui Yesus kita semua diselamatkan dari dosa yang membawa kita kepada maut dan kematian.
Inilah yang senantiasa selalu diulang - ulang tanpa bosan oleh Gereja bagi kita. Inilah inti dari Injil yang diwartakan, sebuah "kabar sukacita", yaitu kehadiran Yesus yang menyelamatkan. Ia disebut sebagai Mesias karena Ialah yang memulihkan relasi kita dengan Allah dan karena itu menjamin keselamatan kita , bila kita mau mengikuti Dia. Kita tidka bisa menempuh jalan kehidupan yang lain : yang duniawi, mencari kebahagian - kebahagian yang tidak ada Tuhan di dalamnya.
Seringkali orang - orang begitu terpusat dengan kebahagiaa duniawi : "saya akan bahagia jika saya punya rumah ", "saya akan bahagia jika sudah punya mobil untuk jalan - jalan bersama keluarga", "saya akan bahagia jika saya bisa jalan - jalan keliling dunia, minimal asia", dst. Semua ini baik, tapi ini bukanlah standar kebahagiaan orang - orang Kristiani sejati.
Standar kebahagaiaan kita adalah persatuan dengan Allah dan ini adalah panggilan alami dari Allah yang ditanamkan di dalam hati kita. Terkadang panggilan itu menjadi redup, karena kita sendiri yang mengecilkan volume suara Tuhan dan menaikkan volume duniawi dan segala keinginan - keinginan pribadi kita diluar kehendak Tuhan. Maka pada kesempatan ini, mari menabung untuk Rumah Surgawi, yaitu dengan mengasihi Allah dan mengasihi sesama dengan sungguh - sungguh.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmat ke dalam hati kami supaya kami selalu merindukan rumah Surgawi yang Engkau berikan kepada kami masing - masing. Semoga kami setia mengikuti jalan, kehendak dan rencana-Mu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Kis 13:26-33
Bacaan Injil : Yoh 14:1-6
14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. 14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." 14:5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Renungan :
Melalui bacaan Injil hari ini, kita menerima sebuah anugerah istimewa dari Allah, bahwa Ia akan menyediakan tempat tinggal bagi kita semua di rumah Bapa. Di dunia ini, rumah adalah kebutuhan pokok, tempat dimana kita bisa tinggal, berinteraksi dan membangun keluarga serta sebuah pondasi bagi kehidupan kita di tengah - tengah masyarakat. Bila kita melihat dinamika di dalam masyarakat, seseorang atau sekelompok orang diterima atau tidak terkadang bisa dilihat dari reaksi masyarakat terkait apakah orang - orang ini boleh tinggal diantara mereka atau tidak.
Pemerintah Indonesia berusaha menyejahterakan rakyat Indonesia dengan memberikan kebijakan - kebijakan pro rakyat, dengan rumah bersubsidi atau rumah - rumah yang walaupun diangsur, bunga kreditnya bisa lebih murah. Pada kesempatan ini, hal yang sama ditawarkan oleh Yesus untuk kita semua, sebuah tempat tinggal yang nyaman, penuh kedamaian, cukup untuk semua di Surga.
Tomas mewakili kita, mengajukan pertanyaan bagaimana kita tahu jalan ke situ ? Dan Yesus segera menjawab tanpa ragu : "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup". Jalan adalah sarana untuk menuju ke tempat yang kita tuju, dan Yesus adalah sarana iitu. Ia juga sumber kebenaran, hal - hal positif, baik dan yang dapat dipercaya juga dipegang teguh, jaminan bagi kita. Ia juga adalah hidup itu sendiri, karena melalui Yesus kita semua diselamatkan dari dosa yang membawa kita kepada maut dan kematian.
Inilah yang senantiasa selalu diulang - ulang tanpa bosan oleh Gereja bagi kita. Inilah inti dari Injil yang diwartakan, sebuah "kabar sukacita", yaitu kehadiran Yesus yang menyelamatkan. Ia disebut sebagai Mesias karena Ialah yang memulihkan relasi kita dengan Allah dan karena itu menjamin keselamatan kita , bila kita mau mengikuti Dia. Kita tidka bisa menempuh jalan kehidupan yang lain : yang duniawi, mencari kebahagian - kebahagian yang tidak ada Tuhan di dalamnya.
Seringkali orang - orang begitu terpusat dengan kebahagiaa duniawi : "saya akan bahagia jika saya punya rumah ", "saya akan bahagia jika sudah punya mobil untuk jalan - jalan bersama keluarga", "saya akan bahagia jika saya bisa jalan - jalan keliling dunia, minimal asia", dst. Semua ini baik, tapi ini bukanlah standar kebahagiaan orang - orang Kristiani sejati.
Standar kebahagaiaan kita adalah persatuan dengan Allah dan ini adalah panggilan alami dari Allah yang ditanamkan di dalam hati kita. Terkadang panggilan itu menjadi redup, karena kita sendiri yang mengecilkan volume suara Tuhan dan menaikkan volume duniawi dan segala keinginan - keinginan pribadi kita diluar kehendak Tuhan. Maka pada kesempatan ini, mari menabung untuk Rumah Surgawi, yaitu dengan mengasihi Allah dan mengasihi sesama dengan sungguh - sungguh.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, curahkanlah rahmat ke dalam hati kami supaya kami selalu merindukan rumah Surgawi yang Engkau berikan kepada kami masing - masing. Semoga kami setia mengikuti jalan, kehendak dan rencana-Mu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar