Sketsa Iman, 25 Desember 2018
Bacaan 1 : Yes 52:7-10
Bacaan 2 : Ibr 1:1-6
Bacaan Injil : Yoh 1:1-18
Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Anak Allah lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat
1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" 1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Renungan :
Allah kita adalah pribadi Mahakuasa, Pencipta Dunia yang tak dapat kita selami dengan akal budi kita. Manusia memiliki sejumlah keterbatasan besar untuk bisa memahami Allah yang sedemikian luar biasa dan berada diluar jangkauan kita. Namun, walaupun begitu Allah lah yang terus menerus secara aktif bergerak untuk mewahyukan / menunjukkan diriNya untuk kita kenal. Secara bertahap, pelan tetapi pasti, Allah terus menerus menghadirkan diriNya sehingga saat ini, masing-masing memahami bahwa Allah adalah penyelamat kita secara pribadi.
Allah memilih sebuah bangsa, mengkhususkan mereka di tengah -tengah bangsa - bangsa lain yang memilih menyembah ilah - ilah. Bangsa ini diberkati, dikuduskan dan dikhususkan melalui sebuah Perjanjian. Perjanjian itu dimulai dari seorang bernama Abraham. Oleh Abraham, Allah menjanjikan berkat keturunan, tanah dan usia yang panjang. Berkat keturunan inilah yang menjadikan Bangsa Israel. Secara bertahap, Allah berbicara kepada umatNya untuk setia hanya kepadaNya melalui perantaraan para nabi.
Namun, karena kejatuhan dosa manusia, sepertinya manusia tidak bisa benar-benar seratus persen hidup kudus dan karena itu hubungan dengan Allah selalu terputus. Tidak ada satu orang yang benar-benar sanggup dan mampu untuk menghubungkan kembali relasi dengan Allah. Maka, Allah kemudian mengutus puteraNya, Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita secara langsung. Hal ini menyebabkan hubungan yang terputus itu kini dapat tersambung kembali untuk selama-lamanya.
Cara Allah ini, dipilih untuk memperbaharui relasi kita denganNya. Kita kini dapat menjadi anak-anak Allah juga, karena kelahiran Kristus. Kristus, adalah sungguh - sungguh Allah dan juga sungguh-sungguh manusia. Ia menjadi saudara sulung kita, dan karena ketaatan, dan kerelaanNya untuk menebus dosa-dosa kita, maka kita terselamatkan.
Adapun peristiwa Natal ini, menjadi sukacita yang besar di dalam hati kita, karena bahasa cinta Allah yang paling dapat dimengerti manusia dalam bentuknya yang paling indah adalah Yesus sendiri. Allah hadir, menjadi sama dengan kita, sama dengan kita dalam semua hal kecuali dosa. Yesus mengenalkan kita kepada Allah, menunjukkan bahwa Allah dapat dijangkau lewat doa, firman. Yesus juga menunjukkan karya nyata Allah yang peduli terhadap orang-orang miskin, tertindas, berdosa dan tersingkirkan.
Marilah kita mengingat juga bahwa peristiwa Natal ini, Yesus lahir tidak diistana yang mewah, malahan Ia lahir di sebuah kandang yang begitu sederhana, bahkan tak layak. Namun Ia dapat dijangkau oleh kaum penggembala, maupun juga oleh para Majus dari negeri yang jauh. Dari sini kita bisa melihat luasnya jangkauan keselamatan yang akan dibawa oleh Allah : orang-orang kecil, orang-orang non-Yahudi yang akan menerima juga keselamatan besar dariNya.
Jadi,bagaimana kita memaknai Natal ini ? Apakah yang kita rasakan dan dapatkan dari peristiwa Natal hari ini ?
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterima kasih atas kelahiran Yesus PuteraMu, ke dunia pada hari yang indah ini. Kami bersyukur karena Engkau memilih cara yang paling indah untuk menjangkau kami, yaitu menjadi sama dengan manusia untuk menyatakan kehendakMu dan menjadi teladan dalam segala hal dan juga yang membantu memulihkan hubungan manusia dengan Engkau sehingga kami boleh merasakan keselamatan. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yes 52:7-10
Bacaan 2 : Ibr 1:1-6
Bacaan Injil : Yoh 1:1-18
Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, 1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Anak Allah lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat
1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" 1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Renungan :
Allah kita adalah pribadi Mahakuasa, Pencipta Dunia yang tak dapat kita selami dengan akal budi kita. Manusia memiliki sejumlah keterbatasan besar untuk bisa memahami Allah yang sedemikian luar biasa dan berada diluar jangkauan kita. Namun, walaupun begitu Allah lah yang terus menerus secara aktif bergerak untuk mewahyukan / menunjukkan diriNya untuk kita kenal. Secara bertahap, pelan tetapi pasti, Allah terus menerus menghadirkan diriNya sehingga saat ini, masing-masing memahami bahwa Allah adalah penyelamat kita secara pribadi.
Allah memilih sebuah bangsa, mengkhususkan mereka di tengah -tengah bangsa - bangsa lain yang memilih menyembah ilah - ilah. Bangsa ini diberkati, dikuduskan dan dikhususkan melalui sebuah Perjanjian. Perjanjian itu dimulai dari seorang bernama Abraham. Oleh Abraham, Allah menjanjikan berkat keturunan, tanah dan usia yang panjang. Berkat keturunan inilah yang menjadikan Bangsa Israel. Secara bertahap, Allah berbicara kepada umatNya untuk setia hanya kepadaNya melalui perantaraan para nabi.
Namun, karena kejatuhan dosa manusia, sepertinya manusia tidak bisa benar-benar seratus persen hidup kudus dan karena itu hubungan dengan Allah selalu terputus. Tidak ada satu orang yang benar-benar sanggup dan mampu untuk menghubungkan kembali relasi dengan Allah. Maka, Allah kemudian mengutus puteraNya, Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita secara langsung. Hal ini menyebabkan hubungan yang terputus itu kini dapat tersambung kembali untuk selama-lamanya.
Cara Allah ini, dipilih untuk memperbaharui relasi kita denganNya. Kita kini dapat menjadi anak-anak Allah juga, karena kelahiran Kristus. Kristus, adalah sungguh - sungguh Allah dan juga sungguh-sungguh manusia. Ia menjadi saudara sulung kita, dan karena ketaatan, dan kerelaanNya untuk menebus dosa-dosa kita, maka kita terselamatkan.
Adapun peristiwa Natal ini, menjadi sukacita yang besar di dalam hati kita, karena bahasa cinta Allah yang paling dapat dimengerti manusia dalam bentuknya yang paling indah adalah Yesus sendiri. Allah hadir, menjadi sama dengan kita, sama dengan kita dalam semua hal kecuali dosa. Yesus mengenalkan kita kepada Allah, menunjukkan bahwa Allah dapat dijangkau lewat doa, firman. Yesus juga menunjukkan karya nyata Allah yang peduli terhadap orang-orang miskin, tertindas, berdosa dan tersingkirkan.
Marilah kita mengingat juga bahwa peristiwa Natal ini, Yesus lahir tidak diistana yang mewah, malahan Ia lahir di sebuah kandang yang begitu sederhana, bahkan tak layak. Namun Ia dapat dijangkau oleh kaum penggembala, maupun juga oleh para Majus dari negeri yang jauh. Dari sini kita bisa melihat luasnya jangkauan keselamatan yang akan dibawa oleh Allah : orang-orang kecil, orang-orang non-Yahudi yang akan menerima juga keselamatan besar dariNya.
Jadi,bagaimana kita memaknai Natal ini ? Apakah yang kita rasakan dan dapatkan dari peristiwa Natal hari ini ?
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterima kasih atas kelahiran Yesus PuteraMu, ke dunia pada hari yang indah ini. Kami bersyukur karena Engkau memilih cara yang paling indah untuk menjangkau kami, yaitu menjadi sama dengan manusia untuk menyatakan kehendakMu dan menjadi teladan dalam segala hal dan juga yang membantu memulihkan hubungan manusia dengan Engkau sehingga kami boleh merasakan keselamatan. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar